PART 26

51 10 25
                                    

" mau kemana nay? Rapi amat?" tanya Andra yang baru pulang kerja melihat adik kesayangannya itu sudah rapi dengan blouse hitam lengan panjang polos dan celana jeans sky bluenya.

Belum sempat Rinai menjawab, mobilio putih berhenti di depan rumah mereka. Nampak laki-laki tampan dengan setelan batik keluar dari dalam mobil tersebut. 

" lah?" 

" assalamualaikum." Ucap Kenzo setelah melihat penghuni rumah itu berada di teras,

" waalaikumsallam." Jawab mereka serempak.

" mau pada kemana nih? Pada rapi-rapi amat." Tanya Andra masih bingung,

" Rinai mau ke rumah Kenzo mas, mamanya ulang tahun." Jawab Rinai.

" iya bro, ada pesta kecil-kecilan. Jadi gue mau sekalian ijin ngajak Rinai ke rumah entar gue anter pulangnya tenang aja."Tambah Kenzo,

" owh.. tante ulang tahun, titip salam ya. bilang happy birthday dari cowok ganteng, gitu." Ucap Andra sambil senyum sok gantengnya membuat Rinai merasa mual melihat melihat tingkah kakaknya itu.

" siap." Balas Kenzo sambil terkekeh,

" eh, tapi kamu kok pake baju santai banget nay. Yang anggun dong, masa ke pesta pake jeans engga sopan deh, pake dress dong. Dress yang kamu pake pas ulang tahun mas kemaren kan ada." Ujar Andra.

" apaan sih mas, ini juga sopan kali." Sahut Rinai kesal, dia ogah memakai dress itu lagi benar-benar tidak nyaman menurutnya.

" engga papa bro, Rinai udah cantik kok walau tampil sederhana gini." Ucap Kenzo membuat gadis itu merona,

" eaaakk, merona dia bung. Ahay, itu blush on nya ketebelan ya? merah amat tuh pipi." Goda Andra sambil mencolek pipi adiknya.

" MAAASS!!! beneran ya Rinai buang beneran kaset ultramen mas nanti lihat aja." Ancam Rinai menutupi kegugupannya,

" eh jangan dong nay, itu kan kaset kesayangan mas."Jawab Andra, ia baru sadar jika koleksi kaset ultramennya telah di sembunyikan oleh Rinai selama ini dan hanya adiknya itu yang tahu keberadaannya.

" ahhahaha.. ya udah berangkat yuk nay." Ajak Kenzo sambil terkekeh melihat pertengkaran kakak beradik itu,

" yaudah sono berangkat deh, hus hus." Usir Andra.

" Rinai berangkat, bilangin mama entar kalo udah pulang dari pasar. Assalamualaikum." Ucap Rinai sambil masuk ke mobil Kenzo,

" iya waalaikumsalam."

" eh jagain tuh adek gue, awas aja dia mewek. Lo gue end." Bisik Andra kepada Kenzo, yang di balas dengan tangannya bertanda 'ok' lalu lari masuk ke mobilnya. 

Mobil itu pun berangkat meninggalkan Andra yang masih di teras rumahnya lengkap dengan pakaian kerjanya.

" gue mesti cari tuh kaset ultramen sebelum Rinai pulang." Tekad Andra lalu masuk ke dalam rumah.

....

'sialan..sialan..sialan..Kenzo sialan..'

Itulah yang ada di pikiran Rinai sekarang, bagaimana ia tidak kesal. Saat sampai di rumah laki-laki itu, ternyata rumah itu sudah ramai dengan tamu yang kebanyakan Rinai yakini kolega-kolega bisnis orang tua Kenzo.

" pesta kecil-kecilan apanya? Orang banyak banget tamunya, ini sih lebih mewah dari pestanya mas Andra kemaren. Nyesel aku engga nurutin kamu mas." Batin Rinai,

" itu mama, ayo nay kita kesana." Ajak Kenzo menghampiri ibu nya.

" ya Allah anak mama udah dateng, Rinai mama kangen banget sayang." Ucap bu Indira, ibu Kenzo sambil memeluk Rinai erat.

Sulit Untuk Dimengerti (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang