Sore jam empat, semua sudah berkumpul dirumah Tosca.
Tosca pun bersorak gembira dalam hati karena Blue disini. Namun, Blue hanya diam saja dan melihat lihat rumah Tosca.
"Ayo kita mulai belajar. Kita lagi seminggu ini kan mau UTS kita" ucap Rennie setelah memakan snack yang disiapkan tadi oleh Tosca.
"Ayo" jawab Bryan.
Semua mengeluarkan buku Fisika, pelajaran pertama.Mereka hanya diam dan belajar dengan tenang, kecuali Blue yang menatap sekitar rumah. Tosca yang memerhatikan Blue menanyakannya.
"Blue, kamu kenapa? Kayak mencari sesuatu" tanya Tosca. Semua yang focus kepada buku langsung menatap Blue
"Dimana Bella?"
Semua diam, senyuman Tosca dan perasaan senangnya langsung menghilang. Semua yang disana menatap Blue kaget.
"Kenapa lo cari dia disini?" tanya Bryan kepada Blue dengan pandangan kesal dan marah
"Dia katanya tinggal disini"
Bryan mengepalkan tangannya menatap Blue dengan cueknya menanyakan Bella. Padahal Blue tahu Tosca suka kepadanya, lantas kenapa dia menghiraukannya?"Tunggu sebentar. Jangan bilang lo mau belajar kelompok disini karena ada Bella?" tanya Rennie memicingkan matanya
"Hmmm"
BUGH
Bryan menonjok muka Blue dengan perasaan marah. Semua terperangah menatapnya. Sudut bibir Blue berdarah.
Blue meringis kecil lalu menatap Bryan marah.
"Kenapa lo mukul gue, hah!?" tanya Blue marah
"Lo masih tanya? Tanya diri lo sendiri. Lo nggak bisa liat Tosca sedih, hah!? Padahal lo tahu kalau Tosca suka sama lo, tapi lo nggak anggap dia sama sekali. Dan lo cuma mau belajar kelompok dirumah Tosca karena Bella tinggal disini? Dasar brengsek" maki Bryan.
"Udah udah Bryan" lerai Tosca dengan air mata menetes dari matanya
"Lo sadar sih kalo lo itu brengsek? Lo nggak pernah hargai perasaan perempuan" tambah Rennie kesal
"Gue nggak nyangka kalo lo begini, Blue" ucap Albert kecewa.
Blue hanya diam dan memandang semua orang didepannya. Blue bangkit lalu mengambil tasnya. Dia berjalan keluar rumah tanpa memperdulikan mereka berempat.
"Sabar Sca" ucap Bryan memeluk Tosca dan mengelus kepala Tosca untuk menenangkannya.
"Iya Sca, lo jangan tangisi brengsek itu" tambah Rennie mengelus tangan Tosca.
Albert juga menepuk pundak Tosca yang terus menangis didekapan Bryan. Albert juga merasa kecewa dan marah dengan Blue. Albert memang heran karena Blue mengajak belajar bareng dan itu berada dirumah Tosca. Setau Albert, Blue sama sekali tak mau kerumah Tosca.
"Gue mau cari Blue" ucap Albert dan diangguki oleh Bryan dan Rennie.
Albert menaiki motor besarnya dan mengendarainya mencari Blue. Sampai dijalan, dia bisa melihat motor Blue. Albert mengikuti Blue sampai sekarang. Blue terlihat sedang memakirkan motornya di café. Albert hanya mengikuti Blue dan memasuki café.
Dia bisa melihat Blue sudah duduk dimeja untuk dua orang. Albert langsung duduk dihadapan Blue. Blue menatap Albert dengan datar.
"Kenapa lo disini?" tanya Blue
"Gue nyusul lo" balas Albert
Mereka berdua diam.Tak ada yang mau membuka suara. Namun, Albert memilih berbicara.
"Kenapa lo bisa begitu, Blue?" tanya Albert
"Begitu gimana?" tanya Blue bingung dengan pembicaraan Albert.
"Lo ngusulin buat belajar bareng dan itu dirumah Tosca. Awalnya gue heran, tapi itu bagus karena lo mau bertemu Tosca. Tapi lo kesana Cuma mau ketemu Bella? Lo sadar nggak sama kelakuan lo ini, Tosca sakit hati" ucap Albert menjelaskan Blue.
"Terus gue harus gimana? Gue suka sama Bella. Albert"
"Bagaimana lo bisa suka sama Bella?" tanya Albert terkejut
"Lo pernah dengar kan waktu gue sama Bella pernah bertemu?" Albert mengangguk
"Waktu itu dia nolongin gue. Gue yang masih kecil langsung suka dan terpana melihat Bella menolong gue dari anak anak yang mau mengambil uang gue. Semenjak itu, gue sama Bella terkadang suka ketemu dan gue suka sama dia. Gue kaget dengar dia sepupu Tosca, tapi gue harus apa? Gue suka sama dia dan gue mau bersama dia. Gue juga mau dekat dengan orang yang gue suka"
Albert hanya diam mendengar ucapan Blue. Sekarang dia tahu alasan Blue mendekati Bella kala Bella datang kesekolah menjemput Tosca dan juga Bryan.
"Tapi, lo juga pikirin gimana perasaan Tosca. Lo sadar, Tosca juga suka sama lo selama lima tahun, sama seperti lo suka sama Bella. Tapi, Tosca memperjuangkan lo, dia mau lo suka sama dia juga. Dan lo? Lo yang memang suka sama Bella hanya menyerah dan diam tak memperjuangkan cinta lo" Blue terdiam dengan ucapan Albert
"Gue tahu perasaan lo, Blue. Tapi cara lo sungguh keterlaluan. Perasaan perempuan yang suka sama lo lima tahun yang lo sakiti" ucap Albert lirih
Blue hanya diam dan merenungi perbuatannya dan perasaannya sekarang. Blue menyukai Bella, tapi Bella adalah sepupu Tosca. Tosca menyukai Blue juga. Blue tak tahu harus gimana, apakah dia harus mengejar Bella atau menjauh dari Bella demi perasaan Tosca. Tapi Blue sangat ingin bersama Bella.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
BluSca
Teen Fiction{Cerita di PRIVATE. Jika mau membaca cerita ini, FOLLOW aku. Untuk menghindari PLAGIAT} Seorang lelaki tampan dan dingin terhadap siapa saja. Dengan pesonanya, dia dapat membuat seorang perempuan terus mengejarnya tanpa lelah. Seorang perempuan deng...