Tosca tengah bersama dengan seorang perempuan yang tengah bersama berkas didepannya.
“Kapankah boss kamu datang?” tanya Tosca sudah bosan menunggu bos dari orang yang didepannya
“Sebentar lagi. Oh, itu dia”
Tosca reflek menengok ke belakang melihat boss perempuan ini yang sudah membuatnya menunggu.
Namun, mata Tosca membesar. Dia melihat sosok Blue datang. Tosca membantah pikirannya bahwa Blue adalah boss perempuan ini.
Tosca meyakinkan dirinya bahwa Blue bukannlah boss yang membuatnya menunggu.
Namun, pikirannya benar. Blue adalah boss dari perempuan didepannya dan juga orang yang membuatnya kesal karena telat datang dan membuat Tosca menunggu lumayan lama.
“Maaf, tadi macet”
Blue pun duduk disamping Tosca.Dia memerhatikan Tosca yang tampak bersikap normal, namun dia bisa menangkap gelagat Tosca yang terkejut
“Baiklah. Perkenalkan, kami dari Fernando Corp ingin Colour’s Restaurant untuk mengurus bagian makanan diacara perusahaan kami” jelas perempuan itu lalu menyerahkan kertas kepada Tosca dan Tosca membacanya
Dikertas itu, Fernando Corp akan bekerja sama dengan Colour’s Restaurant. Tosca membaca juga apa yang harus dilakukan oleh restaurant milik Tosca dan juga perjanjian
“Bukankah kita hanya bekerja saat perusahaan Fernando Corp berulang tahun? Kenapa disini kita mejalin kerja sama selama lima tahun?” tanya Tosca menanyakan kejanggalan dari kertas yang ia baca
“Kita akan selalu menggunakan jasa Colour’s Restaurant jika perusahaan kami mengadakan perayaan” balas Blue menatap Tosca
“Baiklah” ucap Tosca lalu dia mendatangani kertas itu.
Blue tersenyum melihat itu
Tosca juga setuju dengan persyaratan dengan yang dikatakan di kertas itu.Tosca juga senang restorannya dipakai dan bekerja sama dengan perusahaan besar di Indonesia.
“Saya bersama pegawai saya akan segera menuju gedungnya saat acaranya mau dimulai. Dua jam sebelum acara, kami sudah memasak sehingga para tamu bisa makan dengan makanan dalam kondisi hangat” balas Tosca menjelaskan
“Itu bagus. Tapi saya sangat ingin anda menyetujui apa yang saya bilang sekarang” ucap Blue menatap Tosca. Tosca menatap Blue bingung
“Apa?” tanya Tosca dengan penasaran
“Saya mau kamu bermain piano di dalam acara saya”
“APA!?” teriak spontan Tosca lalu dia menutup mulutnya saat suara kerasnya terdengar
“Iya, kamu tak ingat, kita teman dan aku tahu apa saja tentangmu, Tosca”
"Kita bukan teman! Kamu saja tidak pernah mengakuiku ada!!" Teriak Tosca marah
"Apakah itu harus dibahas? Aku sudah minta maaf" balas Blue lirih
"Maafmu tak cukup Blue. Kamu tahukan seberapa besar luka yang kamu torehkan ke aku?" Tanya Tosca sinis
"Aku tahu. Aku akan merubah semuanya, Tosca. Aku akan menjadi dirimu yang dulu. Yang terus mengejar dan mengharapkan cintamu kembali padaku"
Tosca menelan ludahnya susah mendengar ucapan Blue. Blue tersenyum kecil menatap sikap Tosca yang diam
“Aku harap kamu mau menjadi pianist di acaraku” sambung Blue
“Baiklah. Aku tunggu jawabanmu, Tosca” balas Blue tersenyum miring
Blue menggenggam tangan Tosca dengan erat dan lama saat didirnya bersalaman dengan Tosca. Blue menatap Tosca dan Tosca menatap balik.
Mereka serasa tenggelam dalam tatapan dari masing masing lawan. Mereka tak menyadari bahwa sekretaris perempuannya sudah pergi duluan karena dia tahu bossnya akan berbicara penting dengan teman dulunya.
~~~~~~~~~~~~
Tosca berjalan menuju mall. Dirinya tengah mau berkunjung menuju toko baju.
Dia akan membeli baju yang akan dia gunakan di pesta perayaan perusahaan Blue yang akan terlaksana dua hari lagi
Dia masuk ke dalam toko, disana sungguh banyak baju dan juga gaun. Tosca memilih membeli gaun karena mengingat ini pesta antara kolega bisnis.
Tosca tampak memilih gaun dan dia menemukannya, gaun yang simple namun elegan bewarna navy blue. Tosca langsung mengambilnya dan membayarnya.
Dia keluar toko dengan senang mendapatkan gaun yang dia suka. Saking asyiknya, dia menabrak seseorang
“Maaf” ucap Tosca dan dia berjalan lagi tanpa melihat orang yang ia tabrak
Namun, tangannya ditahan. Dia menatap ke belakang dan melihat seorang perempuan dan lelaki tengah menatapnya dengan kaget
“TOSCA!!”
“RENNIE!! ALBERT!!”
Dan mereka bertiga berakhir di restoran jepang. Tosca dengan senang memesan makanan jepang ia suka.
Rennie dan Albert masih memandang Tosca kaget dan juga takjub
“Kenapa kalian memerhatikan gue?” tanya Tosca menatap kedua sahabatnya yang menatapnya
“Gue nggak nyangka bertemu lo, Tosca” ucap Rennie tersenyum senang
“Gue juga dan lo berubah sekarang. Lo tambah cantik dan aura mu keluar”
Tosca hanya tersenyum dipuji oleh Albert. Memang Tosca dulu berlatih berdandan dan juga melatih dalam bidang fashion mengingat dia tinggal di Amerika. Namun, sikapnya tak akan dia ubah sama sekali
“Terima kasih atas pujiannya. Dan gue denger kalian berdua berpacaran”
Sontak Rennie dan Albert saling tatap dan mengangguk membenarkan ucapan Tosca
“Congratulations. Gue senang kalian bersatu”
Rennie dan Albert tersenyum senang, namun Rennie menatap Tosca dengan serius
“Apakah lo sudah bertemu Blue?”
Tosca tampak diam memikirkan jawaban yang akan dia berikan kepada Rennie. Namun dia mau jujur dan dia memberitahunya kepada Rennie dan juga Albert
“Iya dan gue sama Fernando Corp tengah mengadakan kerja sama”
“Kerja sama?” tanya Albert
“Iya, gue punya restaurant disini. Namanya Colour’s Restaurant”
Rennie dan Albert tampak senang mendengarnya.Mereka pun bersama sama menghabiskan waktu dan juga makan bersama
~~~~~~~~~~~~~
Pesta ulang tahun Fernando Corp akan dilaksanakan malam ini. Tosca sedang berdiskusi bersama pegawai restorannya.“Baiklah. Semua sudah beres. Kita akan bekerja dua jam sebelum acara dimulai. Pastikan makanan tetap hangat sampai acara makannya dimulai” pesan Tosca menatap serius semua pegawainya
“Siap boss”
“Baiklah. Kalian bisa pulang sekarang. Jam lima sudah ada di gedung”
Semua pegawai bersiap siap untuk pulang. Tosca duduk dan menyandarkan punggungnya di sandaran kursi.
Dia nanti tak akan memasak, tapi dia harus menghadiri acara itu dan juga mengontrol kinerja pegawainya. Tosca sungguh tak mau hadir, semakin dia menatap Blue, semakin menyiksa Tosca.
“Excuse me, restaurant still open?”
Tosca menatap ke pintu masuk saat mendengar suara. Tosca menatap lelaki itu yang sudah masuk ke dalam restaurant
“We don’t open this today” balas Tosca berdiri dari duduknya
Mereka saling tatap dan saling membelakakan mata mereka melihat siapa yang berdiri didepan mereka masing masingTBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BluSca
Teen Fiction{Cerita di PRIVATE. Jika mau membaca cerita ini, FOLLOW aku. Untuk menghindari PLAGIAT} Seorang lelaki tampan dan dingin terhadap siapa saja. Dengan pesonanya, dia dapat membuat seorang perempuan terus mengejarnya tanpa lelah. Seorang perempuan deng...