Summer dan Ashton berbincang-bincang dengan akrabnya. Calum dan Michael sudah pulang karena cuaca yang sepertinya mulai kurang mendukung.
"Kenapa kamu ga pulang?" tanya Ashton sambil memakan kue yang ada didepannya. Summer menarik nafas. Apakah dia harus membicarakan ini semua pada Ashton atau tidak. "Its okay if you didnt want tell me" lanjut Ashton cepat. Summer hanya menggeleng.
"if i tell you can you keep that as a secret?"tanya Summer sedikit berbisik. Ashton mengangguk cepat dengan tatapannya -you-can-trust-me.
"Aku kabur dari rumah, aku lelah harus melihat orangtuaku selalu bertengkar." ucap Summer menunduk. Dia ingat betul perkataan orangtuanya yang membuat dia akhirnya melarikan diri.
"Bertengkar? kenapa? ada masalah apa?" tanya Ashton.
Summer melihat Ashton nanar. Summer mengangkat kepalanya ke atas, berharap airmatanya tidak jatuh mengenai pipi mulus gadis itu.
"Summer, jangan memaksakan kalau itu membuatmu sedih" ucap Ashton. Summer mengusap matanya dan mengangguk.
"bolehkan aku tinggal disini dulu?" tanya Summer, berharap dia mendapat izin dari Ashton. Ashton tersenyum dan mengangguk. Summer tersenyum lebar.
"thanks Ashton" ucap Summer senang.
"but you need clothes right? we dont have clothes for girl" ucap Ashton. Ashton benar, Summer menarik nafas. Dia bingung harus bagaimana.
"dont worry, kita bisa beli kan?" ucap Ashton tersenyum. Summer menggeleng dengan cepat.
"tidak perlu. Aku bisa meminta tolong kakakku untuk membawa baju-bajuku" ucap Summer. Ashton menganggukkan kepala. Suara alarm jam berbunyi. Summer mencari-cari sumber suara itu, dengan cepat Ashton membangunkan Luke.
"Luke, wake up mate" ucap Ashton sambil menggoyangkan tubuh Luke. Luke menggosok matanya dan membuka matanya.
"its time to drink medicine" lanjut Ashton. Luke hanya mengangguk dan dia pun meningsebgalkan Ashton dan Summer berdua saja.
"Tadi kamu bilang Luke harus minum obat. Apa dia sakit?" tanya Summer pada Ashton yang sedang meminum segelas mocca miliknya. Ashton tersedak mendengar pertanyaan Summer. Summer segera mendekati Ashton dan menepuk punggung Ashton, berharap dia membaik.
"memangnya aku salah bertanya itu?" tanya Summer lagi. Ashton menggeleng cepat.
"tidak, Luke baru sembuh sakit, kata dokter dia harus banyak meminum vitamin." jawab Ashton sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal. Summer memandang Ashton dia ragu dengan pernyataannya itu. Sepertinya ada yang Ashton sembunyikan pikir Summer.
**************
"Luke, wake up mate" terdengar Suara yang tidak asing di telinga Luke. Luke menggerakkan tubuhnya dan menggosok matanya sebentar, lalu mengerjapkan matanya.
"its time to drink medicine" ucap orang itu lagi. Luke melihat, ternyata Ashton yang membangunkannya. Luke mengangguk dan berjalan meninggalkan Ashton ke kamar. Dia mengambil 4 botol obat di dalam mejanya dan mengambil satu butir obat dari masing-masing botol. Lalu dia meminum cobatnya itu.
Dia melihat keluar, hujan turun sangat deras. Luke menghela nafasnya. Wait sepertinya dia melupakan sesuatu. Summer! pikir Luke. Dia lupa kalau tadi Ashton membangunkannya tepat saat Summer berada disana. Dia menutup wajahnya. Dia berharap semoga Summer tidak mengetahui penyakitnya.
Luke memutuskan untuk turun kebawah, menemani Ashton dan Summer. Luke segera turun tetapi saat dia akan mendekati Ashton dan Summer. Dia melihat Summer sedang menepuk punggung Ashton dan Ashton tersenyum padanya dan mengatakan sesuatu. Entah kenapa dia merasa cemburu melihat pemandangan itu.
"Luke!" panggil Ashton saat dia melihat Luke berdiri didekat tangga. Luke tersenyum tipis dan mendekati mereka.
"Kamu udah minum obatnya?" tanya Summer. Luke duduk didepan mereka dan mengangguk menjawab pertanyaan Summer.
"kalian berdua terlihat sangat... akrab" ucap Luke pelan. Ashton dan Summer tertawa.
"ternyata dia teman itu teman ke-"
"dia itu teman saat aku di junior high school" potong Summer. Luke hanya mengangguk. Ashton melihat kearah Summer dengan bingung tetapi Summer tidak memperdulikan Ashton.
"Guys, aku pergi dulu ya. is it okay?" tanya Ashton. Luke dan Summer hanya mengangguk.
"okay then, see you at dinner" lanjut Ashton dan diapun meninggalkan Luke dan Summer. Luke hanya diam, dia tidak tau harus memulai pembicaraan darimana. Luke memegang dadanya, entah kenapa dia tiba-tiba merasa sakit. Apa dia telat meminum obat? tapi Ashton tidak mungkin tidak membangunkan Luke.
"Luke? are you okay? wajahmu...pucat" ucap Summer. Dia terlihat sangat khawatir. Luke hanya tersenyum dan mengangguk.
"Are you sure?" tanya Summer. Luke mulai susah untuk mengatur nafasnya. Jangan, jangan kambuh please harapnya.
"Luke, you look like hard to.. breathe" ucap Summer lagi. Dia mendekati Luke. Luke kini sesak nafas. Dia memejamkan matanya dan memegang dadanya, dia mencoba mengambil nafas dari mulutnya. Summer menjadi panik.
"My...Room..." ucap Luke kesusahan. Summer segera mencoba menggotong Luke tapi Luke menggelengkan kepalanya. All he need is medicine.
"Me...di...cine" ucap Luke terengah-engah. Summer segera berlari le lantai atas. Luke meremas dadanya, berharap rasa sesaknya akan berkurang. Dia mencoba menetralkan nafasnya itu. Dia berharap Summer dapat menemukan inhalernya.
wah penyakitnya kambuh tuh. so wdyt? maaf jelek :( maklum amatir :')
please vomment give me an opinion :)x

YOU ARE READING
Amnesia [Luke Hemmings] [5SOS]
FanfictionLuke Hemmings, seorang remaja berumur 17 tahun yang memiliki penyakit gagal jantung. Semenjak dia mengetahui bahwa dia memiliki penyakit yang mematikan itu, dia berubah menjadi pendiam dan tidak banyak bicara. Terkadang dia berpikir lebih baik dia m...