Chapter 19

3.4K 266 6
                                    

.
.
.
.
Melihatmu Dari Jauh
Present by Chinatsu-chan
.
.
.

D-1 menuju Ino'wedding.

Pernikahan sahabatnya tinggal satu hari lagi tapi Sakura masih sibuk dengan pekerjaannya sebagai dokter. Ia sempat frustasi karena belum membeli hadiah untuk sahabat pirangnya. Ini aneh. Seharusnya ia tak terlalu memusingkan hadiah apa yang akan diberikan, bukan ? Sakura terlihat menyandarkan kepalanya di kursi kerjanya. Sambil memijat pangkal hidungnya yang pegal karena terus menjadi tumpuan kacamata miliknya.

Ponselnya berdering, ia yang sedang memejamkan mata langsung membuka mata dan mengambil ponselnya yang ada dimeja.

" Halo ?! " ujarnya dengan sedikit nada yang membentak.

" Halo, Jidat. Kau garang bagai singa betina yang ingin menikah." ejek seseorang yang diduga sebagai sahabatnya. Ino. Dialah si penelpon yang sedang menghubunginya dan mengejek dirinya.

Sakura menghela nafas panjang, " Ada apa menghubungiku ? "

Sakura mendengar tawa yang keras dari sana. Ia mengangkat satu alisnya. Ia sangat heran apa yang ditertawakan oleh si pirang itu.

" Galak sekali Dokter Haruno ini. Hahaha. Tapi, aku tak yakin pasienmu akan nyaman jika sikapmu seperti itu." Ino kembali mengejek dirinya. Sakura akan menghajar Ino jika ia bertemu nanti.

" Kau ingin bicara atau tidak ? "

" Dari tadi aku juga sudah bicara, Jidat."

" Ino! " teriaknya dengan kesal. Entah yang ada di luar ruangannya itu dengar teriakannya atau tidak bukan urusannya.

" Baiklah, maafkan aku. Kau akan datangkan besok ? "

" Aku.tidak.akan.datang." balas Sakura dengan ide jahil yang terlintas di benaknya.

" Jidat! Kau! Awas saja jika tidak datang! " ancam Ino

" Lihat saja nanti."

" Pokoknya kau harus datang dengan pasanganmu."

Pasangan ? Tapi di undangannya tidak ada kata membawa pasangan.

" Pasangan ? Apa kau sedang mempermainkanku Pig ? " tanya Sakura yang terlihat sedang menahan rasa marahnya.

" Tidak. pokoknya kau harus datang bersama pasanganmu! Sampai jumpa, Jidat." tegas Ino seraya mematikan panggilannya. Sakura menghela nafas. Ia berpikir Ino sedang mempermainkan dirinya karena Ino tahu ia belum punya pacar atau pasangan yang bisa diajak pergi ke kondangannya.

***

Sakura meletakkan sepatu flat shoes berwarna peach di rak sepatu. Ia baru saja pulang setelah bekerja. Lelah. Satu kata yang bisa mendeskripsikan keadaannya saat ini. Ia menghela nafas setelah duduk di sofa. Setelah lima menit ia bangkit untuk membersihkan diri dan pergi mencari hadiah untuk Ino.

Dengan baju kaos katun berwarna putih dengan motif kumis ditengahnya dipadukan dengan celana jeans dark blue dan sepatu flat shoes berwarna senada dengan kaosnya. Ia keluar dari kamarnya dan bersiap pergi setelah memakai sweater hoodie berwarna merah muda. Ia pun keluar dari rumah dan pergi menuju pertokoan yang ada di pusat kota. Ia tidak menggunakan mobilnya melainkan menggunakan bus.

Setelah sampai di pusat kota, Sakura berjalan menyusuri indahnya keramaian kota pada malam hari. Apalagi ini sudah menuju weekend jadi banyak orang yang menghabiskan waktu hanya sekedar berkumpul dan berjalan-jalan. Ia memasuki sebuah mall ternama di pusat kota. Saat masuk, ia malah menabrak seorang.

Melihatmu Dari Jauh 《END》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang