PART 41 (Re-publish)

72 9 0
                                    

RASYA WIWIWI
' gaes, gue nemu kerjaan buatkita semua.'

....

Di taman belakang sekolah

Ketiga gadis itu tengah santai memakan bekal masing-masing seperti hari-hari biasanya," lo bilang kemarin ada kerjaan buat kita semua? Kerja apa?" tanya Rinai membuka obrolan.

Mendengar itu Mita menatap Rasya penasaran karena ia belum mengetahui apapun soal pekerjaan itu.

" jadi gini, kalian mau engga kalau kerja di resto? Bukan resto besar sih, tapi kita mesti bantu ngerenov tempatnya dulu. Gimana?" tawar Rasya,

" kita kerja bagian apa?" tanya Mita.

" nah itu dia, sesuai sama keahlian kalian. Rinai, lo bisa bantu bagian dapur untuk buat dessert sama makanan. Mita lo bagian kasir sama urus bagian keuangan, dan gue bisa bantuan bagian servisnya. Gimana?"

" boleh juga, dimana? Kapan? Kita ngelamar dulu?" tanya Rinai,

" engga usah, gue kenal siapa yang punya resto jadi kita langsung aja kesana sabtu besok? Gimana?"

" langsung kerja?" tanya Mita.

" KERJA?"

Suara nyaring itu langsung membuat ketiga gadis itu menoleh kaget," apaan sih kaget tahu." Kesal Rinai pada ketiga laki-laki yang tidak lain adalah Satya, Nuril dan Michel.

" hehehe maaf nay." Ucap Satya sambil nyengir,

" lagian ikutan nimbrung aja kek emak-emak." Sahut Mita.

Membuat ketiga laki-laki itu cemberut kesal.

" bertiga aja, Kenzo sama Rama mana?" tanya Rasya,

Membuat Rinai mengalihkan pandangannya saat sahabatnya itu membahas Kenzo.

" oh Kenzo sama Rama lagi ada urusan di kantor guru, gatau bahas apa." jawab Michel membuat para gadis itu mengangguk-angguk saja.

" oh iya, kalian bahas kerjaan kan tadi? Kerja apa? ikutan kali." Sahut Nuril,

" ini kerjaan Cuma buat para cewek, emang lo cewek?" tanya Mita.

" eh, engga papa mit. Kalian mau bantuin juga? Kita mau renov dulu sih, entar sekalian gue tanyain yang punya. Kalo mereka ijinin kalian bisa ikut kerja, gimana?" ucap Rasya,

" boleh, boleh,, wah seneng nih." Sahut Satya antusias.

" ngapain lo nyari kerja? Bukannya lo banyak duit?" tanya Mita menatap Satya.

" hehehe.. buat tambah-tambahan, kalian tahu kelas tiga sekarang pengeluaran kita tambah banyak. Buku-buku yang mesti dibeli juga banyak." Jelas Satya.

" bener kata Satya, kita engga mungkin minta terus ke orang tua kita meskipun itu emang kewajiban mereka. Seengga nya kita bisa bantuin dikit dengan kita kerja." Tambah Rinai,

Mendengar itu semua yang ada disana mengangguk membenarkan.

" ya allah nay, bijak sekali kata-kata anda. Engga salah si Kenzo bisa klepek-klepek sama lo." sahut Nuril, yang di angguki ketiga laki-laki itu.

Sepertinya mereka memang tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di antar Rinai dan Kenzo.

Sedangkan kedua gadis lainnya langsung menatap Rinai, sadar dengan perubahan wajah gadis itu, Mita dan Rasya langsung mengalihkan topik pembicaraan.

....

Sepulang sekolah, Kenzo berlari mengejar angkot yang akan berangkat itu. Harusnya ia bisa menghampiri angkot itu dengan santai seandainya saja tadi wali kelas mereka tidak memanggilnya kebkantor.

Sulit Untuk Dimengerti (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang