Tosca tengah meminum minumannya di taman. Hari ini dia tak ke restaurantnya karena rasa malasnya. Jadi dia memilih kesini dan menikmati kesendiriannya
Namun kehadiran seseorang mengusiknya. Lelaki itu tanpa bertanya langsung duduk di samping Tosca yang tengah duduk diam
Tosca mengadahkan kepalanya dan menatap sosok yang duduk di depannya. Tosca pun menatapnya dengan datar
"Ada apa kamu kesini?" Tanya Tosca
"Aku hanya mau beli minum dan melihatmu. Jadi aku memutuskan duduk disini" balas Blue tersenyum tanpa beban
"Bisakah kamu mencari kursi lain? Masih banyak kursi kosong di taman ini" tanya Tosca kesal
"Tidak. Aku mau duduk di sampingmu" balas Blue tanpa mengindahkan nada kesal
"Maumu apalagi? Kenapa kamu harus dekat dekat denganku?" Tanya Tosca mendengus pasrah
"Tentu menjalin hubungan denganmu"
"Aku nggak mau. Jangan lagi meminta hal itu" ancam Tosca dengan tajam
"Kenapa? Bukannya kamu senang bisa menjalin hubungan denganku?" Tanya Blue
"Senang? Sudah tidak lagi" balas Tosca dengan suara dan tatapan tajamnya
"Kenapa?"
"Bukannya ini yang kamu mau? Aku menjauh dan tidak mengusikmu? Aku sudah menurutinya dengan menjauh darimu dan melupakan cintaku"
"Memang itu yang aku mau. Tapi dulu, bukan sekarang"
"Apa bedanya? Yang dulu dan sekarang takkan berubah. Aku nggak akan lagi mendekatimu. Jadi kamu juga menjauh dariku" balas Tosca dingin
Blue terdiam dan menatap raut wajah Tosca yang tak pernah dia lihat. Sosok ceria dulu telah hilang. Kini Tosca lebih memilih diam dan memasang wajah datarnya
"Aku tarik semua ucapanku. Aku mau kita bersama" ucap Blue sambil menatap Tosca
Tosca menatap Blue yang tengah menatapnya. Debaran kecil bergemuruh didadanya. Namun Tosca sadar, dia tak boleh seperti dulu
"Kenapa kamu minta itu sekarang? Bukankah aku memberikan kesempatan itu selama lima tahun? Kenapa kamu menyia nyiakannya?" Tanya Tosca tertawa sambil menatap Blue tak percaya
"Aku bodoh. Aku menyia nyiakannya. Tapi bisakah kamu memberikan kesempatan kedua?" Tanya Blue lirih
"Kesempatan kedua? Itu tak akam kuberikan. Kamu dengan enaknya meminta kesempatan saat kamu menghancurkan perasaanku yang sudah kuberikan kepadamu selama lima tahun?"
"Maafkan aku. Aku tahu, aku telah menyia nyiakan cintamu yang besar itu" balas Blue sedih
"Kamu tak tahu gimana menjadi aku, Blue. Dimana kamu mencintai orang itu tulus dan dia malah menghina dan bahkan menganggapnya angin lalu. Semua kata katamu, kelakuanmu selalu kuingat, Blue. Tapi itu semua hanya memori kesedihan" balas Tosca menitihkan air matanya. Tosca dengan cepat menghapusnya.
"Jangan menangis Tosca" ucap Blue sedih menatap Tosca yang tengah menangis
"Biarkan air mata ini jatuh. Kamu tahu berapa banyak air mata yang jatuh karenamu? Itu lebih banyak dari ini!!"
"Memang semua salahku, Tosca. Aku mau membalasnya sekarang. Aku mau mencintaimu dan aku mau kamu menerimaku seperti dulu"
"Aku nggak bisa. Aku nggak mau tersakiti, Blue" balas Tosca menangis tanpa menghapusnya. Tosca membiarkan air mata berjatuhan dari matanya
"Aku nggak akan menyakitimu, Tosca. Aku mau membalas cintamu" balas Blue lirih dan sedih menatap titik titik air jatuh dan mengalir turun di pipi Tosca
KAMU SEDANG MEMBACA
BluSca
Teen Fiction{Cerita di PRIVATE. Jika mau membaca cerita ini, FOLLOW aku. Untuk menghindari PLAGIAT} Seorang lelaki tampan dan dingin terhadap siapa saja. Dengan pesonanya, dia dapat membuat seorang perempuan terus mengejarnya tanpa lelah. Seorang perempuan deng...