Maknae Line Mission II

209 33 0
                                    

Menghentikan segala sikap romantis Namjoon-oppa dan [Name]-noona lalu mengganggu waktu bermesraan keduanya.

Itu adalah misi baru untuk para maknae. Taehyung dan Jungkook terlihat begitu antusias saat melihat banyak ARMY menginginkan hal yang sama dengan mereka. Sebaliknya, Jimin terlihat tidak terlalu bersemangat dengan misi mereka kali ini. Ia terlihat gugup saat Jungkook mempersiapkan kamera untuk kejadian tidak terduga.

"Apa kalian yakin kita harus mengganggu waktu Namjoon-hyung dengan [Name]-noona? Maksudku mereka jarang bertemu. Apa pantas?" pertanyaan Jimin membuat Taehyung dan Jungkook menoleh bersamaan.

"Ini untuk ARMY Jimin-ah. Kita sudah gagal di misi yang pertama. Jangan mengulang kegagalan yang sama di misi kali ini," Taehyung berkata sembari mengepalkan tangan berapi-api.

"Setidaknya Rapmon-hyung akan lebih pemaaf daripada Suga-hyung," kata Jungkook sembari mengangkat bahunya acuh tak acuh. "Kudengar [Name]-noona akan ikut kita untuk beberapa hari. Mungkin kita bisa menjalankan misinya saat itu?"

"Ide bagus Jungkook-ah. Kita juga harus membawa ponsel setiap saat. Jangan sampai memori ponsel kalian penuh oke? Namjoon-hyung suka tidak terduga," intruksi Taehyung yang dibalas dengan anggukan penuh semangat oleh Jungkook dan gelengan kepala pasrah dari Jimin.

"Aku masih merasa tidak enak dengan misi kali ini."

Momen pertama

Jungkook menyadari Namjoon-hyung menghilang tepat saat mereka memasuki ruang ganti. Seingatnya, kekasih Namjoon-hyung akan datang saat mereka tampil. Mungkin saja saat ini Namjoon-hyung tengah menghabiskan waktunya dengan [Name]-noona di suatu tempat. Tanpa sadar, bibir Jungkook mengulas senyum lebar nan licik.

"Hyung, aku keluar sebentar," izin Jungkook pada Seokjin-hyung.

Setelah berhasil mendapatkan izin dari hyung tertuanya, Jungkook mulai mencari keberadaan Namjoon-hyung dan kekasihnya. Ia berjalan cepat namun menjaga agar langkah kakinya tidak terlalu terdengar. Senyum Jungkook mengembang saat menemukan keduanya di salah satu sudut lorong.

Jungkook mengeluarkan ponselnya karena ia lupa membawa kamera. Ia mengarahkan pandangan kamera tepat pada pasangan kekasih itu dan memastikan ia berdiri cukup dekat untuk mendengar pembicaraan keduanya. Berkali-kali Jungkook meringis mendengar kalimat yang diucapkan oleh Namjoon-hyung. Mungkin bukan saatnya ia mengucapkan hal manis seperti itu pada seorang gadis.

"Apa kau tidak bisa menunggu sampai kalian istirahat? Bagaimana kalau yang lainnya bertanya ke mana kau menghilang dan menemukan kita di posisi yang ... tidak pantas?" tanya [Name]-noona. Mereka beradu tatap, tidak ingin melepaskan pandangan dari satu sama lain.

"Biarkan saja," kata Namjoon-hyung seraya memeluk pinggang [Name]-noona. "Aku sudah menunggu berminggu-minggu untuk bertemu denganmu, memelukmu. Aku tidak akan menyia-nyiakan satu detik pun kehadiranmu di sampingku."

[Name]-noona mengalungkan lengannya di leher Namjoon-hyung. Dahi mereka beradu. Wajah mereka berdekatan, Jungkook yakin keduanya bisa merasakan nafas satu sama lain di wajah mereka. Inilah saatnya Jungkook untuk datang dan mengganggu waktu keduanya.

"Rapmon-hyung!" seru Jungkook tanpa mematikan videonya. "Aku disuruh oleh Suga-hyung untuk mencarimu, katanya ada urusan penting yang tidak bisa ditunda."

Menyadari kedatangan Jungkook, baik Namjoon-hyung atau [Name]-noona terpaksa melepaskan pelukan mereka dari satu sama lain. Keduanya terlihat canggung saat Jungkook mendekat. Maknae itu harus menahan senyumnya sekuat tenaga agar Namjoon-hyung tidak curiga lalu memarahinya.

"Benarkah? Urusan apa yang tidak bisa ditunda?" suara Namjoon-hyung terdengar sedikit lebih kasar, mungkin tidak suka karena waktu bersama kekasihnya terpaksa diganggu.

Seven WingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang