PART 9

79 14 4
                                    

Hari - hari dijalani Rinai seperti biasa, meski ada sedikit rasa sedih di hatinya karena sikap Kenzo pada hari itu  namun ia tidak memperlihatkannya kepada sahabat - sahabatnya.

Di kelas XI AK 2

Pada Sabtu pagi ini suasana sepi sangat terasa karena didalam kelas ini hanya ada 3 orang yang sedang malas untuk keluar saat jam istirahat dan memilih untuk mengobrol di kelas...

" emang kalian jadi, nonton cuman berdua?" tanya Mita

" iya dong, gue kan udah menanti - nanti hari ini buat hangout bareng Rinai doang. Jadi hari ini JOMBLO DAY OUTS. Iya kan Nay?" ucap Rasya yang membuat Mita sedih,

" udah deh Mit, enggak usah mewek gitu. Lain kali kan bisa kita hangout bertiga. Udah enggak usah sedih." ucap Rinai

" bukan gitu. gue tuh sedih soalnya kalo gue pikir - pikir selama ini kan kita selalu bertiga, terus dari kita bertiga yang berstatus pacar orang cuman gue doang. Kalo Rinai ada gebetan tapi sekarang jauh - jauhan apa lagi Rara suka sama cowok tapi enggak berani ketemu orangnya, gue kan jadi sedih mikir status kalian yang enggak jelas." ujar Mita dengan nada sedih yang mana malah membuat kedua orang yang disebutkannya tadi mendengus keras.

" gue boleh ngobras mulut lo enggak sih Mit...." ucap Rasya geram, " kalo ngomong bener banget." lanjutnya pelan tapi masih bisa di dengar kedua temannya.

" udah ah, enggak usah di lanjutin obrolan tentang ini nanti malah baper. Udah..udah.." ucap Rinai

Akhirnya merekapun memilih topik lain untuk diperbincangkan..

....


Dirumah Rinai

" ma.. Rinai berangkat dulu ya." ucap Rinai pada mamanya yang sedang menonton tv di ruang keluarga,

" loh.. Mau kemana dek?" tanya Andra yang baru kembali dari arah dapur

" mau jalan mas, sama Rasya." jawab Rinai,

" mas anterin ya?" ucap Andra antusias.

" idih.. ngapain pakek nganterin segala?.." tanya Rinai
" hmm.. pasti ada modusnya nih, iya kan? Ngaku aja deh." lanjutnya,

" enggak modus dek, tapi mas kan udah lumayan lama enggak ketemu sama temen kamu. Jadi ya.. mau silaturahmi gitu lah sama..." ucapan Andra terpotong dengan suara Rasya yang baru masuk kedalam rumah Rinai,

" assallamualaikum.." ucap Rasya.

" waalaikumsallam.." ucap ketiganya ( Rinai, mama, Andra ) bersamaan

" nah.. panjang umur lo ra, baru juga di omongin eh udah nongol aja lo." ucap Rinai sambil melirik kakaknya yang sedang menahan senyum,

" maaf ya tante. saya langsung masuk ke dalam soalnya saya tadi ketemu om di luar, terus saya disuruh langsung masuk aja keruang tengah gitu." ucap Rasya sopan,

" iya enggak papa ra. Oh iya, gimana kabar kamu? Udah lama lo kamu enggak main ke sini." ujar bu Yanti

" alhamdulillah baik tante. saya sekarang lagi lumayan sibuk di rumah sama di tempat usaha kakak saya, soalnya sejak mama papa tugas ke luar negeri saya sama kakak cuman tinggal berdua. Jadi ya harus bagi waktu buat ngurus rumah sama bantu - bantu di tempat usaha kakak." jelas Rasya

" iya ma, sangking sibuknya dia juga kadang sampai lupa makan dan ngerjain tugas sekolah." tambah Rinai yang membuat Rasya melotot ke arahnya,

" sibuk sih boleh - bolah aja ra, asalkan itu enggak ngebuat kamu lupa akan tugas dan kesehatan kamu." ucap Andra yang membuat Rasya tersenyum sambil mengangguk paham,

Sulit Untuk Dimengerti (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang