PART 14

51 11 0
                                    

Di dalam mall yang sama, di sebuah toko pakaian Kenzo tengah menemani sang kekasih yang tengah asik memilih pakaian yang tertata rapi itu dengan malas. Bukan apa-apa, pasalnya sang kekasih itu sudah hampir dua jam sibuk dengan berbagai pakaian itu dan meninggalkannya duduk sendirian di salah satu kursi dengan berbagai macam jenis tas belanjaan gadis itu. Merasa benar-benar bosan, Kenzo pun memutuskan meninggalkan toko tersebut beserta barang-barang kekasihnya itu.

Berjalan-jalan di mall ini seorang diri seperti saat ini ternyata mampu menghilangkan rasa bosan yang sudah di tahan Kenzo sedari tadi. Sebenarnya untuk menemani gadis itu berbelanja dia fine-fine saja, namun yang membuat Kenzo kesal adalah gadis itu akan sangat lupa waktu dan melupakan orang-orang di sekitarnya saat asik berbelanja. Kenzo mengetahui hal tersebut setelah mereka berpacaran.

" Gue heran sama tuh cewek, kemana-mana pake sepatu heels terus muter dari toko satu ke toko lain, habis itu milih-milih baju sampe berjam-jam. Apa engga pegel ya? Apa jangan-jangan semua cewek kayak gitu?" batin Kenzo,

" Ah engga mungkin, engga semua cewek kayak gitu. Buktinya dulu kalo gue jalan sama Rinai dia engga seribet itu, kalo beli baju juga engga pake milih-milih lama banget kayak gitu. Dan yang paling penting dia engga pernah pake heels." Batin Kenzo.

Setelah batinnya bermonolog dengan membandingkan Rinai dan Vanda, seketika Kenzo merindukan gadis cuek itu. Sudah hampir satu bulan mereka tidak bertegur sapa, dan saling menghindar. Bahkan saat tidak sengaja berpapas di lingkungan sekolah atau di saat kelas mereka ada jam olahraga bersama, mereka berdua seolah-olah tidak mengenal satu sama lain. Padahal sebelumnya mereka sangat dekat dan sering menghabiskan waktu bersama. Memikirkan itu membuat Kenzo benar-benar dilanda rindu yang sangat berat kepada Rinai, namun lagi-lagi alasan dibalik semua yang terjadi pada mereka saat ini membuatnya benar-benar kesal,

" Sialan!!", umpat Kenzo.

Memikirkan hal tersebut membuat dadanya tiba-tiba panas, " Gue butuh yang adem-adem." Ujar Kenzo lalu melanjutkan jalannya untuk mencari sesuatu yang bisa mendinginkan hati dan pikirannya.

....

Di sisi lain, Rinai dan kedua sahabatnya tengah sibuk mencari novel dan buku-buku lainnya yang akan di beli . Seperti rencana awal mereka bahwa setelah selesai nonton mereka akan mengantarkan Rasya yang ingin membeli sebuah novel, dan di sini lah mereka sekarang di salah satu toko buku yang berada di dalam mall yang sama.

" Udah ketemu belum ra, novel yang mau lo beli?" tanya Mita

" Udah kok, cuman gue mau nyari buku-buku yang lainnya. Mumpung disini." Ujar Rasya sambil sibuk mencari-cari buku,

" Ya udah cari aja." ujar Rinai menanggapi.

" Aduh tapi perut gue mules banget nih, gue nyari toilet dulu ya." Ucap Mita sambil manahan sakit di perutnya.

" Ya udah sono ke toilet, mau di temenin engga?" tanya Rinai yang diangguki oleh Rasya,

" Engga usah deh, gue sendirian aja. Entar kalo gue kelamaan kalian wa aja ada dimana-dimananya." Ucap Mita dengan keringat yang mulai membasahi wajahnya.

" Ya udah, yaudah sono buruan. Tuh muka loh udah sampe keringetan gitu mit." Ujar Rasya.

Setelah itu Mita pun cepat-cepat berlari keluar toko untuk mencari toilet dan meninggalkan Rinai dan Rasya yang masih sibuk dengan buku-buku ditangannya.

" Oh iya nay, lo bilang mau nyari kado buat mas Andra. Emang mas Andra mau ulang tahun ya?" tanya Rasya,

" Iya, lusa dia ulang tahun. Makanya itu gue sekarang bingung nih mau kasih kado apa ya?" tanya Rinai.

" Gimana kalo baju?" usul Rasya,

" Baju mas Andra itu udah bertumpuk-tumpuk ra." Jawab Rinai,

" Sepatu?"

" Gue lupa ukurannya."

" Buku?"

" Mas gue engga suka baca ra." Jawab Rinai

" Terus apa dong.." tanya Rasya,

" Entahlah.." ucap Rinai juga bingung.

" Eh gue mau ke rak sebelah sana ya, mau nyari buku lagi." Ujar Rasya,

" Ok, gue ke sebelah sana ya. Siapa tahu ada yang cocok buat kadonya mas Andra." Ujar Rinai.

Setelah itu mereka berdua pun berpencar, Rinai berjalan ke arah rak-rak buku di ujung kanan toko sedangkan Rasya ke rak-rak buku di ujung kiri toko.

....

Setelah menghabiskan satu buah es krim rasa vanilanya, Kenzo pun berniat kembali menemui Vanda yang tadi ia tinggalkan seorang diri di salah satu toko pakaian. Langkah kaki Kenzo mendadak berhenti saat pandangan matanya menangkap objek yaitu seseorang yang ia kenali sedang berada di dalam sebuah toko buku.

Iya, kedai es krim yang di kunjungi Kenzo tepat berada diseberang sebuah toko buku. Niat awalnya untuk kembali menemui gadis yang berstatus sebagai kekasihnya itupun tiba-tiba menguap entah kemana. Dengan langkah pasti ia pun memasuki toko buku tersebut untuk menghampiri seseorang tersebut.

....

" Apa dikado buku aja ya? Tapi mas Andra kan engga suka baca." " Biarin aja deh, biar sekali-sekali baca buku tuh mas-mas satu. Biar engga ngerjain adeknya mulu." Ujar Rinai sambil terkekeh pelan,

" Tapi buku apa ya?" ucap Rinai bermonolog.

Ujung jari Rinai mengabsen satu persatu buku yang ada di rak paling atas guna mencari buku yang sesuai untuk kakak laki-lakinya itu, di sisi lain dari rak yang sama seorang pria tengah melangkah dengan perlahan searah dengan langkah Rinai.

....

" Leonardo Da Vinci, gue belum punya nih. Oke ambil." Ucap Rasya lalu meletakkan buku dalam keranjang yang di bawanya.

" History of the world, wih keren nih. Ada sejarah apa aja ya?" Ucap Rasya sambil membaca sinopsis buku tersebut.

Saat gadis itu tengah serius membaca sinopsis buku, di belakangnya sebuah tangan terulur kearah pundaknya.

....

Merasa ada seseorang dibalik rak yang sama dengannya ini, membuat Rinai melangkah ke ujung rak buku tersebut, bersamaan dengan itu sebuah tangan menepuk pundak Rasya.

....

Setelah langkahnya sampai di ujung rak, seseorang di balik rak itu kini berada di hadapan Rinai. Membuat gadis itu terkejut.

Di sisi lain, merasa pundaknya di tepuk Rasya pun membalikkan badannya. Setelah itu barulah dia tahu siapa orang tersebut.

....

" Kamu kok di ada sini? "

" Kamu kok bisa di sini ? "

.

.

.

.

yuhuuu... hayoloh.. siapa itu??? ada yang bisa tebak?


jangan lupa vote plus komennya ya gaes..

Sulit Untuk Dimengerti (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang