.
.
.
.
.
.
Melihatmu Dari Jauh
Present by Chinatsu-chan
.
.
.
.
.
.**
Suara kicauan burung pun bersahutan. Seberkas cahaya matahari yang mulai menembus tirai jendela dan mulai mengusik kedamaian seseorang dalam tidurnya. Sakura mulai menggeliat menutupi dirinya dengan selimut dari cahaya matahari pagi. Lima menit kemudian, Sakura mulai membuka matanya secara perlahan. Ia pun terduduk sebentar, agar jiwanya kembali secara penuh. Sakura menggeliat. Ia pun terduduk dan mengucek matanya. Ia merenggangkan otot-otot tubuhnya dengan pelan.
" Jam berapa sekarang ? " tanyanya pada dirinya. Sakura menatap jam dinding yang ada tepat didepannya. Jarum jam menunjukkan pukul tujuh pagi. Sakura pun bangkit dari ranjangnya. Ia membuka tirai jendela dan melihat ke luar sana. Ia menghirup udara sejuk dipagi hari. Setelah tiga menit, ia pun segera membersihkan dirinya dan berias diri untuk berangkat kerja. Tunggu sebentar... berangkat kerja ? Bukankah ia mendapatkan jatah shif siang.
" Aku mandi saja dulu. Setelah itu, aku keluar mencari hadiah untuk Hinata besok. " gumamnya yang kemudian masuk ke kamar mandi. Acaranya Hinata adalah besok. Semalam sahabatnya itu mengirim pesan yang berisi jam berapa acaranya dan hari apa sudah tertera disana. Jadi, Sakura tinggal mengambil langkah besok libur atau masuk kerja. Masih tanda tanya.
Sakura pun keluar dari kamarnya dengan mengenakan kemeja putih polos lengan panjang dan celana kain hitam yang tak terlalu ketat tak terlalu longgar , serta sepatu high heels dan tas berwana putih. Rambut merah mudanya dibiarkan terurai begitu saja. Siapa pun yang melihatnya Sakura pasti akan terpikat oleh pesonanya. Pesonanya bagaikan dewi afrodit. Sangat cantik. Sudah tampil cantik tapi ia malah mengambil apron dan pergi ke dapur. Ia sering lupa akan sarapan. Padahal sarapan pagi itu sangat penting. Ia mengambil bahan makanan yang ada dikulkasnya.
" Hanya ada telur dan roti..." Ia menghela nafas. Saking semangatnya bekerja ia sampai lupa beli bahan makanan. Sungguh ironis. Ia pun memanggang roti tawar itu dan menggoreng telurnya. Setelah selesai, tinggal taruh telurnya di atas roti lalu kemudian di atasnya diberi roti lagi. Senyum kecil mengembang di wajah cantiknya. Setelah selesai makan dan membersihkannya, Sakura mengambil kunci mobilnya. Ia menengok kearah jam. Jam menunjukan pukul sembilan. Ia pun segera pergi menuju tempat dimana ia akan membeli hadiah untuk Hinata. Sampai di pusat pertokoan sekitar jam setengah sebelas. Sakura pun memasuki salah satu toko yang ada disana.
" Hadiah apa yang akan aku berikan untuk Hinata ya ? " ucapnya bingung. Ia sedang memilih-milih barang yang pantas diberikan pada sahabatnya itu. Karena terlalu bingung, Sakura memutuskan untuk keluar dari toko itu. Ia memasuki toko perlengkapan bayi. Saat masuk, ia dihampiri oleh pelayan toko disana.
" Selamat datang, ada yang bisa aku bantu untuk nona ? " tanya pelayan itu.
" Bantu aku memilih perlengkapan bayi yang bagus untuk hadiah." jawab Sakura enteng. Pelayan itu pun menunjukan beberapa barang padanya. Setelah lama memilih, ia meminta pelayan itu membungkus barang yang ia pilih dengan kertas kado. Setelah selesai, Sakura pergi.
" Aku sudah dapat hadiahnya..." Ia menjeda kalimatnya sendiri. Ia menoleh kearah jam diponselnya. Waktu cepat sekali berlalu. Sakura mengemudikan mobilnya dan pergi dari pusat pertokoan disana. Mobilnya berhenti di basement rumah sakit. Ia pun segera turun setelah mengunci mobilnya.
Saat berada di koridor banya perawat dan petugas keamanan yang menyapanya. Di rumah sakit, ia dikenal sangat ramah terhadap siapapun. Entah itu anak kecil, muda ataupun tua ia bersikap ramah. Maka, tak jarang banyak yang menyukainya. Banyak orang yang menyebut dirinya bahwa ia manusia yang berhati malaikat. Ia masuk keruangannya dan segera mengenakan jas dokter kebanggaan.
Sakura sungguh menikmati pekerjaannya sebagai dokter. Ketika Sakura berjalan di koridor untuk menuju keruang pasiennya ia dihampiri seorang nenek yang sangat ia kenal. Itu nenek Chiyo. Meski sudah tua, tapi ia terlihat seperti masih muda.
" Selamat pagi Sakura-chan. " sapa Nenek Chiyo. Sakura tersenyum dan memegang tangan Chiyo dengan lembut dan membawanya untuk duduk.
" Pagi, bagaimana kabar nenek hari ini ? " tanya Sakura sebentar. Hari ini jadwal pemeriksaan milik Sakura tak begitu padat.
" Aku baik-baik saja Sakura-chan." balas Nenek Chiyo dengan wajah tersenyum. Sakura melihat sekelilingnya.
" Nenek datang dengan siapa kesini ? "
" Cucuku."
" Lalu, dimana dia ? "
" Dia... Itu dia cucuku." Sakura melihat pria yang sedang jalan kearah mereka. Pria itu terlihat mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana hitam serta sepatu berwarna senada dengan celananya. Ia terlihat menawan. Rambutnya merah dan kulitnya putih, berwajah tampan. Sakura pun membungkuk untuk menyapanya. Pria itu berbalas menyapanya.
" Gaara, ini dokter Sakura." Nenek Chiyo memperkenalkan Sakura pada cucunya, Gaara.
" Sabaku Gaara." Gaara menjulurkan tangannya pada Sakura.
" Haruno Sakura." Sakura menyambutnya dengan baik. Keduanya tersenyum. Jika dilihat ereka seperti pasangan kekasih.
" Aku sudah mengambil obat nenek. Kita pulang sekarang ? " ujar Gaara dengan menatap nenek tercintanya. Nenek Chiyo mengangguk.
" Sakura-chan, aku pamit. Semoga hari mu menyenangkan. " pamit Nenek Chiyo dengan senyuman yang tertera di wajahnya.
" Baiklah, sampai jumpa lagi. " sahut Sakura. Gaara menggandeng tangan Nenek Chiyo dengan lembut. Mereka pun terlihat sudah jauh dari pandangan Sakura. Maka Sakura memutuskan untuk segera bekerja.
Langit orange mulai muncul di atas sana. Itu artinya hari sudah mulai sore. Sakura melepaskan kacamatanya yang sempat ia pakai untuk mengecek data-data pasiennya. Setelah selesai dengan semua pekerjaannya dan merapikan meja kerjanya, Sakura akan pulang. Ia berjalan sampai dimana mobilnya terparkir. Ia sedikit heran. Karena di mobilnya ada sebuah amplop yang warnanya sama seperti dulu. Ia pun mengambilnya dan melihat di sekelilingnya barang kali ada orang yang menempelkannya. Tak ada orang disana kecuali dirinya sendiri. Warna amplop itu mengingatkan ia pada masa SMA.
" Siapa yang menaruhnya disini ? " gumam Sakura sambil berpikir.
" Dan warna ini ? ada cap bunga sakura ? " tanyanya pada dirinya sendiri.
TBC
27.08.17/30.08.19
DLDR (DON'T LIKE, DON'T READ)
MAAF JIKA SELALU BANYAK SALAH. AKU HANYA MANUSIA BIASA YANG GAK PUNYA KEKUATAN SUPER YANG BISA SEMPURNA DALAM HAL APAPUN. MOHON DUKUNGANNYA. MAAF JIKA BANYAK TYPO.
GIVE ME : SARAN, KOMENTAR, DAN DUKUNGANNYA
TERUS DUKUNG AKU SEBAGAI PENULIS UNTUK TERUS BERKARYA....:*)
JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW AKUN SAYA.
JADI MOHON KERJA SAMANYA...!!! :*)
.
.
.
.
regards by CHINATSU-CHAN
![](https://img.wattpad.com/cover/63190945-288-k418091.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Melihatmu Dari Jauh 《END》✔
FanfictionSakura menyukai kakak kelasnya yang bernama Uchiha Sasuke./ First Story/ Gak pandai bikin summary :) ◆UNSCHEDULED◆ ❀ Story from 2016 to 2020 ❀ Rank : #31 in 'Sasusaku' #297 in 'Sasuke' - #3 in 'Sasuke' 020321 #164 in 'Sakura' #733 in 'Fiction' #8 i...