PART 8

76 13 0
                                    

Disaat Rasya berdoa agar Afryan menolak untuk bergabung dengan mejanya, disaat itu juga dia kecewa karena Afryan menerima tawaran Mita.

Mita yang merasa senang karena rencananya untuk membuat Rasya berani berhadapan dengan pemandangan indahnya itu bertambah senang ketika Afryan yang memilih untuk duduk disamping kiri Rasya sedangkan Noval disamping kanan Mita.

Setelah cukup lama mereka berbincang, akhirnya Noval baru menyadari bahwa mereka belum berkenalan.

" oh iya, nama kalian siapa? Kita udah lama duduk di sini tapi belum tahu nama kalian?" tanya Noval

" nama saya Mita Kencana kak." jawab Mita dengan sopan, yang diangguki oleh Afryan dan Noval

" kalo nama kamu siapa?" tanya Afryan pada Rasya

" Ra..Rara kak." jawab Rasya tanpa berani melihat orang di sebelahnya.

" nama gue Afryan salam kenal ya." ucap Afryan sambil tersenyum manis membuat Rasya yang melihatnya meleleh ditempat.

" kalo nama gue ARMADA KENOVAL, jangan panggil gue Armada karena gue bukan anak band juga jangan panggil gue Keno karena gue enggak suka sama nama itu jadi panggil aja Noval oke."

" iya kak saya paham kok." jawab Mita sambil terkekeh

"nggak usah terlalu formal gitu kali, ngomongnya pakai lo - gue aja. Biar lebih akrab" usul Noval, yang disetujui oleh Mita

" btw, kalian sekolah dimana? Kayak gue enggak asing deh sama wajah kalian." tanya Noval

" kita satu sekolah kali kak." jawab Mita

" oh ya? Kok kita bisa enggak sadar ya." Mendengar perkataan Afran membuat membuat Rasya mendengus pelan.

" gimana mau sadar, orang kakak aja enggak pernah menoleh kebelakang." batin Rasya

" kakak kan populer sedangkan kita cuma anak biasa aja. Jadi kita tuh cuma bagaikan sebutir pasir diantara ribuan pasir pinggir pantai." jawab Mita

" puitis banget sih kata - kata lo Mit." jawab Noval sambil terkekeh.

Setelah cukup lama berbincang tentang banyak hal yang menurut mereka menarik, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang kerumah masing - masing.

                             ......

Setelah mengungkapkan perasaannya berberapa minggu yang lalu, Kenzo tidak pernah lagi menghubungi ataupun mengabari Rinai. Saat bertemu disekolahpun mereka tidak pernah bertegur sapa bahkan seperti tidak pernah kenal sebelumnya, perubahan sikap Kenzo membuat Rinai keheranan. Setiap ingin bertanya, Kenzo selalu menghindar.
Akhirnya Rinai pun memilih untuk membiarkannya.

Dikelas XI AK 2

" guys, gue lihat ada film baru di bioskop. Gimana kalo kita nonton?" tanya Mita pada Rinai dan Rasya yang sedang asik makan cemilan dikelas mereka

Sekarang memang sudah jam istirahat, namun mereka bertiga lebih memilih tinggal di kelas dan memakan makanan yang sudah mereka beli sebelum masuk kelas tadi pagi.

" gimana Nay? Lo mau enggak? Kalo gue sih oke aja." jawab Rasya sambil memakan cilok.

"Oke deh, gue mau. Gimana kalo sabtu besok? Kan seru tuh, sekalian malam mingguan." saran Rinai

" yahh.. jangan sabtu dong, gue kan udah janji sama Febri mau jalan." jawab Mita

" percaya deh yang udah punya pacar, apa daya kita yang masih jomblo. Iya enggak Nay?" sahut Rasya

" kita? Lo aja kali Ra. Gue sih bukan jomblo tapi single." jawab Rinai tak terima

" sama aja kali." sahut Rasya dan Mita bersamaan

Sulit Untuk Dimengerti (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang