chapter: 14

2.8K 268 2
                                    

Selamat membaca😊
(Typo bertebaran)
.
.
.

Seharusnya siang ini Hye Min menghabiskan waktunya untuk bersantai. Namun digangu oleh Sanha yang terus saja menangis dan membuat ia kerepotan, ditambah lagi Namjoon yang belum pulang dari kantor membuat ia bingung harus bagaimana. Ini sangat memusingkan baginya.

Sebenarnya ia berbohong waktu itu, saat ia mengatakan kepada ibunya bahwa ia telah terbiasa menjaga bayi sewaktu di Paris, memang benar ia telah berubah menjadi lebih feminim dan sering menjaga putri pamannya, Nara. tetapi Nara sudah berusia lima tahun tidak seperti Sanha yang masih bayi. Dan sekarang ia menangug akibat dari kebohongannya sendiri.

" arrgg... apa yang harus aku lakukan" ucap Hye Min frustasi saat mendengar suara tangis Sanha yang semakin keras.

¤ ¤ ¤

"Aku pulang"

Namjoon yang baru pulang dari kantor pun panik saat mendengar suara tangis bayi yang memengking, lalu ia masuk ke kamar dan berkacak pinggang sambil menatap Sanha miris.

" kaukan wanita! dan akan menjadi ibu kenapa menjaga bayi saja tidak bisa" ucapnya mencemooh pada Hye Min, yang sedang mencoba menenangkan Sanha dengan berbagai cara, ia juga membunyikan mainan supaya bayi itu berhenti menangis.

"mungkin Sanha merindukan orang tuanya" ucapnya asal.

" ah... bilang saja  ini pertama kalinya kau menjaga bayi?" tebak Namjoon.

" enak saja kau... aku sudah terbiasa membawa bayi"

" dasar...kau selalu saja tak mau kalah, jelas jelas kau berbohong! sekarang lihat lah telinga mu memerah" Hye Min mati kutu saat kebohonganya terbongkar oleh Namjoon.

"Ak-aku tidak bohong! Telingaku memerah karna sedang turun salju..." ucapnya untuk menutupi kebohongannya.

Namjoon menghembuskan napas lelah. 'Wanita selalu seperti itu tidak ingin disalahkan. Jika wanita melakukan itu selalu menjadi kata yang benar jika pria melakukan itu dia tak pernah bisa menang. Wanita dengan segala keribetannya. huh!' Pikirnya dalam hati.

"lalu kenapa dia tidak mau berhenti menangis hah! oh iya aku lupa bahwa bayi bisa melihat hal hal gaib mungkin dia takut melihatmu" dengan ekspresi seolah olah Namjoon takut, dengan kedua tangan yang membekap mulutnya.

Dan berhasil memancing kemarahan Hye Min. Lalu ia memberikan Sanha ke tangan Namjoon " aku yakin kau juga tidak bisa menenangkannya" lalu dengan tenagnya pria itu mengendong Sanha dan sedikit demi sedikit tangisan Sanha mereda "cup... cup... cup... apa kau merindukan appa dan eomma mu... disini kau boleh menganggap paman sebagai appa mu"

Hati Hye Min berdesir saat mendengar Namjoon mengucapkan kata appa hayalan konyol Hye Min mendarat di pikirannya namun segera ditepisnya, ia pun mengeleng geleng kecil.

lalu Namjoon tersenyum kemenangan dan mencibir Hye Min " haha sudah kubilang bayi ini pasti sangat takut bila dijaga iblis yang menyerupai manusia seperti mu" decaknya sambil mengeleng gelengkan kepalanya yang sedang mengendong sanha.

"Apaaaa!!" ucap Hye Min dengan suara yang meninggi "sssttt" Namjoon pun meletakan telunjuk didepan bibirnya. Lalu ia berucap " apa kau akan membuatnya menangis lagi?!. Cepat sana bikin susu mungkin dia lapar" Hye Min memasang tampang garang dan menghentak hentakan kakinya sebal oleh perkataan Namjoon, lalu pergi kedapur untuk membuatkan susu  formula.

