Blue memakan makanannya dengan setengah selera. Memang apa yang dikatakan Albert itu benar, masakan Tosca lebih enak daripada masakan ini.
Blue menyangkal bahwa dirinya sekarang tengah merasa kehilangan penganggu yang selalu menganggunya, Tosca.
Bel pulang telah bunyi, Blue memilih diam dulu didalam kelas. Dirinya malas berdesak desakkan dengan orang lain.
"Blue lo nggak pulang?" tanya Albert yang sudah berdiri disampingnya
"Ntaran. Lo pulang duluan aja"
"Oke deh. Gue juga ada urusan dirumah jadi nggak bisa lama lama disekolah"
"Hmm"
"Oke, gue pergi" ucap Albert
Blue melihat jam di HPnya. Sekarang sudah menunjukkan pukul 12.45. lima belas menit sesudah bel pulang berbunyi.
Blue mengambil tasnya lalu dia berjalan menuju pakiran sekolah. Dia berjalan menuju motornya berwarna biru, dia memakai helmnya lalu duduk diatas motornya.
DRRT...DRRT...DRRT
HP yang berada di saku celana Blue bergetar. Blue mengambil HPnya dan mamanya menelponnya.
"Halo ma" sapa Blue menempelkan HPnya di antara telinga dan helmnya
"Halo Blue, kamu mau jalan pulang?"
"Iya ma, ini di pakiran. Ada apa?"
"Kamu bisa beliin buah buahan?" tanya Emily
"Kenapa beli buah buahan ma?"
"Kan kita mau kerumah Tosca buat jenguk dia. Kamu gimana sih? Masa lupa?"
"Ohh, Blue ntar beliin. Blue matiin telponnya"
"Oke sayang, hati hati bawa motornya"
"Hmm"
Blue memutuskan sambungan telepon. Dia memasukkan HP itu kesaku celananya lagi dan menghidupkan motornya. Dia mulai mengegas motornya dan melajukannya membelah keramaian jalanan.
Blue memakirkan motornya ditoko buah yang lumayan besar. Dia melangkahkan kakinya memasuki kawasan toko. Dia pergi ke meja kasir.
"Ada bisa dibantu?" tanya pelayan wanita yang melihat Blue dimeja kasir
"Saya mau mesan sekeranjang buah satu"
"Mau buah apa saja?"
"Apel, jeruk, pir, anggur, dan sisanya terserah. Tapi buah yang cocok buat orang sakit"
"Baik, bisa ditunggu pesananya" pelayan itu pergi setelah mencatat pesanan Blue. Blue berjalan dan duduk di kursi yang sudah disediakan.
Blue memainkan HPnya bermain games agar dirinya tak bosan menunggu disini.
Tak lama, pelayan membawakan keranjang berisi buah buahan yang sudah dihias. Blue membayar belanjaannya dan dia berjalan pulang menuju rumahnya.
Blue masuk ke dalam rumahnya dan dia disambut oleh Emily.
"Eh Blue udah pulang. Kamu ganti baju dan kita akan makan siang"
Blue mengangguk dan berjalan menuju kamarnya, sebelumnya dia menaruh keranjang buah buahan ke meja makan.
Blue bergegas mengganti baju dan dia melangkah menuju ruang makan bersama Emily. Mereka memakan makanan mereka dalam diam.
"Nanti kamu siap siap menuju rumah Tosca. Kita mungkin berangkat jam tujuh"
"Blue nggak ikut dah ma. Blue capek" ucap Blue menolak perkataan mamanya. Dia entah mengapa malas bertemu Tosca dan ia mengeluarkan alasan itu
"Mama nggak mau tahu. Kita bertiga akan pergi bersama"
"Hmm, iya Blue ikut" ucap Blue pasrah dengan ucapan Emily
"Itu baru anak mama"
~~~~~~~~~~~~
Blue bersama kedua orangtuanya telah berada di dalam mobil menuju rumah Tosca.
Blue menghela nafas berat, dia harus menerima paksaan Emily untuk pergi menjenguk Tosca. Memang dia sakit parah? Palingan hanya demam atau pusing.
Blue tak habis pikir, kenapa Emily sangat ingin pergi kesana.
"Nah udah sampai. Ayo turun" ucap Adam
Mereka bertiga keluar mobil dan tak lama muncul wanita paruh baya seumuran Emily datang lalu memeluk Emily. Blue tahu itu mamanya Tosca
"Aduh Em, tumben kesini" ucap Rose melepaskan pelukkannya
"Iya, aku nggak sempat. Oh iya, mana Julian?"
"Ada di ruang keluarga. Ayo masuk semuanya"
Blue mengikuti kedua orangtuanya berjalan masuk ke dalam rumah Tosca. Blue tak menyangka harus datang ke tempat ini lagi
"Julian" panggil Adam. Julian menengok ke belakang dan dia melihat Adam berdiri di sana
"Hai Adam. Udah lama nggak ketemu" ucap Julian
"Iya, kita semua kesini mau jenguk Tosca yang katanya sakit" ucap Adam dan Julian mengangguk membenarkan
"Ini ada buah buat Tosca, Rose" Emily memberikan keranjang buah yang dibeli Blue ke Rose
"Makasih ya. Jadi ngerepotin nih. Ayo semua duduk"
"Blue, kamu samperin gih Tosca. Kamu kan mau jenguk dia" ucap Adam membuat Blue menatap Adam nggak percaya
"Oh gitu? Blue masuk aja ke kamar Tosca. Dia lagi tidur kayaknya" ucap Rose tersenyum
"Eh nggak usah deh tante. Saya diem disini aja" tolak Blue dengan sopan
"Nggak usah malu malu. Kamu kesana aja. Kamu mau mati bosan disini?" tanya Adam lalu Blue menggeleng
"Yaudah, Blue ke kamar Tosca" pasrah Blue karena mereka semua menatap Blue dan Blue bisa menangkap harapan untuk Blue mau ke kamar Tosca
"Iya" jawab mereka semua senang
Blue melangkah menuju kaamr Tosca yang ia tahu saat mengantar Tosca pingsan di sekolah.
Dia memasuki pintu dan ia melihat Tosca tengah tertidur di bawah selimut. Blue berjalan mendekat dan duduk di kursi samping kasur Tosca. Dia memperhatikan wajah yang ada di hadapannya dengan mata terpenjam. Tak terlihat mata binar dengan besar yang terlihat.
TBC
HARI INI AKU DOUBLE UPDATE
BESOK AKU NGGAK UPDATE DAN PART INI YANG SEHARUSNYA AKU POST BESOKENJOY YA AND STAY WITH BLUSCA
WITH LOVE
WIVIER LANXA
KAMU SEDANG MEMBACA
BluSca
Teen Fiction{Cerita di PRIVATE. Jika mau membaca cerita ini, FOLLOW aku. Untuk menghindari PLAGIAT} Seorang lelaki tampan dan dingin terhadap siapa saja. Dengan pesonanya, dia dapat membuat seorang perempuan terus mengejarnya tanpa lelah. Seorang perempuan deng...