.
.
.Melihatmu Dari Jauh
Present by Chinatsu-chan 💞
.
.
.Sakura terlihat memasuki kamar milik orang tuanya dimana sang ayah berbaring sakit disana. Ia melihat ayahnya yang sudah membuka matanya. Ia memeluk ayahnya dengan pelan. Ayahnya terlihat mengembangkan senyum tipisnya ketik anak keduanya memeluknya. Lama tak berjumpa, sebagai orang tua ia bangga melihat anaknya yang sukses menggapai cita-citanya. Kini Sakura tengah memeriksa keadaan sang ayah. Mebuki juga berada disana. Karena ayahnya ingin duduk dan bersandar maka Sakura membantunya. Saat Sakura ingin mmbicara tiba-tiba sang ayah langsung buka mulut.
" Sakura, sebelum kau datang ibumu sudah membawa ayah ke rumah sakit terdekat. Ayah hanya demam biasa." ucap Kizashi dengan suara seraknya.
" Benarkah ? " tanya Sakura. Ia menatap Mebuki dengan tatapan seolah-olah minta penjelasan. Mebuki mendekati suaminya dan merangkulnya. Sakura memandang ibunya yang tersenyum lebar.
" Tentu saja. Ibu harus menjadi istri yang siaga kan ? " balas Mebuki. Sakura menghela nafas berat.
" Lalu, ibu menyuruhku kesini untuk apa ? " tanya Sakura yang duduk di kursi dekat ranjang ayahnya.
" Kau ini bagaimana ? Setidaknya ibu minta tolong padamu untuk mengecek apakah demam ayahmu sudah turun atau belum ? Itung-itung sekalian menyuruhmu pulang." balas Mebuki tanpa bersalah. Alasan yang logis sih. Karena Sakura juga jarang ke Kyoto jadi ini sebab mengapa ibunya menyuruh ia datang. Sesekali menjenguk orang tuanya tidak ada masalah bukan ? Sakura memeriksa ayahnya dengan termometer dan melihat hasilnya.
"Aku sudah melakukannya. Dan suhunya mulai turun. Tapi, sebaiknya ayah banyak istirahat dan jangan terlalu banyak pikiran dan juga minum obatnya." ujar Sakura. Ia pun membantu ayahnya yang ingin minum.
" Sayang, kau tahu tidak ? Sakura kita tidak lama lagi akan melepas masa lajangnya." bisik Mebuki pada suaminya. Kizashi langsung menatap Mebuki dengan wajah yang terkejut. Bisikan nyonya rumah ini terdengar hingga ke telinga Sakura.
" Ibu, jangan asal bicara." tegur Sakura.
" Siapa yang tahu kan ? Aku benar kan suamiku ? " ucap Mebuki manja pada suaminya. Sakura yang melihat tingkah kekanak-kanakan ibunya hanya bisa menggelengkan kepalanya.
" Benar Saki. Semua orang tidak akan pernah tahu takdirnya bukan begitu Dokter Sakura ? " bela Kizashi. Sakura menatap ayahnya dengan tak percaya.
" Sudahlah. " sahut Sakura kesal. Kedua orangtuanya ini memang benar-benar membuat moodnya naik turun. Sakura kemudian berjalan keluar dari kamar itu. Ia menatap ponselnya yang terus berkedip.
" Ino!." gumamnya. Ternyata sebab ponselnya terus berkedip itu karena Ino mengirim sebuah gambar di grup chat mereka. Ino terlihat menikmati bulan madunya sebagai pengantin baru. Senyum tipis mengembang sempurna di wajah cantik Sakura. Ia merasa sangat senang jika sahabatnya senang. Ia pun duduk dan asik membalas chat dari sahabat-sahabatnya. Saat ia sedang tertawa geli karena membaca pesan lucu dari teman-temannya saat itu juga sebuah benda memukul kepalanya. Sakura menatap tajam orang yang memukulnya dengan buku majalah.
" Apa yang ibu lakukan ?! " seru Sakura. Kesalnya bukannya hilang malah bertambah.
" Ibu hanya menyadarkan mu dari tawamu yang mengerikan." balasnya dengan cepat. Mebuki berjalan menuju dapur.
" Apa-apaan sih, aku kan lagi senang. Apa ibu tidak bisa melihat putri kesayangannya ini tertawa senang huh ?! " gumam Sakura yang terlihat sebal. Ia kesal dan sebal pada ibunya. Mebuki yang didapur ternyata mendengar gumaman Sakura yang keras itu. Ia hanya tersenyum tipis. Saat akan kembali melewati Sakura yang tengah duduk di sofa, Mebuki sempat berhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melihatmu Dari Jauh 《END》✔
FanfictionSakura menyukai kakak kelasnya yang bernama Uchiha Sasuke./ First Story/ Gak pandai bikin summary :) ◆UNSCHEDULED◆ ❀ Story from 2016 to 2020 ❀ Rank : #31 in 'Sasusaku' #297 in 'Sasuke' - #3 in 'Sasuke' 020321 #164 in 'Sakura' #733 in 'Fiction' #8 i...