27

3K 225 13
                                    

Hari demi Hari berlalu, Minggu demi minggu pun berlalu. Sudah 3 bulan sejak hubungan Luke dan Summer naik satu tingkat. Dari sahabat menjadi sepasang kekasih. Summer sangat menjaga Luke, terkadang saat Luke terpuruk Summer akan menyemangatinya. Summer kini sudah kembali tinggal dengan orangtuanya. Jadi rumah Luke kini hanya ditinggali oleh dirinya dan Ashton.

"Bagaimana hubunganmu dengan Summer?" tanya Ashton yang sedang memutar-mutar stick drum miliknya. Kalian ingatkan kalau Luke pernah masuk sebuah band bernama 5 seconds of summer.

"Kami baik-baik saja. Dia benar-benar membuatku kembali hidup" ucap Luke berkutat dengan gitar listriknya. Dia ingat dia menabung dan bekerja paruh waktu demi gitarnya ini.

"Baguslah! Aku tidak ingin kelihangan kau sepupuku" ucap Ashton. Luke tersenyum dan menaruh gitarnya.

"Aku ingin kau berjanji satu hal padaku" ucap Luke mendekati Ashton. Ashton berhenti memutar stick drumnya dan mengangkat sebelah alisnya bingung.

"Apa?" tanyanya

"Berjanjilah, saat aku tidak ada kau yang menjaga Summer. Pastikan kau selalu ada untuknya, aku ingin kau jangan hapus perasaanmu pada Summer walaupun aku tau melihat aku dengan Summer membuatmu sakit, tapi bersabarlah. Suatu saat nanti, cepat atau lambat aku akan pergi meninggalkàn dunia ini. Aku hanya tidak ingin ada kepedihan bagi kalian."

Ashton terkejut mendengar ucapan Luke. Luke sangat percaya padanya, disatu sisi dia senang karena dia akan bersama Summer, tapi disisi lain dia tidak ingin kehilangan saudara satu-satunya itu. Air mata pun mulai mengalir dipelupuk Ashton. Kenapa sepupunya harus mengalami penderitaan itu.

"A..ashton why you crying?" tanya Luke kebingungan.

"I told you, i dont wanna lose you buddy. You're my only sibling here. I cant, this is hurt. I dont want my cousin, bestfriend, brother, twin leave me alone"

Luke terkejut mendengar ucapan Ashton, ini pertama kalinya dia terang-terangan mengakatan hal yang seperti itu. Luke memeluk sepupunya itu.

"Ini sudah takdir dari tuhan untukku Ash, kita tidak bisa menolaknya. Kita hanya bisa pasrah. Aku mohon kau harus bisa relakan aku nanti."

kata-kata Luke cukup membuat Ashton sangat sedih. Dia hanya ingin Luke bahagia dan dapat hidup normal. Tetapi tuhan berkehendak lain. Seandainya dia bisa menyembukan Luke saat itu juga.

"Baiklah, a..aku akan mencoba. Dan aku berjanji, aku berjanji akan menjaga Summer demi kau" ucap Ashton menghapus air matanya dan tersenyum. Luke tersenyum senang, dia akan mempercayakan semuanya pada Ashton.

"Aku juga ingin, kau memiliki hubungan special dengannya kelak, bahkan mungkin kalian harus menikah" ucap Luke tersenyum. Ashton sedikit terkejut. Lalu tawa pun keluar dari bibirnya.

"Menikah? Kita lihat saja nanti. Kalau dia jodohku boleh lah. Kalau bukan? Aku tidak bisa memaksakan" ucap Ashton. Luke ikut tertawa, sepupunya ini selalu pandai dalam mencairkan suasana. Walaupun dia sedang sedih atau terpuruk. Itulah sepupunya, seorang Ashton Irwin.

"Aku rindu dengan band kita" ucap Luke.

"Bagaimana kalau kita pergi kerumah Michael dan melakukan kegiatan band? tapi ya hanya untuk bersenang-senang saja. Bagaimana?" usul Ashton.

"Itu terdengar menyenangkan!Bagaimana kalau kita menguploadnya di youtube? Kenang-kenangan" ucap luke tersenyum. Ashton mengangguk senang

"ide bagus!"

************

"Jadi kita akan kembali ngeband?! Cool!" ucap Calum antusias. Luke dan Ashton kini sudah berada di rumah Michael, kebetulan Calum ternyata sedang berada dirumah Michael jadi mereka tidak perlu menghubungi Calum.

"Iya, dan kita akan mengcover lagu lalu kita upload videonya di youtube, ya untuk bersenang-senang saja" ucap Luke menjelaskan.

"Bagaimana?" tanya Ashton. Calum dan Michael saling berpandangan lalu tersenyum lebar

"SETUJU!" teriak mereka berdua antusias.

"Aku sudah bawa gitarku, dan Ashton sudah bawa stick drumnya."

"Baiklah, ayo kita ke studio!" ucap Calum senang.

"Kau tidak membawa bass?" tanya Michael yang mengambil gitarnya di atas lemari.

"Aku lupa, uhm aku akan minta tolong Mali untuk membawakannya" ucap Calum dan mengambil ponselnya dan menekan beberapa angka dilayarnya lalu menempelkan benda itu di telinganya.

"Apa aku harus menelpon Summer juga?" tanya Luke meminta saran pada Ashton.

"Tentu saja, aku yakin dia akan melting melihat kau bermain" ucap Ashton memukul lengan Luke pelan. Luke tertawa kecil.

"Mungkin saja haha. Tapi dia bukan lilin yang bisa meleleh" ucap Luke tertawa. Ashton ikut tertawa dan menggelengkan kepalanya. Sepupunya ini.

"Baiklah aku akan menghubunginya" ucap Luke mengeluarkan benda pipih yang selalu dia bawa. Jari-jari besanya menari nari diatas layar benda itu, lalu menempelkan benda itu ketelinganya. Tangannya yang menganggur mengetuk ngetuk lantai didekatnya menunggu jawaban diseberang sana.

"Hello? Lukey?" terdengar suara seorang gadis di seberang sana. Luke tersenyum.

"Yes, baby. Its me Luke. Where are you now?"

"At home. i'm so bored, mum and dad go to somewhere i dont know"

"haha okay then, do you wanna come to Mikey's house? Cause i was there"

"Sure! wait for 10 minutes i'll go there."

"Okay, see you later babe. love you"

"Okay lukey love you too"

sambungan pun terputus. Luke meletakkan ponselnya di meja belajar milik Michael. Terlihat Calum masih berbicara dengan kakaknya di telpon dan melakukan negoisasi.

"Kau mesra sekali dengan Summer." goda Michael yang sudah berada tepat disebelah Luke. Luke tertawa kecil,

"Makanya kau cari pacar sana. Bisanya menggoda orang saja" ucap Ashton mengejek. Michael memutar matanya.

"Bukannya kau juga belum punya pacar? Jangan mengejek sesama jomblo deh"

"No, aku tidak jomblo lagi. Aku sedang dekat dengan gadis bernama Gemma. " ucap Ashton tersenyum bangga.

"Kau...Kau dekat dengan kakak seorang Harry Styles?!" teriak Calum yang sepertinya sudah selesai bernegoisasi dengan Mali.

"Oh ayolah aku hanya dekat dengannya. Apa itu salah?" tanya Ashton.

"Itu salah besar! Kau mendekati orang yang umurnya lebih tua dari kau Mr.Irwin" ucap Calum yang sepertinya tidak terima dengan ucapan Ashton. Ashton tertawa terbahak-bahak mendengar ocehan Calum

"ayolah calum, aku dan gemma hanya teman. Kau tau kan hatiku untuk siapa?" ucap ashton disela-sela tawanya.

"Atau kau cemburu Cal?" ejek Luke.

"Aku masih normal! Kau gila?" tanya Calum mendecak kesal. Semuanya pun tertawa.

"Calum, Calum kami hanya bercanda" ucap mereka bertiga serempak.

-

-

-

-

-

-

-

chapter 28 posted finally. sorry its short you know i got stuck oh god

Amnesia [Luke Hemmings] [5SOS]Where stories live. Discover now