"Luke! Wakeup! PleaseLukey, dontmakemeworried!" ucap Summer menggoyangkan tubuh Luke yang tergeletak lemah.
"Lukey ku mohon bangun" air mata mulai mengalir membasahi pipi Summer. Summer mengusap air matanya kasar dan segera mengambil ponsel milik Summer. Jari Summer mulai menari-nari dilayarnya. Seperti mengetik sesuatu.
Isakan tangis Summer mulai terdengar. Sumpah dia sangat panik saat ini. Seandainya dia tau apa yang harus dia lakukan. Ponsel Summer berdering menandakan ada pesan masuk.
From : AshyAshton
Faint? What? Ohgod. whereareyounow?
Jari-jari Summer kembali menari-nari mengetik balasan untuk lawan bicaranya melalui sms. Ponselnya berdering kembali, kini nama Ashton dan nomor ponselnya terlihat dilayar ponsel Summer. Dengan cepat Summer menekan tanda hijau.
"Summer, tell me what happened?" ucap suara dari seberang sana. Summer semakin menangis.
"Lu... Lukey hiks Lukey pingsan. A..aku minta tolong dia cariin bintang laut hiks dan di-"
"Dia terus berusaha mencarinya sampai-sampai dia kelelahan" potong Ashton. Summer mengangguk walaupun dia tau kalau Ashton tidak bisa melihatnya.
"I'm scared Ashton! I dont wanna lose him. I never ready hiks" ucap Summer. Apa yang dikatakannya itu benar. Summer tidak bisa kehilangan Luke, apalagi hubungannya yang sudah berjalan 5 bulan.
"Summer... Dont worry I-"
"How can i'm not worried Ashton! He almost die and i dont know what should i do"
"Summer! i told you to calm down and listen to me carefully okay?" ucap Ashton mencoba membuat Summer tenang. Summer menarik napas dan mengangguk.
"Coba kau cari dimobil inhaler yang bentuknya seperti masker entah apa itu namanya. Kalau ketemu cari botol isi cairan warna orange nanti kamu satuin sama inhaler yang tadi aku sebutin lalu nanti pasangin ke Luke. Tenangkan dirimu okay?"ucap Ashton menjelaskan. Summer segera berlari ke tempat parkir dan masuk kedalam mobil untuk mencari alat yang dikatakan Ashton tadi.
"Bagaimana?" tanya Ashton. Summer masih terus mencari benda itu dan setelah membuka tas Luke. Ternyata benda itu ada didalam. Bentuknya memang masker tetapi ada sebuah botol kecil berisi obat. Entahlah sangat sulit untuk menjelaskannya.
"Dapat! Thanks Ashton, I Love You" ucap Summer cepat lalu memutuskan sambungan teleponnya. Summer segera mengambil benda itu dan berlari ke tempat Luke jatuh pingsan. Tetapi saat Summer datang tubuh Luke tidak ada disitu. Summer semakin panik dan pikiran-pikiran buruk pun muncul.
"Bagaimana kalau Luke diculik? Bagaimana kalau ada orang yang membawa Luke pergi? Bagaimana kalau...YA TUHAN! TIDAK!" ucap Summer menggelengkan kepalanya dengan cepat. Pikiran-pikiran aneh itu harus dihilangkan. Summer semakin ketakutan karena matahari sudah tidak terlihat. Summer takut gelap kecuali saat dia di bioskop.
Summer melihat ke kanan dan ke kiri, pantai itu sepi. Tidak ada satu orang pun yang lewat apalagi kendaraan. Kenapa Luke tega melakukan hal ini padanya? Pikiran Summer kacau saat ini. Kalau Luke mengerjainya Summer tidak akan mau berbicara dengannya selama satu minggu lebih atau mungkin Summer akan membuat Luke tersiksa batin. Cukup kejam memang tapi menurut Summer candaan seperti ini yang keterlaluan.
Saat Summer sedang bimbang seperti sekarang ini, dia tidak sadar bahwa dibelakangnya sudah ada sesosok makhluk bertubuh besar yang sedang memperhatikannya. Kedua tangan besarnya itu mulai mendekati Summer dan memegang bahu Summer. Summer yang sedari tadi mengeluh dan mengomel kini terdiam.
