DUA PULUH DUA

1.4K 69 17
                                        

Ziva POV

Pagi ini aku bangun lebih awal hanya untuk mempraktekkan sepuluh perintah yang dituliskan Nadine dalam sebuah kertas barwarna-warni yang membuat mataku sakit ketika membacanya.

Kuresapi kalimat demi kalimat yang tertulis di sana, berharap agar aku dapat mengerti apa yang dikatakannya.

Tapi, aku tidak begitu memahaminya.

Aku hanya dapat membaca tiga nomor dari sepuluh nomor yang tertulis rapi di sana.

Pertama;

Elo harus pakai baju seragam yang baru kita beli semalam! Baju yang lama lo kasih ke kak Andre aja, siapa tau dia kekurangan baju.

Aku mendecak lidah. Kenapa harus pakai baju yang itu? Aah, membayangkannya saja aku tidak sanggup.

Tapi, mau bagaimana pun, aku harus tetap memakainya. Ini adalah kemauanku, jadi aku harus tetap menjalankannya.

Kedua;

Elo kudu mandi pas mau pergi ke sekolah, oh ya, jangan lupa sikat gigi juga, biar napas lo gak bau.

Aku mendengus pelan.

Kenapa Nadine menuliskan tentang hal ini? Aku bukanlah anak balita yang harus diingatkan jika mau mandi. Aku cukup sadar diri untuk hal itu.

Tapi tenang saja, aku tidak akan marah kok. Bagiku dia adalah teman yang sangat baik.

Aku yakin itu.

Ketiga;

Elo kudu pakai parfum dan semua jenis wangi-wangian yang udah kita beli semalam. Awas aja kalau lo sampai lupa. Gue bunuh lo hidup-hidup!!

Aku tertawa.

Mana mungkin Nadine mau membunuhku hidup-hidup. Melihat aku sakit saja dia langsung panik.

Ah, dia tidak cukup pandai untuk berbohong.

Setelah membaca ketiga perintah yang dituliskan oleh Nadine, aku kembali terdiam.

Kucoba kembali untuk membaca ketujuh perintah yang tersisa.

Tapi tetap saja aku tidak mengerti maksudnya.

Ia menuliskan mengenai lip blam, see through bangs, keriting gantung dan masih banyak lagi.

"Arghhh!!" jeritku pasrah.

Kuhentakkan kakiku kesal.

Kenapa bukan Nadine saja yang membantuku untuk menyiapkan ini semua? Kenapa ia malah menyuruhku untuk mempersiapkannya sendiri? Ck! kutarik perkataanku yang telah mengatakan dirinya itu baik!!

Setelah bergeming cukup lama, akhirnya aku pasrah dengan keadaan.

Kubuka aplikasi google dari layar laptopku, dan mulai mengetikkan 'see trough bangs'

Aku menjerit senang, ternyata begini, pikirku.

Fyi, see through bangs adalah gaya poni baru yang saat ini sedang populer di korea. Ahh, tidak hanya di korea, tapi di seluruh dunia. Poni dipotong ke arah depan dengan menipiskan pada bagian tengah, sehingga membuat penampilan menjadi lebih manis dan cocok dengan bentuk muka apa saja.

Setelah merasa cukup, aku kembali mengetikkan mengenai lip balm, keriting gantung dan lain sebagainya.

Aku berjengit kaget. Kupukul kepalaku berkali-kali, merasa terbodoh dengan apa yang baru saja aku lihat.

Ternyata itu semua adalah hal-hal biasa yang sering aku temukan. Tapi, kenapa aku tidak mengetahuinya? Ya Tuhan, baru kusadari, ternyata aku ini begitu bodoh.

Behind The HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang