"Lo melangkah lebih dahulu dibanding gue! Gue sama Rennie baru berpacaran dan lo udah main tunangan aja" gerutu Albert kesal
"Pacaran terlalu kekanak kanakkan buat gue. Sekalian aja gue jadiin Tosca tunangan gue. Lagian Tosca mau juga" ucap Blue meminum minumannya
"Gue kayaknya harus ngelamar Rennie juga nih" ucap Albert sambil berpikir
"Gue setuju. Dibanding dia diambil orang"
"Bener juga lo"
~~~~~~~~~~~~~~
"Nggak nyangka gue. Blue langsung jadiin lo tunangannya" ucap Rennie melihat cincin yang melingkar indah di jari Tosca
"Ya. Gue juga nggak nyangka" balas Tosca mengangguk setuju
"So sweet banget ya Blue" puji Rennie
"Iya. Gue makin cinta sama dia" ucap Tosca
"Lo memang dari dulu cinta sama dia sampai sekarang"
"Iya. Ternyata dengan perginya gue mengambil beasiswa itu, nggak menghilangkan perasaan gue"
"Lo itu terlalu cinta sama Blue. Mau sejauh apapun lo sama dia, lo nggak akan berpaling dari dia. Karena hati lo sudah ada nama Blue disana" ucap Rennie tersenyum manis
"Ya. Gue juga nggak nyangka impian gue menjadi istri Blue semakin dekat" balas Tosca semangat
"Dibalik kejadian paling menyedihkan, pasti ada kejadian paling menyenangkan. Dan lo yang mengalaminya sekarang"
~~~~~~~~~~~~~~~~
Malam harinya, Tosca dengan keluarganya tengah berkumpul bersama di ruang keluarga. Tosca dengan asyiknya menonton tayangan TV dengan semangkuk sereal di tangannya
Suara bel rumah berbunyi. Sontak semuanya saling menatap. Rose segera bangkit dan menuju pintu untuk membuka pintu
Tosca lagi melanjutkan makannya dengan semua keluarganya. Suara jalan cepat terdengar di telinga Tosca. Semuanya menoleh ke Rose yang datang dengan cepat
"Keluarga Fernando datang" ucap Rose
Tosca tersedak dengan makanannya. Julian menatap bingung istrinya
"Yang benar?" Tanya Julian tak percaya
"Ya. Dia mau melamar Tosca"
"HAH!!?"
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tosca duduk di sofa yang berseberangan dengan keluarga Fernando diruang tamu. Semua keluarga sudah berkumpul di sana
"Jadi bagaiamana Julian? Blue mau melamar Tosca dan kamu menyetujuinya?" Tanya Adam selesai menyampaikan tujuannya kerumah Tosca
"Saya setuju saja. Tapi kita tanya Tosca dulu"
Semua pandangan menatap Tosca. Tosca salah tingkah dengan mengeluarkan cengirannya. Mata Tosca menatap mata Blue yang memandangnya dengan harapan. Tosca pun dengan sepenuh tekadnya menjawab
"Tosca mau"
Semuanya menghela nafas lega dan bahagia. Kyle mengusap kepala adiknya yang sekarang tengah menjadi calon istri. Tosca memperlihatkan senyuman senangnya ke Kyle dan juga Cora
KAMU SEDANG MEMBACA
BluSca
Teen Fiction{Cerita di PRIVATE. Jika mau membaca cerita ini, FOLLOW aku. Untuk menghindari PLAGIAT} Seorang lelaki tampan dan dingin terhadap siapa saja. Dengan pesonanya, dia dapat membuat seorang perempuan terus mengejarnya tanpa lelah. Seorang perempuan deng...