Wajahnya pun berubah 180 derajat menjadi pucat. Tubuhnya mulai gemetaran. Dan dipikirannya hanya dua pilihan Pergi dari sini sendirian atau Melihat kebelakang dan setelah itu bagaimana nanti. Argh rasanya tubuh Summer sangat lemah saat itu juga. Dasar Luke, bukannya menemaninya malah pergi meninggalkannya. Jadi ini balasan atas hubungannya selama 5 bulan?
"Where are you going Ms?" ucap sebuah suara dibelakangnya. Summer kembali kedunia nyata dan akhirnya memutuskan untuk melihat siapa yang sudah membuatnya ketakutan setengah mati itu. Summer mencoba melirik kebelakang dan BANG!
"F*ck Luke!" umpat Summer yang melihat kondisi Luke yang sangat bugar. Berbeda dengan tadi, wajah pucat kelelahannya pun tidak terlihat lagi.
"Hey! Jangan mengumpat gadis kecil" ucap Luke menyentil kening Summer. Summer hanya meringgis kesakitan dan mengusap keningnya itu.
"Jahat! Aku benci padamu! Jangan berbicara denganku lagi Hemmings!" ucap Summer melempar inhaler milik Luke. Luke segera menangkap inhaler miliknya itu.
"Woah jangan lempar ini baby. Kau ingin aku mati?" tanya Luke mengangkat alisnya. Summer semakin kesal dengan ucapan Luke tadi.
"dengar tuan penyakitan! Aku tidak peduli jika kau ingin mati atau apapun. AKU.TIDAK.PEDULI!" ucap Summer menekan kata-katanya di akhir kalimat. Luke terkejut mendengar ucapan Summer. Luke sangat sensitif dengan kata 'penyakitan'
"Woah! tadi kau bilang apa? penyakitan? ya aku memang penyakitan dan cepat atau lambat aku akan mati. Ya aku tau dan aku sadar itu. Jadi kau tidak perlu memberitauku tentang ini. Lagipula aku hanya ingin memberikan kejutan di hari special ini" ucap Luke yang sedikit emosi.
"Setidaknya kau memberitauku atau apapun! Jangan seperti tadi! Kau tidak tau seberapa paniknya aku sampai-sampai aku menelpon Ashton!" ucap Summer yang sudah tidak bisa membendung emosinya lagi. Buliran air mata pun jatuh membasahi pipinya.
"Aku panik Luke! Aku takut, aku takut akan kehilangan kau! Aku hanya.. Aku hanya ingin bersamamu. Aku tidak peduli kalau kau sakit, atau lemah atau apapun menurut kau. Tapi bagiku, kau adalah Manusia paling sempurna. Kau yang menyelamatkanku dari orangtuaku dulu! Kau yang membantuku menjalani hari-hariku seperti biasa. Kau yang menemaniku saat itu di danau. Dan Kau yang membuat aku jatuh cinta. Hanya kau Luke! Bisakah kau hargai itu?!" ucap Summer sedikit berteriak. Napasnya pun mulai tidak beraturan.
"Su...Summer ma..maafkan a-"
"Cukup Luke, aku ingin pulang. Lebih baik kau jangan dekati aku atau hubungi aku" potong Summer cepat.
"tapi a-"
"Tidak ada protes! Aku butuh waktu sendiri Luke!" potongnya lagi.
"Aku sudah memb-"
"Stop it Luke! Dont you under-" kini Luke yang memotong ucapan Summer dengan menciumnya, tepat di bibir Summer yang membuatnya diam mematung.
lol hi chapter 31 posted. maaf aneh =))
love you x
thanks for 8k+ reader

YOU ARE READING
Amnesia [Luke Hemmings] [5SOS]
FanfictionLuke Hemmings, seorang remaja berumur 17 tahun yang memiliki penyakit gagal jantung. Semenjak dia mengetahui bahwa dia memiliki penyakit yang mematikan itu, dia berubah menjadi pendiam dan tidak banyak bicara. Terkadang dia berpikir lebih baik dia m...