PART 35

9.1K 457 2
                                    

Siang itu lagi lagi reihan mengantarkan dandra sampe kerumah .

Sebenarnya bukan karena mila tidak mau menjemput dandra ,tapi hari ini sekolah dandra pulang lebih awal karena  para guru akan menghadiri undangan dari dinas pendidikan .

"Dandra ayo bapak antar pulang ?".
" tapi nanti pak guru  bagaimana ?,katanya  mau ada acara di dinas ?".tanya dandra .

"Iya tapi acaranya masih satu jam lagi kok ".sahut reihan sambil memakai helmnya.

" ayo,,,bapak anterin kamu !".lanjut reihan.

Dandrapun naik keatas jok sepeda motor milik reihan, setelah sebelumnya memakai helm yang di berikan oleh pak guru reihan pada nya.

"Pak guru kok bawa helm dua ?" tanya dandra.

"Buat jaga jaga saja ,siapa tau berguna ". Jawab reihan .

Dandra hanya mengangguk mengerti.

"Ndra,,," panggil reihan saat mereka dalam perjalanan.

"Iya pak guru!".sahut dandra setengah mengantuk ,semilir angin membuatnya ingin terlelap.

" bunda kamu apa kabar ?".tanya reihan.

"Baik saja pak guru ".

" kamu mengantuk ?".

Dandra hanya diam tak menjawab.

Reihan pun menepikan motornya sejenak, terlihat dandra sudah terlelap di belakang.

Pelan pelan reihan pun melepas jaketnya ,kemudian di ikatkannya di badan dandra dan juga dirinya.

"Bersabarlah ,sebentar lagi sampai ". Bisik reihan mengusap lembut rambut dandra.

********

"Assalamualaikum"sapa reihan .

"Waalaikumsalam".jawab mila bergegas membuka pintu.

" lho,,pak rei kok bisa ,,,".

"Astaghfirulah dandra kok ketiduran,sini pak biar sama saya saja " ucap mila terkejut.

Saat hendak mengambil dandra dari gendongan reihan tangan mereka saling  bersentuhan.

Sehingga mereka merasa canggung dan malu.

"Maaf,,,"
ucap mila dan reihan bersamaan.

Canggung dan hening

"Ehm,," dandra menggeliat bangun.

"Bunda,, " sapanya masih dengan kantuk yang menyelimuti.

"Sayang turun gih ,pak guru pegel lho ". Ucap mila sambil mengusap lembut rambut anaknya itu.

" ehm,,,dandra sepertinya mimpi di gendong ayah "racau dandra dengan mata yang kembali terpejam.

Degh

Mila dan reihan saling melempar pandang.

" eh kalau begitu saya buatkan minum dulu buat pak rei".ucap mila kikuk.

"Kamarnya dandra dimana bu ?,biar saya  tidurkan dandranya ?"tanya reihan .

"Eh,oh itu yang nomer dua ".sahut mila.

" ayaah",,,,gumam dandra lirih sambil memeluk erat leher reihan.

"Maafin anak saya pak reihan " ucap mila saat reihan sudah keluar dari kamar dandra.

"Tidak apa apa kok bu,namanya juga anak anak ". Sahut reihan.

" silahkan di minum pak !".ucap mila mempersilahkan.

"Terimakasih".sahut reihan.

" bu mila ".panggil reihan.

"Iya pak guru ".jawab mila menoleh sejenak pada pada reihan.

" panggil reihan saja mila,kita seumuran kan ?".ucap reihan.

"Tapi pak guru ". Ucap mila berusaha membantah .

" bagaimana kalau mulai sekarang ,kita saling memanggil nama saja ".saran reihan.

Mila pun hanya mengangguk.

Reihan menelan ludahnya sebelum kembali berbicara.

"Mila,,,,kalau aku  hendak  melamarmu ,apa kamu keberatan ?".tanya reihan menatap manik mata mila dalam dalam.

Degh

Mila hampir saja menjatuhkan gelas minum yang di pegangnya.

" aku tau ini membuatmu terkejut,tapi aku serius,dan aku akan memberimu waktu untuk berfikir juga merundingkannya dengan keluargamu"entah kekuatan darimana reihan bisa berkata seperti itu.

"Dua minggu lagi aku akan kembali menanyakan hal ini padamu ".

" ta,,ta,pi,,rei"suara mila tercekat.

"Aku sudah tau masalalu kamu mila,dan aku tidak masalah dengan itu,dan aku sudah menganggap dandra seperti anakku sendiri". Sahut reihan seolah tau keraguan mila.

" aku permisi dulu ya,mau ada acara di dinas pendidikan".pamit reihan.

"Assalamualaikum".salamnya kemudian.

" waalaikumsalam". jawab mila .

Mengantar reihan sampai di depan pintu.

"Ya ALLAH ,hamba mohon petunjukmu ". doa mila dalam hati.

***"""""""****"""""""

Bersambung

Mohon saran dan kritiknya.

Terimakasih sudah membaca.

LELAKI UNTUK BUNDATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang