BluSca - 34

4.9K 218 2
                                    

Semua tamu bertepuk tangan. Tak lama, seorang perempuan melangkahkan kakinya dan duduk di bangku piano.

Dia mengatur duduknya dan mulai menekan tuts piano dan bergantian dengan tuts piano lainnya hingga terciptalah irama yang sangat lembut dan menyentuh.

Semua sudah bersama pasangan berdansa. Blue dengan setia menatap semua orang yang tampaknya sangat bahagia berdansa dengan pasangannya.

Blue hanya menatapnya lalu tak lama suara merdu terdengar bersamaan dengan dentingan irama piano yang mengiringi lagu

I can hold my breath
I can bite my tongue
I can stay awake for days
If that's what you want
Be your number one

I can fake a smile
I can force a laugh
I can dance and play the part
If that's what you ask
Give you all I am

I can do it
I can do it
I can do it

But I'm only human
And I bleed when I fall down
I'm only human
And I crash and I break down
Your words in my head, knives in my heart
You build me up and then I fall apart
Cause I'm only human

I can turn it on
Be a good machine
I can hold the weight of worlds
If that's what you need
Be your everything

I can do it
I can do it

I'll get throught it
But I'm only human
And I bleed when I fall down
I'm only human
And I crash and I break down
Your words in my head, knives in my heart
You build me up and then I fall apart
Cause I'm only human
I'm only human
I'm only human

Just a little human
I can take so much
'Til I've had enough
I'll get throught it

But I'm only human
And I bleed when I fall down
I'm only human
And I crash and I break down
Your words in my head, knives in my heart
You build me up and then I fall apart
Cause I'm only human

Blue merasa tenang dengan suara merdu itu. Suara yang tampak familiar bagi Blue tapi sayangnya dia tak bisa melihat pemain piano sekaligus penyanyinya karena wajahnya yang tertutup dengan piano.

Blue tampak penasaran, namun perempuan itu melangkah pergi saat pemainan piano berhenti. Blue tampak kenal dengan rambut panjang itu,

Cuma Blue tak mau menghampirinya dan memilih keluar gedung
Blue mengadahkan kepalanya menatap banyaknya bintang yang muncul dengan cahayanya yang berkelip di mata biru Blue. Blue menyinggungkan senyum kecil merasa deva ju dengan apa yang dilakukannya.

Blue mendengar suara kecil dan dia menoleh. Dia mendapati perempuan dengan gaun putihnya yang sangat indah tengah keluar gedung menuju taman.

Blue hanya memerhatikan perempuan itu dan dia memilih menatap bintang lagi

Tosca berjalan menuju taman gedung.

Dia duduk di kursi taman dan menyandarkan punggungnya di sandaran kursi. Dia membuang nafas dan menatap langit yang menampilkan banyak bintang. Tosca tersenyum dan menatap bintang itu dengan senyuman.

Keduanya tak berdiri bersampingan, arah pandangan yang sama, dan pikiran yang sama.


~~~~~~~~~~~~

Tosca berjalan menuju kedalam gedung yang luas itu. Dia memasukinya dan memerhatikan pengerjaan restorannya.

Restoran yang akan dia bangun. Tosca memberikan intruksi dimana tata letak barang dan juga dinding yang dicat oleh tukang bangunannya.

Tosca selesai memantau, dia pun berjalan keluar dan mampir ke café yang lumayan jauh. Tosca ingin berjalan dengan tenangnya sekarang.

Dia merasa keingat dengan masa SMAnya yang penuh suka dan duka.

Tosca mendorong pintu café dan pergi menuju kasir. Pelayan lelaki terperangah menatap Tosca yang merupakan perempuan cantik tengah berdiri didepannya

"Pesan caramel macchiatonya satu" ucap Tosca dan membuyarkan tatapan pelayan itu

"Baik. Totalnya lima belas ribu"
Tosca mengeluarkan uang yang pas dan dia menyerahkannya kepada pelayan itu.

Tak lama, pelayan itu menyodorkan minumannya dan Tosca mengambilnya. Tosca tersenyum dan pergi meninggalkan pelayan itu.

Dia merogoh tasnya dan bahunya tertubruk dengan seseorang

Tosca menoleh dan menatap lelaki yang belum membalikkan badannya itu

"Maaf"

Lelaki itu membalikkan badannya dan pandangan mata mereka saling bertemu. Tosca diam membeku dan membulatkan matanya menatap lelaki yang dia tabrak.

Blue pun memerhatikan lekat wajah itu dan dia tersadar. Dia juga membulatkan matanya melihat orang yang dia cintai didepannya

"To-"

Tosca segera pergi dan membuka pintu masuk café. Tosca berjalan cepat dan tak mau melihat kebelakang.

Blue pun mengejar Tosca setelah tersadar saat perempuan itu memang benar Tosca, terlihat saat dia berusaha pergi.

Blue keluar café dan menengok kanan dan kiri, namun dia tak mendapati Tosca sama sekali

"Halusinasi? Tapi gue rasa itu memang dia"

Tosca masuk kedalam mobilnya. Dia menaruh minumannya di sisi pintu dan dia melajukan mobilnya.

Jantungnya berdetak kencang saat menatap Blue kembali setelah enam tahun yang berlalu tak pernah bertemu

You can act, but your heart is can't

Tosca tak menyangka akan bertemu Blue tanpa diduga. Blue masih sama, terlihat tampan dan lebih dewasa membuat Blue makin terlihat gagah.

Tosca tak bisa membohongi bahwa dia bilang Blueb terlihat jelek. Tosca menjalankan mobilnya sambil terbayang dengan sosok Blue yang baru ditemuinya tadi yang menyita semua pikirannya.




TBC

BluScaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang