Pagi ini adalah pagi yang sangat cerah dihari minggu. Semua orang mengawali pagi ini dengan berolahraga dan ada juga yang menikmati udara pagi ini di depan rumah. Tetapi tidak dengan salah satu lelaki berambut blonde yang berada dirumah bernuansa classic itu. Dia tengah berada didepan meja, memegang 4 butir obat berwarna-warni. Dia menghela nafas dan segera meminum satu persatu obat itu. Suasana hati lelaki itu sangat bertolak belakang dengan cuaca dan keadaan pagi ini. Luke Hemmings, seorang lelaki yang memilik penyakit gagal jantung yang baru dia ketahui saat dia berumur 10 tahun dan itu sangat merubahnya. Dari yang periang menjadi pendiam dan tidak banyak bicara serta menyendiri. Luke melihat keluar jendela, melihat anak-anak seumurannya sedang melakukan aktivitas normal. Dia memegang dadanya, jujur dia iri melihat mereka.
"Luke are you okay buddy?" tanya seorang lelaki berambut brown berdiri didekat pintu kamar Luke. "I'm fine, thanks mate" jawabnya. lelaki itu hanya menganggukkan kepalanya. Ashton Irwin, sepupu Luke yang selalu menemani dan menyemangati Luke agar dia bisa kembali seperti biasa.
"Ayo kita main" ajak Ashton. Luke hanya tersenyum dan mengambil jaketnya. Dia bersyukur karena dia masih memiliki sepupunya yang selalu membuat dia tertawa, walaupun terkadang dia sangat iri dengan Ashton karena dia sangat aktif dan tidak mau diam.
"kita kemana?" tanya Luke pada Ashton yang sedang memakai beanienya yang berwarna abu-abu.
"kita ke nandos, niall and the boys already there" jawab Ashton sambil menunjukkan deretan giginya. Luke hanya menganggukkan kepala. Terkadang dia heran dengan Ashton, kenapa ashton bisa seramah dan murah senyum.
"Wait! aku lupa sesuatu" ucap Luke dan pergi ke kamarnya. Dia melupakan hal yang penting, sangat penting yaitu ke 4 obatnya. Setelah memasukkannya kedalam saku, Dia pun segera turun dan masuk kedalam mobil.
"Why you took so long?" tanya Ashton sambil menjalankan mobilnya. Luke hanya terkekeh mendengar ucapan sepupunya itu. Padahal dia hanya 2 menit menunggu Luke.
"Hey, answer me dude. Kenapa melamun?" tanya Ashton. Luke tertawa. "oh stop laughing silly" ucap Ashton lagi sedikit jengkel karena Luke tidak mau menjawab pertanyaannya.
"I'm just took my medicines mate, and i only took 2 minutes for that. and you said thats so long? oh my god" ucap Luke sambil tertawa.
"haha okay sorry for that" ucap Ashton.
**************
Ashton dan Luke kini sudah berada di Starbucks bersama Niall, Harry, Michael, dan Calum. "Jadi besok kita kemana?" tanya Calum sambil meminum chai tea lattenya. Luke hanya diam dan meminum classic hot chocolate miliknya.
"Gimana kalau jogging?" ucap Niall sambil memakan muffinnya. Luke terkejut dan diapun tersedak. Semuanya segera menyodorkan minuman mereka masing-masing pada Luke. Luke mengambil green tea milik Michael dan meminumnya sampai habis.
"Better?" tanya Michael menepuk punggung Luke berharap dengan begitu dia bisa lebih baik. Luke hanya mengangguk. Niall menatap Luke bingung. "ada yang salah dengan ucapanku?" tanya Niall. Semuanya kini diam. Mereka lupa kalau Niall tidak tau kalau Luke memiliki penyakit gagal jantung. Luke segera menggeleng cepat.
"Thanks Mikey and no Niall, nothing wrong with your words" ucap Luke sambil tersenyum. "btw, jogging? thats great idea" lanjut Luke. Semua anak tercengang mendengar ucapan Luke. Semua memandang Luke dengan tatapan are-you-crazy.
"yang lain? gimana?" tanya Niall. Mereka masih diam, mereka takut Luke terlalu lelah dan dia sesak nafas. "Ayolah guys. Its just jogging." ucap Luke yang mencoba menormalkan kembali suasana itu. Yang lain akhirnya mengangguk.

YOU ARE READING
Amnesia [Luke Hemmings] [5SOS]
FanfictionLuke Hemmings, seorang remaja berumur 17 tahun yang memiliki penyakit gagal jantung. Semenjak dia mengetahui bahwa dia memiliki penyakit yang mematikan itu, dia berubah menjadi pendiam dan tidak banyak bicara. Terkadang dia berpikir lebih baik dia m...