Sekolah yang tergolong besar itu kini sangat ramai, mengingat sekarang jam istirahat. Waktu yang sangat di minati oleh hampir seluruh penghuni sekolah. Namun berbeda dengan kelas XI AK2 yang mana para siswanya masih terjebak di dalam kelas menyelesaikan ulangan yang sulitnya masyaallah.
" nay, ra buruan dong. Lama banget sih." Keluh Mita,
" yaelah sabar kali mit, ini gue tinggal lima soal lagi nih." Jawab Rinai sambil mengerjakan.
" gue laper gaes, entar kita kehabisan jam istirahat gimana." Ucap Mita memelas,
"gue juga kali, sabar dong ini otak gue masih gue refresh nih." Kesal Rasya sambil mengerjakan soal-soal sulit tersebut.
"okey let's go." Ucap Rinai tiba-tiba sambil beranjak mengumpulkan ulangannya, melihat itu Mita yang sebenarnya sudah selesai dari tadi pun mengikuti Rinai untuk mengumpulkan lembar jawabannya.
"yah yah.. gue di tinggal, asem bener dah." Ucap Rasya sambil mengejar teman-temannya.
....
Setelah memesan bakso kesukaan mereka di kantin, mereka pun duduk di salah satu meja kantin yang kosong.
"eh eh tuh pemandangan indah sama Kenzo engga sih?" tanya Mita membuat atensi Rinai dan Rasya langsung teralihkan,
Dan benar saja, dua laki-laki berbeda tingkat itu tengah mengantri untuk mengambil wudhlu mengingat sekarang sudah masuk waktu sholat dzuhur.
"kalian engga mau sholat?" tanya Mita,
"entar aja, masih antri gitu. Pasti desak-desak an." Jawab Rinai, benar saja mushollah sekolahan mereka memang kecil karena mushollah baru sedang di renovasi.
"sama, gue juga nunggu sepi aja." Ucap Rasya,
Tidak beberapa lama kemudian bakso pesan mereka pun datang.
"ini neng baksonya." Ucap amang tukang bakso,
"makasih mang." Jawab mereka serentak.
Tatapan mata mereka tidak sengaja bertubrukan dengan tatapan sinis salah satu gadis yang saat ini tengah bersama rekan-rekan nya bersebrangan dengan mereka.
"ngapain tuh anak natap lo kek gitu nay? Kayak ngajak ribut." Ucap Mita yang ikut melihat itu,
"iya, sinis banget." Tambah Rasya.
"paling masalah kemaren." Jawab Rinai santai tidak memperdulikan tatapan itu,
"emang kemaren kenapa?" Mita penasaran.
"kemaren nyokapnya Kenzo ulang tahun terus gue di undang. Terus dia kesel sama gue kali, gara-gara keluarganya Kenzo deket sama gue." Jelas Rinai sambil memakan baksonya,
"nyokapnya Kenzo ulang tahun, terus? Wah pasti ada cerita menarik nih. Cerita dong." Pinta Mita antusias,
"ya gitu, ternyata dia juga di undang. Nah pas banget keluarganya si Kenzo nyuruh gue pake baju seragaman sama mereka gitu. Pas acara tiup lilin juga tiba-tiba dia pulang." Cerita Rinai.
"gila, ya jelas lah pulang. Sakit ati dong say, gimana sih lo nay gitu aja engga tahu." Ucap Mita,
"iya itulah." Jawab Rinai.
"oh iya ra, kemaren kenapa lo engga dateng pas ulang tahunnya nyokapnya Kenzo?"tanya Rinai tiba-tiba,
"lah? Lo juga di undang ra? Anjir Cuma gue doang nih yang engga di undang, ngajak ribut tuh cowok pilih kasih ya sama gue." Ucap Mita kesal.
"oh itu, gue ketiduran." Jawab Rasya.
"hemm.. yakin? bau baunya nih ada sesuatu yang terjadi nih. Lo sembunyi in apaan?." selidik Mita,
KAMU SEDANG MEMBACA
Sulit Untuk Dimengerti (Sudah Terbit)
Teen Fiction[COMPLETED] " saat gue mendekat, lo menjauh. Saat gue mau ngelupain lo, lo semakin mendekat. Lo mainin perasaan gue kayak gini. MAU LO APA SIH?" - Rinai . . . . " semua ini konsekuensi dari kebodohan ku, maaf sudah menjadi pengecut yang membuat mu m...