37

2.6K 226 49
                                        

Operasi sudah berjalan selama 30 menit. Semua kerabat Luke berada di luar ruang operasi. Berharap keadaan Luke baik-baik saja.

Summer menggenggam tangannya erat. Sejujurnya ia sangat resah dengan operasi ini. Takut-takut kalau operasi ini gagal, takut-takut kalau tubuh Luke tidak merespon jantung barunya.

"Jangan khawatir semua akan baik-baik saja." Ucap Ashton yang sudah berada di sebelah Summer. Summer melihat Ashton dan tersenyum kecil.

"Ya, aku harus positive thinking dan mendoakannya."

"Itulah gadisku. Kau harus kuat. Aku yakin Luke tidak ingin melihat kau sedih. Di dalam sana Luke berjuang mati-matian demi kita. Jadi kita harus mendukungnya." Ucap Ashton tersenyum. Summer membalas senyumannya dan memeluk Ashton.

"Thanks Ashton, you're the best brother ever." Ucap Summer.

Ashton tersenyum, walaupun dalam hatinya ia kecewa. Terjebak di dalam hubungan kakak adik, tidak lebih.

"Hey, Ashton. Apa Luke mengatakan sesuatu yang......aneh?" Tanya Summer pelan.

Ashton hanya diam. Ia teringat pembicaraannya dengan Luke satu minggu yang lalu.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Ashton yang baru saja masuk ke dalam kamar rumah sakit. Luke yang tengah melihat keluar segera mengubah arah pandangnya menuju Ashton.

"Hey Ash," ucap Luke tersenyum kecil.

"How do you feel?" Tanya Ashton menarin kursi dan duduk di sebelah sepupunya.

"Bad...." gumam Luke. Ashton menghela napas. Ia tau sepupunya ini butuh dukungan mental karena operasi tidaklah main-main.

"Hey, everything is gonna be okay." Ucap Ashton mengusap punggung Luke.

"I hope so." Gumam Luke lesu.
"Ayolah bung! Kau harus bersemangat."

"Bagaimana aku bersemangat jika aku melihat wanita yang aku cintai menangis pada malam hari memikirkanku?" Keluh Luke mengacak rambutnya frustasi.

"Summer kah?" Tanya Ashton.

"Aku membicarakan mum tapi ya Summer juga termasuk." Ucap Luke pelan. Ashton kembali menghela napas.

"Baiklah, aku akan mencoba memberikan semangat pada mereka." Ucap Ashton tersenyum lalu mengangkat satu jari jempolnya. Luke tersenyum kecil.

"Terima kasih, kau memang sepupu dan sahabatku yang terbaik." Jawab Luke memeluk Ashton.

"Woah, love you too bro." Ucap Ashton terkekeh. Luke tertawa kecil dan ekspresinya kini kembali serius.

"Ash, kalau aku gagal operasi apa kau mau membantuku?" Tanya Luke. Ashton mengangkat alisnya bingung.

"Apa kau berharap kalau operasi ini gagal?"

"Tentu saja tidak! Aku hanya berjaga-jaga tau!" Elak Luke cepat. Ashton menghela napas.

"Baiklah, apa yang ingin aku lakukan untuk kau?" Tanya Ashton. Luke mengambil satu lembar kertas dari bawah bantalnya, lalu memberikan kertas itu pada Ashton.

"Apa ini?" Ashton mengangkat alisnya. "Surat wasiat?" Canda Ashton. Luke terkekeh dan mengangkat bahu.

"Begitulah." Jawabnya. "Kalau aku sudah tidak ada aku ingin kau menjaga Summer. Kalau ibuku sudah ada Jack dan Ben. Tapi kalau Summer? Aku percayakan Summer padamu, Ash. Aku juga ingin kau dapat menjadi yang terakhir untuknya. Aku percaya Summer akan bahagia bersamamu."

Amnesia [Luke Hemmings] [5SOS]Where stories live. Discover now