" maksud lo apa sih ngomong kayak gitu?"
" bener kan? keluarga lo Cuma cari untung."
Saat dua orang tersebut masih asik berdebat, Rinai datang menghampiri kedua orang tersebut. bisa di lihat bagaimana merah nya wajah Mita yang menandakan gadis itu tengah benar-benar marah.
" mit.. ada apa sih ini?" tanya Rinai,
" wah wah.. bahkan lo sampe bawa pengawal, di bayar berapa lo sama dia?" tanya Azam dengan angkuh nya kepada Rinai.
" jaga ya omongan lo." Ucap Mita tidak terima bahkan hendak menghajar wajah tengil Azam kalau saja Rinai dan Rasya menahannya,
" kita sahabatnya, kita di sini emang mau ngawasin kalian. Kita takut begini jadinya, lo macem-macem in temen kita." Balas Rinai.
" lo engga usah sok tahu deh, jangan kan ngapa-ngapain. Megang aja gue engga sudi. Gue Cuma bilang ke temen lo ini fakta, kalo keluarga dia Cuma cari untung dari perjodohan ini." Jelas Azam,
" jangan sok tahu ya lo, lo kira gue juga mau apa dijodohin sama lo. Keluarga gue engga kayak yang lo pikir ya." Bela Mita.
" sekarang lo pikir aja, buat apa mereka jodohin lo sama gue kalo bukan itu satu-satunya cara biar perusahaan keluarga lo tambah besar. Gue sih engga heran mereka ngelakuin itu, pertama siapa yang mau sama cewek kayak lo. Engga bisa ngapa-ngapain, masak aja engga bisa. Bisa lo pasti Cuma nyusahin aja, manja, dan engga ada cowok yang mau sama lo. Makanya satu-satunya cara biar lo engga jadi beban buat mereka, lo di jodohin. Tapi mereka juga engga mau rugi dengan ngelepas lo, makanya lo cari in keluarga kaya yang bisa bantu perusahaan mereka. Dan sialnya itu keluarga gue, tapi gue engga sebodoh itu mau nerima perjodohan ini. Secara engga langsung lo udah di jual sama keluarga lo sendiri." Ujar Azam,
Mendengar itu tentu saja semua yang ada di sana merasa panas, bisa-bisanya ada laki-laki bermulut tajam seperti ini.
" he bung, jaga bicaranya ya. itu namanya pencemaran nama baik jika anda tidak bisa membuktikan kebenaran dari ucapan anda tadi." Sela Afryan,
" lagi pula omongan anda tadi tidak beralasan, setiap orang punya kemampuan dan kelemahan masing-masing dan itu tidak bisa disama ratakan." Sambung Afryan.
" bener, dan semua omongan lo itu kayak seakan-akan lo kenal banget sama Mita. Sekarang gue tanya, berapa lama lo udah kenal Mita, baru kenal beberapa jam aja udah menilai orang sembarangan. Kalo lo emang engga mau di jodohin sama Mita, ya lo bilang lah ke orang tua lo, ke keluarga lo. Engga usah ngelampias in ke Mita, lo kira dia juga kesenengan di jodohin sama lo. Dan asal lo tahu ya, Mita ini siswi tercerdas di sekolah gue, dan dia juga lebih pinter untuk sekedar milih calon pendamping kelak. Bukan yang bisanya nge judge kayak lo." Ujar Rinai kesal,
Sedangkan Azam, laki-laki itu kini terdiam. Antara kesal dan juga malu, semua ucapannya tadi memang karena ia kesal karena keluarga nya asal menerima perjodohan yang di ajukan oleh keluarga Mita. Padahal ia masih memiliki banyak mimpi untuk diraih dan memiliki kekasih.
" tanpa bantuan keluarga lo, perusahaan keluarga gue bisa berkembang sendiri karena usaha yang kita laku in. Yang gue pertanyakan Cuma satu, sebesar apapun perusahaan keluarga lo saat ini kenapa mesti orang kayak lo yang nerusin perusahaan itu kelak." Ucap Mita yang sudah berlinang air mata, ia memang tidak bisa saat mendengar keluarga nya di hina.
Mendengar itu wajah Azam benar-benar merah, dan ia pun memutuskan meninggalkan semua orang tersebut.
" mit sabar ya." ucap Rasya sembari mengusap lengan Mita yang menatap laki-laki pergi,
" udah deh mit, mending lo tolak aja perjodohan itu. Cowok kayak gitu, belum jadi apa-apa aja omongannya udah engga karuan apalagi udah jadi suami. Amit-amit ya Allah." Ucap Rasya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sulit Untuk Dimengerti (Sudah Terbit)
Fiksi Remaja[COMPLETED] " saat gue mendekat, lo menjauh. Saat gue mau ngelupain lo, lo semakin mendekat. Lo mainin perasaan gue kayak gini. MAU LO APA SIH?" - Rinai . . . . " semua ini konsekuensi dari kebodohan ku, maaf sudah menjadi pengecut yang membuat mu m...