PART 18

45 11 6
                                    

Rinai masih tersenyum memandang ke arah kertas yang tertempel di jendela itu, membuat Rasya yang baru sampai merasa heran.

" kenapa lo nay?" tanya Rasya,

" eh, engga papa. Lo lama banget sih, emang toiletnya pindah ke antartika ya?" ujar Rinai kesal.

" biasa say, kalo di toilet itu mesti di hayati." Jawab Rasya dengan cengirannya,

" eh, apaan tuh?" tanya Rasya saat tidak sengaja melihat kertas yang tertempel di jendela kelas XI TKJ 4 itu, membuat Rinai terdiam mendengar ucapan temannya itu.

Antara ingin dan ragu untuk menceritakan kejadian yang baru saja di alaminya, namun setelah menimbang-nimbang ia pun memutuskan untuk memberitahu sahabatnya itu.

" itu gambarannya Kenzo." Ucap Rinai pelan, membuat Rasya terkejut mendengarnya,

" KENZO? Demi apa?" ucap Rasya dengan kencang.

" uuussttt.. jangan kenceng-kenceng bego, ada ceweknya di kelas sebelah." Ujar Rinai berbisik sambil membekap mulut temannya itu,

" what?? Nay , lo tadi ketemu tuh cowok apa gimana sih? Gue ga paham." Ucap Rasya ikut berbisik.

Namun yang di tanya hanya menatap temannya itu dengan senyum sendu nya.

....

" wkwkkwwk.. sumpah demi apa, di kasih bunga plastik aja kayak di kasih emas batangan." Ujat Mita setelah mengetahui cerita Rinai,

" lo tahu dari mana mit kalo itu bunga plastik?" tanya Rasya penasaran.

" gimana engga tahu orang tadi pas gue di kantin dengan sombongnya di pamerin tuh bunga ke anak-anak osis yang lagi nongkrong di sana." Jelas Mita,

" sabar aja nay, gue yakin aslinya tuh cowok engga cinta sama tuh cewek." Sambung Mita yang melihat Rinai diam saja dari tadi.

" kalo engga suka, engga mungkin mereka jadian mit." Ucap Rinai, " kecuali ada sesuatu yang dia sembunyi in." Sambung Rinai dalam hati.

....

Di rumah Rinai

Seluruh penghuni rumah itu sedang berkumpul mempersiapkan kejutan bagi anak sulung di rumah tersebut, sekarang jam sudah menunjukkan pukul 12 malam menandakan laki-laki yang tengah tertidur di kamarnya itu telah bertambah usianya.

" ssttt, siap di posisi masing-masing ya." ujar pak Gara sambil mengendap-ngendap masuk ke dalam kamar putra sulungnya diikuti yang lainnya.

" 1..2..3... SELAMAT ULANG TAHUN.." ucap mereka semua secara bersamaan, membuat Andra yang tengah terlelap terbangun karena terkejut.

Setelah menyanyikan lagu ulang tahun secara bersama-sama, dilanjutkan oleh Andra yang meniup lilin pada kue yang di pegang oleh sang ibu tercinta.

" yeyy... selamat ulang tahun ya mas, semoga segala kebaikan dan harapan mas Andra segera di dapatkan. Dan yang paling penting, semoga kakak ku yang paling ganteng ini cepat punya pacar." Doa Rinai yang di amini oleh semua yang ada di sana,

Sedangkan yang tengah berulang tahun hanya menanggapinya dengan kekehan, namun tak urung mengaimini dalam hati.

" makasih ya buat kejutannya. Ya Allah, Andra engga nyangka kalian semua bakal ngasih kejutan gini." Ujar Andra sambil terharu,

" sama-sama sayang, ini semua idenya ayah." Jawab bu Yanti.

" oh iya mas, ini kado dari Rinai. Sebenernya bingung sih mau ngado apa, tapi semoga suka ya." ujar Rinai sambil menyerahkan hadiah kepada sang kakak,

Sulit Untuk Dimengerti (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang