Dia mengedarkan pandangannya ke penjuru gedung yang sudah disulap dengan indah dan dipenuhi banyak orang dengan pakaian jas yang mahal dengan gaun yang cantik.
Matanya meneliti seeorang dan ia menemukan sosok yang sangat ia cari. Dia, Blue tengah sendirian sambil meminum minuman.
Tosca dengan semangat melangkahkan kakinya dengan high heelsnya yang berhak 7 cm. Dia tersenyum sambil melangkah mendekati Blue.
"Blue" panggil Tosca seraya berjalan mendekati.
Blue menengok kearah samping dan ia mendapati Tosca dengan gaun putihnya berjalan kearahnya dengan senyuman yang terus menghias wajahnya.
"Akhirnya kita ketemu juga. Aku kira kamu nggak bakal datang" ucap Tosca dan sekarang ia sudah berdiri di hadapan Blue.
Hari ini Blue memakai jas formal yang pas dengan tubuhnya yang tinggi dengan dasi yang bertengger di kerah bajunya. Tosca menatap kagum pada Blue yang sangat tampan dengan tampilan hari ini.
"Hmm" gumam Blue pada Tosca.
Blue bosan melihat cewek ini yang terus menganggunya terus selama lima tahun lebih.
Blue tahu bahwa Tosca menyukainya saat mereka bertemu di pesta perusahaan saat kelas 7."Kok kamu jawabnya selalu gumaman? Kan aku mau kamu ngomong sama aku" celoteh Tosca cemberut.
"Gue harus ngomong apa sih?" tanya Blue sudah bosan mendengar suara Tosca. Dia pun membuka mulutnya unutk berbicara daripada mendengar celotehan Tosca.
"Nah gitu dong, kan enak jadinya. Kita keluar gedung yuk? Disini rame banget" ucap Tosca sambil menampilkan senyumannya.
"Hah? Nggak ah. Disini aja diem kenapa sih"
"Ayo kita keluar, please Blue"
"Nggak. Lo aja yang keluar. Gue diem disini" ucap Blue tanpa memperdulikan suara rayuan Tosca.
"Ayooo" Tosca langsung menarik tangan Blue tanpa persetujuan Blue.
Blue kaget dan dia memandang tangannya yang ditarik Tosca dengan semangat.
Blue memerhatikan sekitar, dia bersama Tosca sudah berada di taman gedung.
"Lo apa apaan sih!? Narik orang lagi" ucap Blue kesal dan menarik tangannya dari genggaman Tosca.
"Hehehehe. Aku mau liat langit malam dengan bintang yang bertebaran di langit" ucap Tosca sambil mengadahkan kepalanya menatap kelangit dengan angin yang menerbangkan rambutnya dengan pelan.
Blue menatap Tosca dari samping yang melihat langit dengan damai
"Lo bisa liat sendirian kan? Kenapa harus ajak gue?" tanya ketus Blue kepada Tosca.
Tosca langsung menatap iris mata Blue yang berwarna biru yang selalu menjadi kesukaan Tosca.
"Aku maunya liat sama kamu" ucap Tosca tenang dengan senyuman tipis yang ia berikan kepada Blue. Tosca langsung menatap langit lagi.
Blue pun mendengus kesal dan ia mendongakkan kepalanya melihat langit. Dia jarang melihat langit malam karena dirinya yang sering berdiam diri didalam rumah.
Blue tak tahu bahwa langit dengan tebaran bintang berkelap kelip memiliki keindahan yang sangat indah.
"Bagus banget langitnya" ucap Tosca seraya memerhatikan langit.
"Aku selalu memerhatikan langit tiap malam. Walaupun langit mendung, aku tetep melihat langit walaupun yang aku liat hanya gumpalan awan hitam menutupi langit dan bintang yang selalu bersama dilangit tiap malam"
KAMU SEDANG MEMBACA
BluSca
Teen Fiction{Cerita di PRIVATE. Jika mau membaca cerita ini, FOLLOW aku. Untuk menghindari PLAGIAT} Seorang lelaki tampan dan dingin terhadap siapa saja. Dengan pesonanya, dia dapat membuat seorang perempuan terus mengejarnya tanpa lelah. Seorang perempuan deng...