Chapter 22

3.3K 251 7
                                    


.
.
Melihatmu Dari Jauh
Present by Chinatsu-chan 💞
.
.
.

Sakura saat ini berada di kamarnya. Ia merasa pusing. Pusingnya bukan karena sakit. Tapi, karena ucapan Sasuke tadi saat di ruang tamu. Pusingnya membuat dirinya semakin blushing. Ia sekarang merebahkan dirinya di kasur yang dulu saat masih kecil ia gunakan saat liburan kesini. Ia menatap langit-langit kamarnya tapi terlintas bayangan Sasuke di pikirannya. Saat ini jika di tanya apakah ia masih waras jawabannya adalah tidak. Ia semakin gila.

" Ya ampun apa yang aku pikirkan." gumamnya sambil menutupi wajahnya dengan bantal. Pikirannya mulai kacau saat ini juga. Bahkan sempat terbesit pikiran mesum yang membuat pipinya merah merona.

Makan malam pun tiba, Sakura lebih dulu turun ke bawah. Ia melihat para pelayan dan Ibunya sedang ada di dapur mempersiapkan makan malam. Sakura akhirnya mendekati ibunya.

" Butuh bantuan Bu ? " tanya Sakura. Mebuki tersenyum manis kearah putri tercintanya. Ia pun memegang kedua bahu Sakura.

" Bisakah kau menyuruh calon menantuku untuk turun ke bawah sayang ? " Sakura tentunya terkejut. Ya, ampun. Padahal tadi siang Sakura sudah menjelaskan sejelas mungkin. Bahwa ia dan Sasuke hanya teman. Ibunya ini.

" Sakura." panggilnya. Sakura terlihat menahan kesal pada ibunya. Segera saja ia naik ke lantai atas untuk memanggil Sasuke. Untuk malam ini, Sasuke menginap disini. Dan kamarnya ada di depan kamar Sakura. Saat sampai di kamar yang di tempati Sasuke, Sakura terlihat menarik nafas dan membuangnya pelan.

Tok

Tok

Kenop pintu kamar itu terbuka dan menampilkan Sasuke yang mengenakan baju kaos berwarna abu-abu berbahan katun dengan merek ternama dan celana pendek cowok selutut berwarna hitam. Betapa seksinya pria itu. Pakaiannya sungguh cocok dengan kulitnya dan tubuhnya yang atletis. Sakura menatapnya hampir lima menit. Setelah itu, ia tersadar dan menyuruh Sasuke untuk turun. Sakura berjalan di depan Sasuke sambil sedikit bergumam tidak jelas.

" Ya, ampun. Godaan apa lagi ini ? " gumamnya pelan. Setelah sampai di dapur, Sakura melihat betapa cerewetnya sang ibu ketika sudah bertemu dengan Sasuke. Sakura hampir tertawa lepas melihat ekspresi wajah tampan Sasuke yang pasrah menerima ocehan Ibunya. Sasuke pun duduk di samping kiri Sakura. Ia melihat Sakura yang berekspresi datar kali ini. Ia tahu Sakura pasti sedang menertawakannya karena ekspresi nya saat menghadapi ocehan tak jelas dari Mebuki.

" Kau menertawakan diriku ? " bisik Sasuke. Sakura langsung menoleh dan mengibaskan tangannya bertanda tidak. Sasuke memegang dagu Sakura agar dapat melihat emarld yang indah. Dari hasil penglihatan Mebuki mereka seperti terlihat sedang ciuman.

" Kalian ini belum resmi tapi sudah berani ya." jail Mebuki. Sakura dan Sasuke menjauhkan wajahnya masing-masing. Sasuke dan Sakura melirik satu sama lain.

" Ah, ibu sudah tidak tahan melihat tingkah menggemaskan dari kalian. Jadi, Sasuke-kun kapan pernikahan di laksanakan ? " ucap Mebuki sambil makan.

" Ibu, aku sudah bilang—" Sakura belum selesai bicara ibunya mulai bersuara.

" Aku tidak tanya dirimu. Aku bertanya kepada Sasuke-kun." sela Mebuki. Sakura yang mendengarnya langsung merasa kesal dan ingin membanting gelasnya atau mangkuknya. Tapi, karena sekarang ia tidak bisa melakukannya, ia lakukan hanya menahan diri.

" Ya, sudah. Kalau begitu jangan bicara padaku hingga aku kembali ke Tokyo besok." rajuk Sakura. Ia makan dengan kasar. Sasuke hanya bisa sweatdrop melihat pertikaian ibu dan anak. Beberapa menit kemudian, Sakura bangkit.

" Aku sudah selesai. Aku mau tidur." kesal Sakura. Ia pun berjalan meninggalkan Sasuke dan Mebuki di dapur. Sasuke yang sudah selesai ia pun segera menyusul Sakura. Mebuki dia hanya diam saja sambil menikmati makanannya. Ia tersenyum-senyum sendiri dari tadi.

Melihatmu Dari Jauh 《END》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang