PART 13

45 11 4
                                    

Cinta sama sakit hati, itu satu paket. 

~ Mita Kencana
____________________________________

Setelah tiba di mall, Rinai dan Rasya menghampiri Mita yang menunggu didepan bioskop dengan wajah kesal.

" Gue udah nunggu selama 1 jam 35 menit 27 detik tidak untuk mendapat cengiran sama suara ketawa kalian ya." ucap Mita dengan kesal, sedangkan dua orang tersangka itu hanya tersenyum tanpa rasa bersalah.

" Maaf mit, beneran deh. Itu tadi ban mobil mas Andra bocor, terus jalanan macet lagi." jelas Rinai dengan muka memelas, sedangkan Rasya hanya menampilkan raut bingungnya.

" Emang kapan ban mobilnya kak Andra bocor? Terus macet pas di jalan mana? Perasaan tadi lancar-lancar aja jalannya." Ujar Rasya

Perkataan Rasya membuat Mita langsung menoleh ke arah Rinai dengan tatapan menyelidik, sedangkan yang di tatap kini tengah menatap Rasya dengan tatapan kesal bercampur gemas dengan temannya yang satu ini.

" Engga bisa diajak kerja sama banget sih lo ra, gue kan lagi nyari alasan biar Mita engga marah." Arti tatapan Rinai pada Rasya,

Sedangkan Rasya yang mengetahui hal tersebut, berusaha berkomunikasi dan meminta maaf lewat tatapan matanya juga.

" Sorry nay.. gue engga tahu. Makanya kalo mau bohong janjian dulu dong biar sinkron." Arti tatapan Rasya.

" Udah-udah, engga usah ngobrol lewat tatap-tatapan. Gue tahu lo berdua bohong sama gue, kali ini gue maafin. Tapi awas aja lain kali ngaretnya kebangetan kayak tadi." Sela Mita membuat komunikasi mata antara Rinai dan Rasya terputus.

" Sorry ya mit, ini salah gue. Tadi gue drama-drama dulu sebelum abang gue berangkat, makanya lama." Jelas Rasya,

" Sama mit, gue juga minta maaf udah bikin lo nunggu lama terus bohong lagi sama lo. Sorry ya." Ucap Rinai dengan penuh penyesalan.

" It's ok, karena gue baik hati dan tidak sombong. Gue maafin lo berdua, untung gue belum beli tiketnya. Ya udah, yuk masuk." Ajak Mita.

Setelah memilih film yang akan di tonton, mereka pun menunggu jam tayang dari film yang mereka pilih di ruang tunggu bioskop.

" Kenapa lo mit? Muka lo asem banget?" tanya Rinai sambil meminum colanya,

" Gue barusan putus sama Febri." Ucap Mita sambil meletakkan hpnya di meja di depannya.

" Serius lo? Kapan? Kenapa? Terus-terus?" tanya Rasya penasaran yang di angguki Rinai.

" Iya serius, barusan nih. Dia chat gue minta udahan." Jawab Mita sambil memperlihatkan chattingannya dengan sang mantan kekasih itu, Rinai dan Rasya pun langsung berebut melihat chat tersebut.

" Gila tuh cowok, seenaknya banget minta udahan. Alasannya klasik banget lagi, 'kamu terlalu baik buat aku' dasar cowok" Komen Rasya ikut kesal,

" Aslinya dia udah punya cewek lain tuh, percaya ma gue." Ucap Rinai santai.

" Heem, bener nay. Dia emang udah punya cewek lain, udah lama malah." Jawab Mita

" Hah? Jadi maksud lo dia selingkuh gitu? Dan lo juga udah tahu masalah ini?" tanya Rasya, yang di jawab anggukan dari Mita

" Kok lo santai banget sih Mit? Engga sakit hati gitu?" tanya Rasya lagi karena bingung melihat reaksi temannya yang satu ini.

" Sakit lah, lo kira. Apalagi kita udah pacaran hampir dua tahun, secara logika aja ra ya jelas sakit lah. Tapi sejak awal gue nerima dia jadi pacar gue, gue udah mempersiapkan hati gue buat ngerasaain sakit hati suatu saat nanti." Jelas Mita, yang didengarkan Rasya dengan seksama.

