PART 38 (Re-publish)

56 9 0
                                    

Sudah seminggu ini semua siswa di sekolah itu bersungguh-sunggu belajar demi meningkatkan skor mereka di ujian akhir nanti. 

Sama hal nya dengar Rinai, masalah hatinya ia sudah mencoba mengikhlaskan dan menyibukkan dirinya dengan belajar, mereka sama-sama berusaha meningkatkan nilai mereka dengan bantuan dari kakak kelas nya. Iya,siapa lagi kalau bukan Afryan.

" salah."

Gadis berambut hitam sebahu itu mendengus kesal dan kembali ke kursinya. Padahal Rinai sudah mengerjakan soal itu dengan hati-hati namun tetap saja salah, menyebalkan.

" salah." 

Setelah Rinai kini giliran Rasya yang mendengus kecewa, sudah lima kali ia memeriksakan jawabannya. Namun lima kali juga kata yang keluar dari mulut laki-laki tampan itu tetap salah,

" ya allah salah lagi." Lirih Rasya yang sudah kembali duduk di samping Rinai.

" kak, ini udah bolak balik lo kita ngerjain. Masih salah juga?" tanya Rinai kembali menyodorkan kertas berisi jawabannya yang sudah di revisi ke sekian kalinya,

" dari sepuluh soal sudah 6 yang benar, sisanya salah." Jawab Afryan setelah mengecek jawaban adik kelasnya itu." dan rara kamu masih salah semua tadi." Sambung Afryan sembari melihat gadis yang sibuk merevisi jawaban itu,

" mungkin kalian capek ya, ya udah kalian saya kasih waktu 15 menit buat istirahat habis itu kita lanjut lagi." Ucap Afryan lalu bangkit dari kursinya dan pergi keluar entah kemana.

Melihat hal tersebut Rinai dan Rasya langsung melemaskan badannya, bagaimana bisa sudah dua jam mereka ada di sini mengerjakan soal dan merevisi ulang terus. 

Buat yang penasaran mereka ada dimana, mereka saat ini ada di rumah Afryan. Kakak kelas tampannya itu dengan sangat baik menjadikan rumahnya tempat les untuk dua adik kelasnya ini, kenapa hanya dua karena golongan Satya cs memilih untuk les dengan Mita di rumah Rama.

" gue capek ya allah.." keluh Rasya lalu bersandar di pundak Rinai, sama halnya dengan Rinai gadis itu juga menyandarkan kepalanya pada temannya itu.

" keluh Rasya lalu bersandar di pundak Rinai, sama halnya dengan Rinai gadis itu juga menyandarkan kepalanya pada temannya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" susah amat ya pengen jadi kandidat, ini masihkan didat loh nay. Entar kelas 3 kita gini lagi ngelawan anak satu sekolah kalo kepilih, hedeh gue mending up aja deh. Engga sanggup gue." Ucap Rasya,

" gue juga pengennya gitu ra, tapi lo tahu sendirikan ini satu-satunya kesempatan buat gue bisa kuliah tanpa ngebebanin orang tua gue." Ucap Rinai lesuh.

" iya sih, kalo gitu lo semangat ya nay. Gue juga engga jadi up deh, gue nemenin lo." Sahut Rasya,

" eh btw gimana lo sama Kenzo?" tanya Rasya tiba-tiba.

" ya engga gimana-gimana, dia balikan sama Vanda kali. " 

" nay, bukannya gue ngebela dia atau gimana ya. tapi gue kenal Kenzo dia itu kalo suka sama satu orang susah berpalingnya."

Sulit Untuk Dimengerti (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang