Luke dan Summer kini berada dimeja makan. Ashton sudah menghabiskan makanannya dan pergi keluar entah kemana. Suasana di meja makan itu hening. Hanya terdengar suara dentuman piring.
"Luke.." panggil Summer. Luke melihat kearah Summer.
"Ada apa?" tanyanya kembali memakan soupnya.
"Tadi kau membayangkan apa?" tanya Summer melihat gerak-gerik Luke. Entahlah Summer selalu senang melihat Luke. Dia sangat.... Sempurna.
"hmm... hanya rindu dengan bandku" jawab Luke sekenanya.
"Band? Kau punya band?" tanya Summer kagum. Luke mengangguk dan kenangan itu kembali lagi datang.
"Daftar sudah, lagu sudah kita rekam dan dikirim. Tinggal menunggu hasilnya" teriak Michael girang. Luke tertawa kecil.
"Kata Mrs.Janatte kalau kita diterima berarti kita akan maju ke babak final. Semoga saja kita lolos 20 besar." jawab Luke menjatuhkan tubuhnya dikasur. Yang lain hanya mengangguk.
"Oh ya, kalau kita menang kita akan jadi terkenal! itu keren kan?" tanya Calum antusias.
"Benar! Itu sangat keren Cal" jawab Michael tak kalah bersemangat. Ashton melihat Luke sebentar.
"Sudah sore...." ucap Ashton menggantung kata-katanya. Michael segera melihat jam tangannya.
"Oh ya kau benar Ash, lebih baik aku pulang. Oiya Thanks for the food Luke" ucap Michael tersenyum "and Calum kau mau pulang sekarang atau nanti?"
"Sekarang saja. Kami pulang ya Ash, Luke. Byee see you tomorrow" ucap Calum berdiri dan menggendong tasnya keluar diikuti Michael dibelakangnya.
"Kalau kita terkenal....." ucap Ashton menggantung perkataanya. Luke hanya diam, dia sudah tau apa yang akan Ashton katakan. Tetapi dia menunggu Ashton melanjutkannya sendiri. "Bagaimana dengan kau dan jantungmu? Kau kan tidak boleh kelelahan" ucapnya melanjutkan perkataanya tadi.
"entahlah Ash, aku... bingung harus apa." jawab Luke pelan. "Kau tau kan mereka sangat senang mengikuti audisi ini?"
"Aku tau. Tapi kau juga harus memikirkan kondisimu Luke."
"Yeah, aku tau. Tetapi aku tidak ingin mereka kecewa."
"tapi dengan kau seperti ini. mereka akan lebih kecewa nanti." ucap Ashton cepat. Luke terdiam. Memang benar apa yang dikatakan Ashton. Tapi, dia tidak ingin sahabatnya itu kecewa.
"Sudah malam, aku pulang ya. See you tomorrow at school" ucap Ashton ,memberikan salam perpisahan lalu keluar dari kamar Luke.
"Oh tuhan, aku tidak tau harus apa saat ini" ucap Luke pelan lalu memejamkan matanya pergi ke alam mimpi.
-
-
-
-
-
"Kita dipanggil Mrs.Jannate" ucap Michael. Ketiga lelaki itu terkejut.
"Secepat itu?" tanya Calum nervous.
"Ini sudah 2 minggu Cal. Baiklah ayo kita keruangan Mrs.Jannate" ucap Ashton berjalan duluan, diikuti oleh Luke, Michael, dan Calum. Mereka berempat memasuki ruangan Mrs.Jannate dan disana sudah ada Mrs.Jannate dengan sebuah amplop coklat ditangannya. Keempat lelaki itu menelan ludah, merasa gugup dengan isi dari amplop coklat itu.
"Hasilnya sudah keluar, saya belum membukanya. Jadi amplop ini masih disegel. Silahkan kalian buka sendiri" ucap Mrs.Jannate sambil memberikan amplop coklat itu dan diambil oleh Michael.
"Thankyou Mrs, Kalau begitu. Kami permisi" ucap Michael lalu keluar dari ruangan itu, diikuti dengan Luke, Calum, dan Ashton.
"Nah guys. Ini pengumumannya" ucap Michael pelan. Calum mencengkram lengan Luke sedangkan Ashton memutar-mutar ponselnya. Michael menarik napas lalu mulai membuka amplop coklat itu sambil berdoa.