###

40 menit kemudian...

Hye Min pun duduk di sofa dan disusul Namjoon yang baru saja menidurkan Sanha, setelah ia memberikan Sanha minum susu. Namjoon memang lebih ahli dalam mengurus anak kecil di bandingkan Hye Min.


" apa kau lelah" ucapnya pada Hye Min yang sedang bersandar di sofa, Hye Min hanya menganguk lelah, lalu Namjoon menoleh kearah lain dan tersenyum. " haha sudah ku bilang kau tidak bisa menjaga bayi. lihat lah ketika Sanha di berikan kepada ku dia langsung diam. Sedang kan dengan mu dia me-" Namjoon yang merasa Hye Min tidak merespon ucapnya menoleh kesebelah yang ternyata wanita itu sudah tertidu pulas, senyum menawannya tercetak jelas dengan lesung pipi yang menambah ketampanannya ia pun memperhatikan wajah Hye Min yang sedang tidur dengan mulut yang menganga lebar.

"Kau yang membuat jantung ku berdegup kencang, saat mata indahmu menatap mataku... dan... disaat itulah aku menjadikanmu takdirku. Tapi sejak hari ketika aku membiarkan mu pergi. Hati ku menjadi sakit, dadaku sakit dan air mataku terus mengalir, karna kepergianmu membuat aku terluka, luka yang aku buat sendiri dan Karna kesalahanku itu aku sedang di hukum sekarang. Dan Satu satunya yang bisa menyembuhkan ku adalah dirimu... hanya dirumu Hye Min" Namjoon pun mengecup pucuk kepala Hye Min dan tersenyum lembut.

Iapun menggendong Hye Min lalu membawanya ke kamar mereka, sedikit berat tapi tidak apa apa bagi Namjoon.

Ia ikut berbaring disebelahnya dan memasuki dunia mimpi.

¤ ¤ ¤

3 pagi.

Tagisan Sanha kembali menggema di kediaman mereka berdua, Namjoon yang mendengarnya pun membangunkan Hye Min agar wanita itu bangun tetapi wanita itu malah tertidur lebih pulas. Namjoon pun turun dan memeriksa Sanha ternyata bayi itu lapar.

Setelah memberikan susu formula Namjoon menggendong sanha dan mengasuhnya untuk tidur kembali.

¤ ¤ ¤

Drtt... drtt... ponsel Hye Min berbunyi dan menganggu tidur Hye Min ia pun mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menganggunya sepagi ini.

Aku sedang di luar negeri sekarang, kau mau oleh oleh apa?

-jimin

Hye Min tersenyum " kau memang teman terbaik jimin" ucapnya dan mengetik balasan untuk jimin

aku ingin kau membawa calon istri. bawa kan aku pulang wanita dari sana dan jadikan istrimu

- Hye Min

lalu ia terkekeh geli setelahnya. Dan melihat jam sudah jam tujuh pagi ia pun keluar dan sedikit kaget melihat barang barang bayi yang berserakan di mana mana namun senyum lebar Hye Min tercetak saat melihat Sanha tertidur tengkurap di atas perut Namjoon dan Namjoon yang sama pulasnya tertidur di kursi.

Hye min pun  mengambil ponselnya dan memotret momen tersebut entah kenapa Hye Min mulai membayangkan memiliki anak bersama pria itu namun pemikiran itu segera di tepisnya mengingat betapa sakit hatinya dulu.

'Aku mencoba menjauh darimu dan pergi jauh darimu...Tapi mengapa aku terhempas lagi padamu'

Hye min pun merapikan barang barang yang berserakan dan membangunkan Namjoon.

~¤~


Rasa benci itu mengalahkan cintanya.

Akankah cinta itu bisa menang melawan kebencian?

Bukankah kebencian bisa mengundang cinta?

Dan apakah Hye Min akan jatuh cinta kembali kepada Namjoon?

Tbc

Crazy Couple ( Kim Namjoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang