17. Chating

2.4K 147 0
                                    


#####

“What the—seriusan lo, Ra?” Pekik Hani usai mendengar cerita kejadian tadi siang dari mulut Sara.

Malam sudah menjelang. Sore tadi Gama memang langsung mengantarkannya pulang ke rumah usai dari Cafe. Dengan begitu Sara bisa sedikit bernafas bebas tanpa Gama yang selalu ada didekatnya. Jujur saja, tubuhnya menjadi tidak terkontrol jika berdekatan dengan Gama.

“Seenggaknya masalah flashdisk udah kelar sekarang.” Ucap Sara membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur samping Hani.

“Terus, Adam gimana?” Tanya Hani masih penasaran.

Sara terpekur, tak lama tangannya mengambil ponsel dinakas. Lalu menunjukan layar tampilan kolom chattingannya dengan Adam yang sudah diberi tanda khusus. “Udah gue blokir dia.”

“Mantap mbak Sara!” Seru Hani mengacungkan dua jempolnya untuk Sara. “Eh, tapi, lo nggak ada makasih gitu ke Gama? Soalnya menurut gue dia juga andil besar buat selesaiin masalah lo sama Erika.”

“Nggak berniat gue, toh dia bantuin juga nggak gue suruh. Ngapain gue repot-repot bilang makasih sama dia?” Timpal Sara memeluk gulingnya acuh dan mulai memejamkan kedua matanya.

“Jahat bener lo jadi cewe,” Cibir Hani mendesis pelan. “Tapi gue heran lo itu jahat tapi makin banyak aja cowok yang ngejer lo. Pake susuk apa sih? Gue pengen nyoba jadinya.”

“Mulut lo emang ajib ya, Han.” Kesal Sara bersungut. “Yakali, jaman sekarang pake gituan. Freak banget, sumpah.”

Hani mengendikan bahunya acuh, “Yaudah lah, ya, yang penting gue udah laku dan dicap milik abang Rangga seorang. Nggak perlu lagi deh, berpetualang cinta kayak lo.”

“Nyindir depan orangnya langsung, bitch.”

“Ini gue didepan lo, batu akik.” Balas Hani yang kemudian terkekeh. “Lagian, cowok-cowok lo ajak main-main mulu. Serius dong Ra, kali-kali. Sapa tau jodoh dunia akhirat.”

“Iya, sapa tau juga jodoh lo bukan Rangga, tapi si Herman temen kelas kita. Bisa jadi, kan?”

“Najis naudzubillah. Mending gue perawan ampe tua sumpah daripada jadi jodohnya Herman sicupu kaleng rombeng sekolah. Dih, ogah.”

Sara tertawa lepas, meledek Hani memang sudah menjadi kebiasaan yang menghiburnya setiap saat. Hani memang orangnya asyik dan suka bercanda, makanya Sara betah sahabatan sama dia selama ini. Kalau perlu sampai tua dia ingin tetap menjalin persahabatan dengan Hani.

“Udah, ah, gue ngantuk. Mau tidur cantik, bye.” Cetus Sara membenarkan posisi tidurnya sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

“Yee, si Dugong. Ngajak gue main ke rumah taunya gue ditinggal tidur.” Hani pun menatap sekeliling kamar Sara sebelum kembali berucap, “Gue nginep ya, Ra? Mager balik rumah gue. Udah PW.”

“Serah lo.” Jawab Sara yang bersamaan dengan getaran kecil dari ponselnya.

Ada notifikasi pesan line masuk. Begitu menumpuk hingga jumlahnya mencapai ratusan. Tidak heran mengingat Sara belum membukan aplikasi itu seharian ini. Jadi karena sekarang waktunya senggang, Sara berniat membuka satu-persatu pesan tersebut.

300 chat dari 3 obrolan. Pertama dari grup kelasnya, lalu Egar, dan yang terakhir...  Gama.

Gama?!

Jempol Sara mendadak gatal dan segera membuka line Gama. Pikirannya terus berkemelut, darimana Gama punya id linenya sementara selama beberapa tahun belakang mereka tak pernah bertegur sapa sekalipun. Apalagi ini, bertukar id line.

Gamard: Udh dibakar tuh fd?

Princessara: Tau dr mana line gw?
Princessara: blm, mager.

Gamard: oh
Gamard: hp lo, semalem.

Sara mendadak bergeming ketika membaca jawaban pesan Gama. Lalu jari-jarinya kembali bergerak lincah diatas layar ponsel.

Princessara: seneng bgt lo buka2 hp gw
Princessara: btw, makasih udh bantu selesaiin masalah gw.
Princessara: walaupun gw ga ada niat buat minta bantuan lo.

Gamard: Y.

Princessara: Anjir. Tai. Kurang singkat tuh balesannya.

Gamard: Apa?

Princessara: -,-

Gamard: Dih, mutung.

Princessara: Perasaan lo sering banget cari masalah sama gue.

Gamarhd: Baper lo.

Princessara: Dan lo harus tanggung jawab.

Gamarhd: Ogah. Ntar kalo gue tembak lo lagi, bakalan ditolak kayak dulu.

Princessara: Ya, ungkit aja terooss masa lalunya. Suka-suka lo Gam, TERSERAH. BYE.

Dan walaupun kegiatan chating mereka diakhiri dengan Sara yang merajuk pada Gama. Tapi kini dapat memungkinkan jika keduanya akan sama-sama ikut senyum-senyum sendiri sambil membaca ulang history chat mereka tadi. Karena sesungguhnya, hal-hal yang sangat sederhana seperti tadi sangatlah berarti jika keduanya memiliki rasa yang sama.

#####

TBC.

UNTUK CHAPTER INI, SEBENERNYA MASIH LANJUTAN KEMARIN. DAN CHAPTER SELANJUTNYA ADALAH BABAK BARU INTI DARI CERITA INI. JADI, AYOOOKKK VOTED TERUSSSS KALI-KALI BIKIN AUTHORNYA SENENG GITU:')

SALAM QURBAN,

@deaajengss (on IG)

Round and Round [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang