Di Rumah Rasya
" kamu mau kemana pakai pakaian kayak gitu ra?" tanya Rizal heran melihat adiknya,
" ha? Oh itu mau jalan bang." Jawab Rasya sambil memakai sepatunya.
" harus banget pakai pakaian kayak gitu?" tanya Rizal lagi,
" emang ada yang salah?" tanya Rasya balik.
Tentu saja batin Rizal, pasalnya adiknya itu kini tengah memakai pakaian serba hitam. Mulai dari topi, kacamata, masker, kaos, cardingan, jeans, hingga sepatu dan tas selempang.
" engga sih, cuman tumbenan banget pakai serba hitam gitu." Jawab Rizal,
" engga papa kok bang, rara Cuma mau jadi detektif hari ini. Ya udah rara berangkat ya. doain sukses." Ucap Rasya sembari berdiri.
" kamu naik apa? perlu abang anter?" tawar Rizal,
" engga usah naik gojek aja, udah ya rara berangkat assalamalaikum." Jawab Rasya sembari berlari keluar gerbang.
" KAMU BELUM SARAPAN RA." Teriak Rizal, mengingat adiknya itu pagi-pagi buta seperti ini sudah pergi entah kemana,
" UDAH BAWA BEKAL, TENANG AJA," teriak Rasya balik.
....
Mit? Sekarang otw mana?
MITADITABOKIN
Otw taman kota ra, dia minta ketemuan di sana.
Ok..meluncur kesana.
....
" katanya ketemuan di mall, sekarang ditaman. Mana pagi-pagi buta kek gini lagi. Labil banget sih raden lo itu." Kesal Rasya saat sudah bertemu Mita di taman,
" ya mana gue tahu, lo pikir gue juga kesenangan apa? pagi-pagi buta kek gini ke taman. Tidur gue terganggu tahu. Dan hello dia bukan raden gue ya." kesal Mita.
Taman kota masih sangat sepi, mengingat sekarang masih jam 6 pagi. Hello jam 6 guys, bayangkan cowok seperti apa yang ngajak ketemuan jam segini cuma buat kenalan.
Tidak lama setelah kedua gadis itu terdiam dengan pikiran masing-masing, Mita melihat seorang laki-laki terlihat celingukan mencari seseorang ditaman yang sepi ini.
" rarara... kayak nya itu raden deh." Ucap Mita,
" hah? Mana?" tanya Rasya.
" itu." Tunjuk Mita pada laki-laki itu yang di ikuti oleh Rasya,
" ok ok, sekarang lo sembunyi cepetan." Ucap Mita sembari mendorong Rasya menjauh, takut ketahuan si raden.
Rasya yang tergopoh akibat dorongan Mita, berakhir dengan tubuhnya yang terjungkal ke semak-semak saat akan bersembunyi.
" aduh.." cicit Rasya sembari berusaha bangkit dari posisi yang menurutnya tidak elit itu, untung saja taman itu sepi sehingga tidak ada yang melihat.
" rara?"
'Mampus, malu kuadrat'! Batin Rasya
....
Jalanan menuju Puncak cukup lenggang, membuat mobil yang di kemudikan Kenzo dengan cepat sudah memasuki kawasan Puncak. Kedua remaja itu tengah menikmati musik yang diputar selama perjalanan tersebut,
" suara kamu bagus nay." Puji Kenzo saat mendengar gadis di sebelahnya itu bersenandung mengikuti lagu.
" hah? Apaan sih, suara kayak kaleng rombeng gini dibilang bagus." Balas Rinai,

KAMU SEDANG MEMBACA
Sulit Untuk Dimengerti (Sudah Terbit)
Teen Fiction[COMPLETED] " saat gue mendekat, lo menjauh. Saat gue mau ngelupain lo, lo semakin mendekat. Lo mainin perasaan gue kayak gini. MAU LO APA SIH?" - Rinai . . . . " semua ini konsekuensi dari kebodohan ku, maaf sudah menjadi pengecut yang membuat mu m...