PART 25

43 11 8
                                    

Ketiga sahabat itu sudah kembali bersekolah seperti semula dan saat ini semua siswa kelas XI AK 2 tengah bersiap-siap menuju lapangan indor sekolah mereka untuk melaksanakan pelajaran olahraga.

Ya ampun beneran lo, kakak kelas itu bareng sama kita?

Omg kita bareng sama kakak kelas dong.

Ga sabar olahraga bareng kakak kelas.

Itulah desas-desus dari teman-teman sekelasnya saat mereka berjalan menuju lapangan itu, mendengar itu Rinai dan Rasya memilih tidak memperdulikan hal tersebut. Lain lagi dengan Mita yang langsung masuk kegerombolan itu untuk mencari informasi. Sampainya di lapangan, para gadis dari kelas Rinai langsung heboh karena melihat kelas XII TKJ 2 sudah bersiap untuk bergabung dengan kelas mereka.

" loh kok ada kakak kelas?" tanya Rinai heran,

" mereka gabung sama kita mulai sekarang, soalnya guru olahraga mereka cuti melahirkan." Jelas Mita.

" duh,alamat gagal move on." Batin Rasya,

Mereka langsung berbaris untuk pemanasan setelah buHetty selaku guru olahraga dan wali kelas Rinai datang dengan meniup pluitnya.

....

" yan, itukan golongannya Rinai." Tunjuk Noval setelah mereka selesai pemanasan,

" iya, alhamdulillah udah sehat dia." Ujar Afryan sambil terus memandang ke arah Rinai yang sedang duduk di pinggir lapangan melihat teman-temannya bersiap bermain voli.

" lo masih hubungan kan sama dia?" tanya Noval,

" udah jarang, sejak malem itu. Gue engga tahu apa yang dia obrolin sama Kenzo waktu itu sampai dia mutusin pulang duluan engga ngasih tahu gue." 

" bukannya lo nyusul ke rumahnya, waktu itu?"

" iya, tapi kata mas nya dia udah tidur, gue wa juga engga bales. Tapi engga papa, seengga nya dia udah baikkan sama Rasya." Jelas Afryan,

" hadeh, masalah wanita ya. Rumit deh." Sahut Noval sambil geleng-geleng kepala.

" AFRYAN NOVAL, AYO CEPAT KE BARISAN KALIAN. JANGAN LIHATIN ADEK KELAS TERUS." Teriak bu Hetty membuat lapangan itu langsung dipenuhi koar-koar cie .

....

" cie Rinai di lihatin kakak kelas." Ucap salah satu teman sekelas Rinai.

" apaan sih, adek kelas banyak lagi. Bukan gue doang." Jawab Rinai,

" iya emang banyak, tapi kak Afryan sama kak Noval lihatnya ke pinggir lapangan. Dan siapa lagi yang ada di pinggir lapangan kal obukan lo. Kan cuman elo yang engga ikut main." Jelas teman sekelasnya yang lain.

" apaan sih." Ucap Rinai kesal, lalu dia melihat kearah sahabatnya yang saat ini sedang berlatih bermain voli dengan teman kelasnya yang lain. Sepertinya Rasya tidak terganggu dengan koar-koar dan ucapan teman-teman sekelasnya tadi soal kakak kelasnya itu, namun Rinai yakin hati temannya itu beraksi lain. Rinai sudah pengalaman soal itu. Setelah melihat sahabatnya itu, Rinai melihat kelas kakak kelasnya itu dan benar saja Afryan tengah memperhatikan dirinya. Saat tanpa sengaja pandangan mereka bertemu, laki-laki itu tersenyum manis ke arah Rinai membuatnya cepat-cepat mengalihkan pandangannya.

" RAA, INI MINUM LO." Teriak Rinai tiba-tiba, membuat orang yang di sebut namanya itu segera menghampirinya dan menerima botol minum yang di berikan itu.

" lo kenapa nay, tiba-tiba ngasih minum ke gue."Ucap Rasya setelah meminum air tersebut lalu ikut duduk di pinggir lapangan bersama Rinai,

" engga papa, nawarin doang." Ucap Rinai asal,

Sulit Untuk Dimengerti (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang