Melihatmu Dari Jauh 《END》✔

Chapter 34

.
.
.
.
Melihatmu Dari Jauh
Written by Chinatsu-chan
.
.
.
.

Keesokan harinya, saat Mizu menapaki kakinya di lobby rumah sakit ia mendengar beberapa orang tengah berbisik-bisik.

Katanya sedang marak aksi penculikan di daerah dekat rumah sakit.

Seringai liciknya muncul. Ia tetap berjalan santai seolah-olah tidak ada yang salah dengannya.

Kemarin Malam...

" Dia sudah keluar. Lakukan seperti yang aku perintahkan. Jangan mengecewakanku."

Saat semuanya sudah terlelap dalam mimpi, wanita yang bekerja sebagai perawat itu baru saja keluar dari tempat kerjanya. Dengan tenang ia berjalan menuju rumahnya yang letaknya tak terlalu jauh dari tempat kerjanya. Saat berada di gang sepi ia merasa ada yang mengikutinya. Ketika berbalik tak ada siapapun.

" Mungkin hanya perasaanku saja." gumamnya. Namun, sebuah hal yang tak terduga menimpanya.

Tak! BUGH!

Tengkuk leher bagian belakang sangat sakit. Dengan samar-samar ia melihat  dua orang berbadan besar menatapnya sebelum akhirnya ia kehilangan kesadarannya.

" Nona, kami berhasil." ucap pria itu.

" Bagus. Bawa ketempat, kau akan mendapatkan imbalannya."

Dua pria itu membawanya ke tempat yang diucapkan oleh majikannya. Dengan menggunakan mobil. Pria itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi di tengah malam.

End.

Dari lobby Mizu melihat Sakura yang baru saja datang diantarkan oleh pria yang sangat ia cintai. Tatapan kebencian mulai muncul. Ia benci melihat Sakura begitu mesra dengan pria itu.

Sasuke yang berhadapan dengan kekasihnya itu memegang wajah Sakura.

" Aku tidak bisa menjemputmu nanti." ujar Sasuke.

Senyuman manis muncul di wajah cantik Sakura, " Tidak apa-apa."

" Hm. Baiklah, aku pergi. Semoga harimu menyenangkan." ucap Sasuke dengan nada sedikit kecewa pada dirinya sendiri. Untungnya, ia memiliki kekasih yang pengertian. Sasuke mengecup kening dan bibir Sakura sebentar sebelum akhirnya ia melajukan mobilnya pergi.

Sakura menatap mobil Sasuke yang pergi setelah mengantarnya. Rona merah memang masih tertera jelas di kedua pipinya. Ia begitu tersipu malu. Namun, tidak dipungkiri betapa ia makin jatuh cinta dengan pria yang dulunya seniornya disekolah itu. Ia pun melangkah masuk ke rumah sakit. Dan kebetulan saat menginjak ke lobby Mizu menyapanya.

" Selamat pagi, Sakura." sapa Mizu.

Sakura menoleh dan membalas sapaan Mizu itu, " Pagi."

" Entah kenapa aku begitu sangat senang melihat Sakura." ucap Mizu sambil melangkah beriringan dengan langkah Sakura. Sakura yang sedikit sibuk dengan ponselnya menatap perawat itu dengan bingung.

" Apa ? " bingung Sakura. Langkah mereka sangat kompak untuk berhenti. Tepatnya di depan ruangan Sakura. Mata Mizu melihat Sakura. Kedua tangannya bertautan santai di belakang. Senyum tipis penuh makna muncul di wajah Mizu.