Chapter 16

3.6K 261 0
                                    

.
.
.
.
Melihatmu Dari Jauh
Present by Chinatsu-chan
.
.
.
.

*

Setelah izin satu hari penuh, Sakura kini kembali bekerja. Ia terlihat menghela nafas panjang. Kacamata yang sedari tadi menempel diwajahnya dan membuatnya lelah. Ia berulang kali menguap dan membetulkan kacamatanya. Begitulah pekerjaan seorang dokter sehari ditinggal pekerjaannya semakin menumpuk. Ia juga harus melakukan beberapa pemeriksaan kepada pasiennya.

Tok tok

Seseorang mengetuk pintu ruangannya.

" Masuk. " ucapnya

Orang itu ternyata satpam yang bekerja di rumah sakit tempat ia bekerja.

" Ada apa ? " Sakura memang sudah akrab sekali dengan paman satpam ini seperti keluarga sendiri.

" Nona, ada titipan bunga untukmu." Satpam itu memberikannya bunga yang tadi dibawanya.

" Dari siapa ? "

" Seorang pria yang tak ingin disebut namanya." Sakura mengerutkan dahinya bertanda ia terheran-heran. Mungkin saja nama pengirim itu ada di bunga ini.

" Baiklah, terimakasih." ujar Sakura dengan sopan. Satpam itu segera pergi setelah mengantarkan bunga itu.

Sakura menatap bunga itu. Ia melihat kedalam bunga itu mungkin ia bisa menemukan nama pengirimnya. Dan hanya selembar kertas tipis berwarna merah muda yang ada dan bertuliskan Dariku.

" Siapa orang yang mengirim ini ? Kemarin surat dan sekarang bunga." keluh Sakura. Pikirannya pun mulai memikirkan hal-hal yang aneh-aneh. Ia takut adalah hal yang tidak baik menghampirinya dikemudian hari. Itu bisa saja kan ?

" Jangan-jangan...tidak tidak." Sakura menggelengkan kepalanya agar pikiran aneh itu hilang.

" Sekarang fokus bekerja." ucapnya pada dirinya sendiri. Ia segera melanjutkan pekerjaannya kembali.

.
.

Di tempat lain seorang pria tampan dan tinggi serta terlihat gagah dengan jas hitamnya terlihat berdiri memandangi pemandangan kota yang indah dari kantornya. Dua kata untuk kota yang indah ini yaitu luar biasa.

" Apa kau sudah melakukan apa yang aku suruh ? " tanyanya pada seorang pria yang berdiri di belakangnya.

" Sudah saya lakukan tuan." balasnya dengan sopan. Pria yang menjadi tuannya hanya tersenyum tipis. Ia menghirup udara dengan rasa senang dan gembira dihatinya. Entah apa yang membuatnya seperti itu.

" Kau boleh pergi." ucap pria itu pada asistennya atau lebih tepatnya orang kepercayaannya.

" Baik tuan. Saya permisi." Asisten itu pamit dengan sopan sambil membungkukkan badannya. Lalu ia pergi meninggalkan tuannya sendirian diruangannya.

" Sakura sebentar lagi kita akan bertemu." gumamnya sambil diiring senyum hangat. Ia bergumam sambil memegangi foto gadis berambut merah muda itu.

***

Seminggu menjelang pernikahan sahabatnya, si pirang yang suka gosip itu membuat kepala merah mudanya pusing lantaran ia belum membeli hadiah yang cocok untuk Ino. Atau lebih tepatnya belum ada waktu. Karena pekerjaan menyita waktunya untuk membeli hadiah.

Tok tok

" Masuk."

Seorang perawat datang dengan membawa dokumen.

Melihatmu Dari Jauh 《END》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang