Chapter 36

1.9K 157 16
                                    

.
.
.
.
Melihatmu Dari Jauh
Written by Chinatsu-chan
.
.
.
.

Disebuah ruangan di kantor polisi,

" Aku sudah melacaknya, Kakashi." ucap seorang pria berambut hitam jabrik dengan sedikit kain putih yang menempel di bagian wajahnya. Kakashi mendengarkan temannya itu.

" Dia berada di sebuah bangunan konstruksi yang terbengkalai di pinggiran kota." lanjutnya.

" Kerja bagus, Kotetsu." puji Kakashi sambil menepuk pundaknya. Kotetsu mengucapkan terima kasih sambil membungkukkan badannya.

" Kita harus menyusun strateginya segera. Aku tidak ingin Rin dan Sakura mati di tangan wanita itu. " ujar Kakashi sembari membuka gulungan. Gulungan itu adalah peta bangunan konstruksi yang mereka dapat dari seseorang yang dulu pernah bekerja membangun bangunan itu. Ada enam orang yang ada di ruangan tersembunyi itu. Enam orang itu merupakan orang yang paling ahli. Mereka juga memiliki pangkat tinggi. Sasuke juga ikut nimbrung. Tapi, ia tidak begitu mengerti karena ini bukan bidang yang digelutinya.

" Senjata utama milik kita adalah kau, Sasuke!." ucap Kakashi. Sasuke sedikit terkejut.

" Aku ? " tunjuknya.

Kakashi mengangguk, " Aku hanya menebaknya. Shion datang ke sini hanya untukmu. Dia menginginkanmu." tuturnya. Sasuke menaikkan satu alisnya tidak mengerti.

" Kenapa aku ? "

Kakashi menyingung senyum di bibirnya, " Aku rasa kau cukup pintar untuk menelaah ucapanku." pancingnya.

" Hn. "

Mereka kemudian mendengar arahan dari ketua tim yang dibentuk khusus untuk menangkap Shion.

" Minta bantuan untuk menambah pasukan. " ujar Kakashi yang kemudian diikuti anggukan oleh orang-orangnya.

" Sepertinya sudah saatnya aku mengeluarkan secret weapon milikku." seringainya.

....

Shion berdiri dan mendekati Sakura dan Rin yang sudah ia ikat menjadi satu. Tangannya meraih dagu Sakura. Sakura mendongak menatapnya. Shion tersenyum lebar. Wajah penuh luka, bibirnya yang pucat dan ia rasa tenaga wanita pinky itu sudah terkuras. 

" Haahh! " hela nafas Shion begitu terdengar di telinganya.

" Aku lelah menunggu. " ucapnya. Kemudian jari-jari itu menekan bagian luka itu hingga Sakura menjerit.

" ARGH! " Air mata dari emerald hijau teduh miliknya kembali keluar. Ini sakit sekali batinnya.

" Kau tenang saja. Aku tidak akan membunuhmu sebelum Sasuke datang. Jika ia sudah datang, aku akan memeluknya lalu dor. Kau akan ku tembak tepat di depan matanya." seringainya. Dengan kasar ia melepaskan tangannya dari wajah Sakura. Kemudian matanya melirik Rin yang masih bernafas namun dalam keadaan terpejam. Luka yang Rin dapat tak jauh beda dengannya . Jari-jemarinya yang sakit akibat injakan keras dari sepatu hak tinggi milik Shion dan luka lebam di wajahnya.

" Aku sampai lupa dengan wanita yang satu ini." ujar Shion sambil mengelus rambutnya. Mata Rin setengah terbuka. Ia mendengus kesal. Wanita yang ada di depannya benar-benar gila.

" Le-lepa-skan. " ucap Rin dengan terbata-bata. Shion malah tertawa kemudian raut wajahnya menjadi kesal dengan itu ia menarik rambut Rin dengan sangat keras hingga kepalanya merasakan denyutan rasa sakit dan sebagian anak rambutnya ikut tercabut dari tempatnya.

" ARGH! " jeritan Rin membuat Sakura yang berada di belakangnya bergemetar.

" Hentikan Shion! " ujar Sakura pada Shion dengan keras. Shion pun menghentikannya dan melepaskannya lalu menghampiri Sakura.

Melihatmu Dari Jauh 《END》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang