BEST HUSBAND 21

38.6K 1.9K 54
                                    

Aku terhanyut dalam pelukmu, ketika kau mengutarakan isi hatimu.

Sesil berjalan ragu mendekati Reyhan, ia berniat untuk menawari Reyhan minum kopi. Mumpung ini hari libur, sekali-kali Sesil ingin membuat kan Reyhan kopi. Karena selama ini, dia tidak pernah membuatkan kopi untuk Reyhan.

Sesil juga mulai nyaman dengan perhatian Reyhan, ia tidak ingin egois lagi dengan memperlakukan Reyhan seperti orang asing. Ya setidaknya Sesil bisa berbakti layaknya seorang istri meskipun dengan hanya membuatkan kopi.

"Rey.."

Reyhan lantas mengalihkan pandangannya dari koran yang ia baca, Reyhan lantas tersenyum hangat pada Sesil. Sementara debaran Aneh terus menyerang hati Sesil. Ia begitu gugup.

"Ada apa Sil? Apa kau perlu sesuatu?" Reyhan meletakan korannya di meja.

Sesil dengan cepat menggeleng.

"Nggak, aku gak butuh apapun, aku cuma ingin bertanya padamu, kau mau ku buatkan kopi atau makan kecil gitu?"

Reyhan melongo melihat Sesil yang bicara seperti itu. Reyhan tidak percaya jika Sesil akan mengucapkan kalimat itu.

"Rey, kenapa diam saja? Setidaknya kau jawab perkataanku."

Reyhan mengerjapkan matanya dan kembali tersadar.

"I.. iya.. aku ingin kopi." Jawab Reyhan terbata.

"Makanannya nggak?"

Reyhan kembali melongo tidak percaya jika sikap seorang Sesil yang keras kepala bisa jadi selembut ini.

"Bo.. boleh, tolong buatkan aku nasi goreng."

"Oke, akan aku buatkan."

Sesil lantas melenggang ke dapur dengan senyuman terukir manis di wajahnya. Di sisi lain, Reyhan hanya mampu menautkan alis,

Ada apa dengannya? Kenapa sikapnya tiba-tiba lembut seperti ini?

Tanpa di sadari, senyuman manis juga terukir indah di wajah tampan Reyhan.

***

"Makanan sudah siap!" Sahut Sesil lantang dari arah dapur dengan nasi goreng sudah berada di atas nampan yang Sesil pangku.

Reyhan lantas menoleh ke arah Sesil. Reyhan kembali menautkan alis bingung. Tapi di balik kebingungganya tersimpan perasaan bahagia melihat Sesil yang mulai menerima dirinya.

"Ini, makanlah, jangan lupa di habiskan." Pinta Sesil dengan semangat 45.

Reyhan masih melongo, ia heran, benar-benar heran melihat perubahan Sikap Sesil yang sangat drastis hari ini.

Sesil geram sendiri melihat Reyhan yang sedari tadi menatapnya dengan menautkan alis.

"Kenapa kau memandangku seperti itu? Ada yang salah denganku? Atau... kau tidak suka aku buatkan makanan, dan tidak mau mencicipi nya?"

Sesil menekukan wajahnya ke bawah, Sesil merasa usahanya hanya sia sia saja.

Tanpa permisi, Reyhan menangkup wajah Sesil, di bawa nya wajah Sesil agar berhadapan dengannya.

"Siapa bilang aku tidak suka makanan buatanmu? Aku adalah penggemar nomor satu makananmu Sil. Dan satu lagi, kau tidak terlihat aneh,aku hanya heran dengan sikapmu, kau hari ini terlihat berbeda dari biasanya."

Best Husband [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang