PART 12

55 11 0
                                    

Setel lagu buat menghibur diri karena suasana hati yang sedang sedih di tinggal sang kekasih

~ Andra Nugraha
____________________________________

Hari-hari telah berlalu, semuanya berjalan seperti biasanya. Mengenai kabar yang disampaikan Mita waktu itu, Rinai sudah mencoba bersikap biasa. Meskipun begitu, tentu hubungan yang terjadi diantara mereka semakin hari semakin merenggang. Rinai dan Kenzo seperti dua orang asing yang tidak saling mengenal satu sama lain, Kenzo dengan kekasihnya yang tengah menulis kisah indah dan Rinai dengan segenap usahanya menghapus kenangan lama. Mereka sama-sama berusaha terlihat bahagia, meski tidak bisa dipungkiri hati mereka sama-sama tersiksa.

Hari Minggu pagi, dikediaman Rinai. Rasya dan Mita tengah tidur-tiduran di kasur Rinai sambil memakan snack dan cemilan yang ada, sedangkan sang pemilik kamar tengah duduk asik dengan buku hariannya di meja belajarnya.

" Nay, gimana kalo nanti malem kita jalan. Gue kangen nonton bertiga nih." ujar Mita

" Setuju, gue juga mau beli novel baru. Jadi entar sekalian aja habis nonton kita ke toko buku terus makan ditempat biasa, gimana?" usul Rasya

" Oke deh, boleh juga. Gue juga sekalian mau nyari kado buat mas Andra. Eh, tapi kalian mau berangkat langsung dari sini atau pulang dulu?" tanya Rinai

" Pulang dulu aja mendingan, bebenah terus ketemuan di mall aja." jawab Mita

" Me to, gue juga mesti siapin makanan sama keperluan si abang. Dia ada kerjaan di luar kota beberapa hari, so gue nanti nginep sini  ya Nay. Beberapa hari aja, gue takut dirumah sendirian. Jadi boleh ya dedek Rinai yang cantik, baik hati, tidak sombong serta rajin menabung??" ujar Rasya dengan mengeluarkan jurus puppy eyesnya

" Mesti deh, inget umur lo ra. Lo lebih tua dari gue, tapi kelakuan lebih bocah." " iya boleh, nyokap bokap gue juga pasti seneng anak cantiknya nginep disini. Tapi lain kali kalo mau nyari alasan yang logis dikit ya, sejak kapan lo takut sama hantu. Lo kan udah biasa ngeliat mereka." Jawab Rinai

" Hehehe.. sebenernya itu alasan ngasal aja biar bervariasi gitu. Oke deh, gue pulang dulu ngasih tahu bang Rizal biar entar dia nganterin gue kesini sekalian ngizinin gue ke nyokap bokap lo. Jadi lo nanti bareng gue ke mall ya, awas lu berangkat duluan." Ancam Rasya " Yuk Mit kita cuss pulang" 

" Bye Nay. Assalamualaikum." pamit Rasya dan Mita

" Waalaikumsallam.." jawab Rinai


Malam harinya,

Rasya datang di rumah Rinai dengan ditemani kakak laki-lakinya Rizal.

" Eh, ini kakaknya Rasya ya. Mari masuk, aduh udah lama loh tante engga lihat kakaknya Rara, tambah ganteng aja." ujar bu Yanti

" Aduh tante bisa aja, saya jadi malu." Jawab Rizal sambil duduk di kursi tamu

" Rara, kamu masuk aja di kamar Rinai. Dia lagi siap-siap, suruh cepetan gih. Itu anak udah tante ingetin dari tadi buat mandi eh malah entar-entar, kebiasaan itu anak." ujar bu Yanti

" Iya tante, Rara permisi kedalam dulu. Bang, aku ke dalam dulu ya. Abang buruan minta izinnya." ujar Rasya yang hanya di balas anggukan oleh Rizal.

Setelah berada di depan kamar bertuliskan Go Away itu Rasya mengetuk pintu tersebut untuk memastikan si pemilik ada di dalam.

" Nay, gue masuk ya." ucap Rasya dengan nada sedikit keras

" Dobrak aja pintunya ra, kebiasaan itu anak kalo di kamar suka nyetel musik jadi ga bakal kedengeran." sahut Andra yang tiba-tiba muncul dibelakang Rasya, membuat gadis itu berjingkat kaget.

Sulit Untuk Dimengerti (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang