Tosca berjalan bersama Rennie, Albert, dan juga Blue menuju depan gerbang sekolah. Blue sebenarnya malas, tapi Albert tetap menarik tangan Blue menyuruh dia ikut jalan.
“Tosca” panggil Bryan yang berlari kecil kearah Tosca.
Tosca melambaikan tangan kecilnya. Bryan sekarang sudah berkumpul bersama Tosca dan temannya.“Semuanya, ini sepupu gue. Namanya Bryan” Bryan tersenyum menyapa ketiga teman Tosca.
“Hai Bryan, nama gue Rennie. Ini namanya Albert dan Blue”
Pandangan Bryan sepenuhnya menatap Blue yang hanya mengangguk. Bryan heran, kenapa Tosca mau menyukai orang yang secuek Blue. Banyak cowok yang mendekati Tosca, tapi kenapa dia memilih Blue? Bryan terus memikirkannya.
“Udah telpon Bella?” tanya Tosca
“Sudah, dia lagi dijalan”
Tak lama, sebuah mobil pas berhenti didepan sekolah Tosca. Sosok perempuan turun dari mobilnya dan menuju Tosca dan Bryan berdiri.
“Tosca, Bryan. Ayo pulang” ajak Bella
Blue hanya diam dan menatap sosok perempuan yang didepannya baru datang
“Bella?” tanya Blue. Semua menatap Blue dengan pandangan bertanya.
Bella mengernyit heran kenapa cowok yang memanggilnya mengenalnya. Bella tampak berpikir dan dia tersadar
“Blue? Lo sekolah disini juga? Wah nggak nyangka bertemu lo lagi disini” ucap Bella tersenyum senang.
Blue pun tersenyum senang juga melihat sosok perempuan yang tak pernah dia liat lagi muncul didepannya dengan tampilan lebih dewasa.
“Gue kangen sama lo. Kita ketemu sudah lima tahun yang lalu ya. Gimana keadaan lo?” tanya Bella
“Baik gue dari lima tahun yang lalu. Lo sudah lulus sekarang kan ya? Gue ketemu sama lo waktu itu lo kelas 11 juga” ucap Blue tersenyum hangat.
Tosca diam mematung menatap senyuman Blue yang tak pernah dia berikan atau perlihatkan kepada Tosca. Dan sekarang, Blue dengan mudah tersenyum kepada Bella, sepupunya. Tosca menatap sedih, dia bisa menangkap raut bahagia dan Tosca bisa menangkap bahwa Blue mencintai Bella. Terlihat dari cara tatapan Blue kepada Bella yang berbeda.
Rennie dan Albert menatap Tosca sedih, dia tahu Tosca sedih sekarang. Mau gimana pun, dia tak mau sahabatnya disakiti oleh orang yang sama berulang kali. Rennie bersamaan dengan Albert menatap Bella dan Blue yang masih berbicara mengenang masa lalu.
“Semuanya!! Gue pulang ya” ucap Rennie keras. Dia mau menghancurkan obrolah Blue dan Bella yang membuat Tosca sedih.
“Bell, ayo pulang. Gue sama Tosca capek” ujar Bryan.
Bryan juga tahu bahwa Tosca sedih. Dia bisa sadar dan bagaimana rasanya melihat orang yang kamu suka berbincang dengan orang dekatmu dengan senyuman dan tawa. Padahal orang itu selalu cuek kepada orang yang mencintainya.
“Oh iya. Gue sama sepupu sepupu gue pulang dulu” ucap Bella dan Blue tersenyum mengangguk.
Tosca berpamitan dulu dengan para sahabatnya, namun Blue langsung diam memandang Tosca yang berpamitan pulang.
Tosca langsung berjalan dan memasuki mobil bersama Bella dan Bryan.
“Kenapa lo bisa kenal Blue?” tanya Bryan menatap Bella yang menyetirkan mobilnya.
“Gue sama dia pernah ketemu lima tahun lalu. Gue waktu itu tolongin dia dan kita sering main bersama. Gue nggak nyangka dia masih inget gue”
Tosca hanya diam sambil menatap jalanan melalu kaca mobil. Dia juga mendengarkan Bella yang menceritakan kronologi dia bertemu dengan Blue.
KAMU SEDANG MEMBACA
BluSca
Teen Fiction{Cerita di PRIVATE. Jika mau membaca cerita ini, FOLLOW aku. Untuk menghindari PLAGIAT} Seorang lelaki tampan dan dingin terhadap siapa saja. Dengan pesonanya, dia dapat membuat seorang perempuan terus mengejarnya tanpa lelah. Seorang perempuan deng...