"Calum, berhentilah mencengkram lenganku" keluh Luke yang mulai kesakitan karena Calum semakin kuat mencengkramnya. Calum terkekeh dan melepas cengkramannya. Michael mulai membaca sebuah kertas putih ditangannya.
"Guys, kita...." ucap Michael menggantung kata-katanya. Membuat Calum, Luke, dan Ashton penasaran dengan hasilnya.
"CEPAT KATAKAN AKU SUDAH TIDAK TAHAN LAGI!" pekik Ashton yang mulai kesal. Michael tertawa lalu menunjukkan kertas itu. Calum mulai membacanya dan sebuah senyuman terukir di wajahnya,
"KITA LOLOS KE BABAK FINAL!!!! HOREEE!!!" teriak Calum bahagia. Ashton dan Luke tersenyum senang dan mereka pun melakukan group hug. c
"LUKE HEMMINGS! IH MALAH MELAMUN!" teriak Summer membuat lamunan Luke buyar.
"Eh..ehm ma..maaf" jawab Luke menggaruk lehernya yang tidak gatal.
"Jadi kau punya band?" tanya Summer lagi. Luke mengangguk lesu.
"Tapi sudah bubar, ini semua salahku" ucap Luke mengacak rambutnya.
"Kenapa salahmu?" tanya Summer dengan tampang tak berdosa. Luke menarik napas. Tolong jangan tanya aku hal itu.
"Panjang ceritanya" jawab Luke singkat. "Jadi, hari ini mau kencan denganku?"
"Apa? Kencan? Kau serius?"
"Aku serius Ms.Wang hari ini kita kencan. Kau mau kemana?"
"Aku mau ke carnaval!" pekik Summer senang. Luke tertawa kecil.
"Baiklah tuan putri. Kita ke carnaval. Tapi sebelumnya kau harus membersihkan tubuhmu yang dekil dan bau seperti tikus got itu." ucap Luke tersenyum mengejek. Summer membelalakkan matanya.
"Apa-apaan kau ini!" teriak Summer dengan satu jitakan yang berhasil mendarat mulus tepat di kepala Luke dan suara erangan Luke yang kesakitan. "Rasakan itu! Jangan macam-macam dengan Summer Wang!"
"Sakit tau! Kau ini Summer" keluh Luke mengusap kepalanya. Walaupun kau sedikit menyebalkan tapi itu tidak akan mengurangi rasa cintaku.
"Jadi kau benar-benar mencintaiku huh? Uh so sweet Lukey." ucap Summer lalu memeluk Luke. Luke terkejut mendengar ucapan Summer.
"Eh kenapa kau berbicara seperti itu?" tanya Luke kebingungan.
"Walaupun kau sedikit menyebalkan tapi itu tidak akan mengurangi rasa cintaku" ucap Summer tertawa. Pipi Luke pun memanas, apakah dia berbicara sekeras itu sampai Summer mendengarnya? Ah sepertinya dia lupa untuk berbicara dalam hati. "Sudah ah, aku mau mandi dulu. Kau juga harus siap-siap okay?"
"Okay" jawab Luke. Summer melepas pelukannya dan mencium pipi Luke lalu berlari naik ke lantai 2 tempat kamarnya berada. Luke membeku mendapat perlakuan seperti tadi dari Summer.
Oh god thanks for send me this beautiful angel for me. I love her and i'll protect her, until i die. i promise i wont hurt her.
-
-
-
-
-
-
-
A/N : Hay Hay chapter 24 posted. Aku merasa chapter ini paling absurd haha .-. Hope you like this chapter. Dan dan oh comment kalian unyu2 kaya greyson #eaa
makasih juga buat 4.2k readers ya ampun seneng banget. Tinggalkan Vomment jangan lupa ya. comment kalian bikin aku bahagia hihi.
much love

YOU ARE READING
Amnesia [Luke Hemmings] [5SOS]
FanfictionLuke Hemmings, seorang remaja berumur 17 tahun yang memiliki penyakit gagal jantung. Semenjak dia mengetahui bahwa dia memiliki penyakit yang mematikan itu, dia berubah menjadi pendiam dan tidak banyak bicara. Terkadang dia berpikir lebih baik dia m...