" Cinta sama sakit hati, itu satu paket ra. Kalo lo jatuh cinta berarti siap sakit hati juga. Dan gue kasih saran ya, kalo lo suka sama cowok. Jangan kasih seluruh hati lo buat dia, kasih 50-60% aja. Sisanya buat jaga-jaga, biar pas putus sakitnya engga banget-banget."

" Ini juga buat lo nay." Jelas Mita, membuat Rinai yang duduk disebelahnya sambil melamun seketika menengok ke arah Mita.

" Lah, kok gue?" tanya Rinai bingung,

" Gue tahu lo suka sama Kenzo, kita semua tahu lo sayang sama tuh cowok. Meskipun gue engga tahu lo kasih berapa persen hati lo buat dia, tapi gue yakin. Lo ngasih lebih dari 60% hati lo buat dia. Nay, meskipun lo engga nunjukin gimana sakit lo ke kita. Kita tahu lo ngerasa sakit banget mungkin lebih sakit dari yang gue rasain sekarang. Jadi saran gue, guna in sisa ruang di yang ada di hati lo buat move on ke cowok lain. Kita bakal bantuin lo kok cari cowok baru, yang lebih baik dari si Kenzo. So lo jangan sedih ya, ada kita disini buat lo. Iya kan ra?" jelas Mita panjang lebar,

" Iya, bener nay. Gunain sisa ruang di hati lo buat move on dari dia, kita selalu dukung lo." Ujar Rasya sambil tersenyum.

Rinai yang mendengarkan wejangan dari sahabat-sahabatnya ini, hanya tersenyum tipis sambil menatap kearah mereka.

" Apaan sih lo pada, lebay deh. Emang gue kelihatan sebegitu menyedihkannya ya gara-gara tuh cowok? Masalah sakit hati, kayak kata Mita tadi. Gue juga udah persiapan kali, jadi untuk saat ini gue fine-fine aja. Dan untuk masalah move on ke cowok lain, entaran aja deh gue berurusan lagi sama yang namanya cowok. Bukan apa-apa, gue lagi males aja." Terang Rinai pada sahabat-sahabatnya itu,

" By the way, lo tumbenan banget Mit jadi bijak gini. Gue tadi berasa di nasehatin sama nyokap gue tadi." Ujar Rinai dengan jahil.

" Okey gue emang emak kalian mulai sekarang, cup cup cup anak ku jangan nangis masalah cowok lagi ya." Canda Mita sambil berakting menjadi seorang ibu yang bergantian menghapus air mata di wajah Rinai dan Rasya, membuat mereka bertigas tertawa sendiri setelahnya.

" Eh.. tapi bentar deh," ujar Rasya menginstrupsi, membuat tawa Rinai dan Mita perlahan mereda dan sama-sama memandang wajah chubby Rasya.

" Emang cara ngukur berapa persen hati yang mau kita kasih ke cowok itu gimana sih? Di ukur pake apa?" tanya Rasya dengan polosnya, membuat Rinai dan Mita langsung merubah ekspresi mereka campur antara malas, kesal, dan gemas melihat pola pikir temannya yang satu ini.

" Timbangan beras.."

" Pake meteran bangunan..."

" Atau pake jangka sorong sono..."

" Pake penggaris butterfly tuh..."

" Pake termometer juga sekalian..." ujar Mita dan Rinai bersaut-sautan sambil beranjak pergi meninggalkan Rasya yang masih menatap bingung mendengar jawaban dari kedua sahabat nya itu.

Sadar dirinya ditinggal Rinai dan Mita, Rasya pun bergegas membawa tas dan hp nya menyusul kedua sahabatnya yang sedang berjalan k earah teater bioskop yang sudah di buka.

" Asik juga ya kita ini, sekarang udah pada jomblo semua. Now we are a free woman. Let's go." Ujar Rasya sambil merangkul kedua sahabatnya disisinya, mendengar ucapan Rasya, Rinai dan Mita menanggapinya dengan tawa lalu mereka bertiga bersama-sama memasuki teater bioskop sambil tertawa.

.

.

.

.

.

i miss you so much... 

lagi rindu berat sama mereka bertiga... Oh geuriwo geuriwo ....

jangan lupa vote plus komen nya ya.. 💜💜💜💜💜💜💜

Sulit Untuk Dimengerti (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang