Namun, tertawaan Tosca terhenti. Dia merasa tangannya ada yang pegang.
Dia menatap tangannya yang memang sedang dipegang oleh tangan lain.
Tosca mengadahkan kepalanya dan menatap pemilik tangan. Tosca mendadak diam dan menegang menatap Blue yang menatapnya tajam
"B-Blue" lirih Tosca.
James menatap kaget sosok disamping Tosca. Jadi James baru menatap asli orang yang dicintai Tosca
"Ikut aku"
Tangan Tosca ditarik Blue tanpa mendengar jawaban dari Tosca. Tosca dengan susah mengikuti langkah besar dan cepat Blue yang menariknya.
Mereka sekarang sudah berada di taman gedung. Tosca menghempaskan tangannya dan tangan Blue terlepas
"Kenapa kamu menarik tanganku, hah!?" tanya Tosca kesal dan marah kepada Blue
"Wow, kamu sekarang sudah tidak memanggil namaku lagi. Dan biasanya kamu memanggil Blue, dan sekarang kamu manggilku dengan kata 'kamu'" balas Blue tersenyum sinis
"itu sudah lama. Yang lama tak akan sama dengan sekarang"
Jantung Blue terasa perih. Dia merasa kata kata itu menyinggungnya. Blue tersenyum sedih kearah Tosca
"Ya memang sudah berubah. Kamu mungkin sudah tak mencintaiku seperti kamu mencintaiku masa SMA"
"Tentu saja. Aku sudah capek mendengar ucapan dingin dan tajammu. Aku juga sudah muak dengan sikapmu itu. Dan aku? Aku harus tetap menyukaimu lagi? Nggak. Aku nggak mau membuat hatiku tersakiti lagi. Sudah cukup"
"Jadi Cuma segini perjuanganmu mendapatkan cintaku?"
"IYA. Kurasa cinta bertepuk sebelah tangan ada tanggal kadarluasanya"
Blue terdiam dengan dada yang sesak dan sakit mendengarnya. Blue menatap Tosca dengan sedih. Tosca memilih membuang pandangannya, dia tak mau menatap Blue.
Semakin dia menatap mata biru itu, dia akan semakin tenggelam untuk sekian kalinya
"Dan sekarang aku akan membeli yang baru" ucap Blue dengan menatap Tosca dalam
"Apa maksudmu?" tanya Tosca bingung
"Aku akan mengganti barang kadarluasa itu. Cintamu sudah kadarluasa, dan akan aku ganti dengan cintaku yang nggak akan pernah kadarluasa"
Tosca diam seribu bahasa mendengar ucapan Blue. Apakah Blue berbohong? Pikir Tosca. Namun dia menyelami tatapan mata biru itu, tak ada kebohongan disana. Lantas, kenapa baru sekarang Blue menyatakan cintanya disaat Tosca sudah berjuang melupakan Blue.
Blue mendekati Tosca dan memeluknya dengan erat. Tosca masih diam dan dia menikmati pelukkan Blue. Pelukkan pertama kali yang ia dapat dari Blue
"Biar aku yang berjuang sekarang. I will promise you. I will never leave you, no matter what. If you run away, I will looking for you. Even if you tell me to leave, I will stay by your side. Like you do to me when you love me"
"Jangan berbohong. Aku nggak suka kamu bohongin lagi" ucap Tosca melepaskan pelukkan mereka. Tubuh Blue pun terdorong
"Aku nggak bohong, Tosca" balas Blue meyakinkan
KAMU SEDANG MEMBACA
BluSca
Teen Fiction{Cerita di PRIVATE. Jika mau membaca cerita ini, FOLLOW aku. Untuk menghindari PLAGIAT} Seorang lelaki tampan dan dingin terhadap siapa saja. Dengan pesonanya, dia dapat membuat seorang perempuan terus mengejarnya tanpa lelah. Seorang perempuan deng...