8

4.4K 334 8
                                        

Luke kini lega karena dia dapat bernapas kembali dengan normal. Luke meletakkan inhaler miliknya di meja.

"Thanks Summer" ucap Luke sambil tersenyum.

"You're welcome Luke" jawab Summer tersenyum manis. Luke memperhatikan Summer, kenapa Luke merasa dia semakin mengenal gadis dihadapannya ini? Bukankah diak baru bertemu dengan Summer kemarin?

"Oh btw Luke, kamu sebenernya.....sakit apa?" tanya Summer. Mata coklatnya kini menatap mata biru Luke. Luke terdiam, matanya seperti terkunci oleh mata coklat milik Summer.

"Its okay kalau kamu gamau ngasih tau" jawab Summer cepat. Luke hanya tersenyum kecil. belum saatnya pikir Luke.

"Kau tau? Sepertinya aku mengenali Luke" ucap Summer lagi. Luke kini menatap gadis dihadapannya dengan tatapan heran. Ternyata Summer juga memikirkan hal yang sama.

"Dan memang aku mengenalimu Hemmings" lanjut Summer. Luke kini membulatkan matanya. Jadi ternyata mereka memang pernah bertemu. Luke mencoba mengingat-ingat siapa Summer sebenarnya. Tetapi semakin dia memaksakan itu membuatnya sakit kepala.

"I'm sorry Summer. I cant remember you" ucap Luke pelan. Summer menghela napasnya. "tetapi kita bisa memulainya dari awal" lanjut Luke. Summer hanya mengangguk. Luke tersenyum tipis, dia berjanji akan mencoba mengingat tentang mereka.

                                            *****************

Summer hanya diam, kenapa Luke tidak mengingatnya? kenapa dia tidak bisa mengingatnya? pertanyaan pertanyaan itu terngiang diotaknya. Dia juga merasa sedikit kecewa dengan Luke, karena Luke tidak pernah menceritakan kalau dia sakit.

"Lets play a game" ucap Luke tersenyum lebar. Senyumannya tidak berubah pikir Summer.

"What game?" tanya Summer sambil merapikan poninya. Luke tersenyum lebar.

"Pou!" teriaknya, Seketika suara tawa Summer memenuhi ruangan itu. Oh yang benar saja Pou? pikir Summer. Dia tidak berhenti tertawa sampai-sampai Summer harus memegangi perutnya menahan sakit karena dia tidak bisa berhenti tertawa.

"ada yang salah?" tanya Luke bingung. Dia juga sedikit kesal karena Summer menertawakannya.

"kenapa...harus..haha...Pou?" tanya Summer masih dengan tawanya yang tidak lepas dari bibir kecilnya. Luke hanya menggelengkan kepala.

"Kau ini, thats my favorite game" ucap Luke kesal.

"Memangnya kamu udah level berapa?" tanya Summer. Luke tersenyum lebar, dengan bangganya dia mengeluarkan iphonenya dan menunjukkan levelnya. Summer tersenyum mengejek. Dia juga mengeluarkan iphonenya dan menunjukkan level Pounya.

"Aku kira kau tidak memiliki aplikasi Pou" ucap Luke kesal.

"Aku punya juga kok. Tapi aku memang tidak pernah mensugestikan game ini pada orang lain" jawab Summer dan menjulurkan lidahnya dengan nada mengedek. "Lagian levelnya lebih tinggi aku tuh dibandingkan kamu" lanjut Summer dengan bangga.

"No! aku 99% lagi menuju level 80 sama sepertimu" ucap Luke tidak terima. Summer giggled.

"Tapi aku 97% ke level 81" jawab Summer. Luke berdecak kesal. "Kalau flappy bird kamu dapet high score berapa?" tanya Summer mencoba menghiraukan Luke yang masih kesal karena ternyata Summer mengalahkannya dalam permainan Pou.

"345" jawab Luke. "kamu?" tanyanya. Kini gantian Summer yang berdecak kesal dia bahkan belum bisa menaklukan game flappy bird itu.

"Lima" jawab Summer kesal. Suara tawa Luke memenuhi ruangan itu. Summer berdecak kesal kini dia yang ditertawakan.

"Flappy bird itu kan gampang masa cuma dapat poin 5?" tanya Luke masih dengan tertawa. Summer mengerucutkan bibirnya kesal dengan Luke yang tidak berhenti menertawakannya.

"Jangan mengejekku!" ucap Summer kesal.

"Nope i dont want stop" ucap Luke dengan nada mengejek.

"yes you must stop!" pekik Summer

"no i dont want" jawab Luke menjulurkan lidahnya.

"Please" mohon Summer.

"nope"

"pwease?"

"nope"

"hiks pleasee" rengek Summer. Luke mencoba menahan tawanya. Sungguh Summer sangat menggemaskan rasanya dia ingin memeluk dan mencubit pipi Summer. Summer memasang wajah puppy facenya. Luke cant help but smile.

"you're so cute Summer." ucap Luke yang berhasil membuat pipi Summer memerah seperti tomat. "aww you blushing" lanjut Luke dengan senyumnya.

"ugh stop luke" ucap Summer sambil menutup kedua pipinya itu.

"Dont hide your beautiful face babe" goda Luke yang membuat Summer semakin salah tingkah dan kini dia menenggelamkan wajahnya menggunakan bantal sofa. Luke tersenyum melihat tingkah gadis didepannya itu.

"i'll try to make my mind remember you Summer, and i will protect you even i should die tomorrow" janji Luke dalam hatinya


holla part 8
nanti senin aku UN nih guys :') doain yaa semoga lancar dan aku bisa lulus :* hehe
vomment jangan lupa ;) :*

Amnesia [Luke Hemmings] [5SOS]Where stories live. Discover now