Chapter: 17

2.3K 207 1
                                    

Ini kelanjutan dari part Mark😊

Selamat membaca😊
(Typo bertebaran)
.
.
.

Sudah tiga tahun lebih kami saling mengenal, aku sudah banyak mengenal tentangnya begitu juga dirinya, aku tetap memanggilnya dengan sebutan Juwi, Sekarang ia telah banyak berubah, ia telah begitu cantik. Ia tidak tomboy lagi seperti dulu.

Bukan hanya penampilanya yang berubah namun sifatnya juga sudah berubah. Sekarang ia begitu ceria walau masih pemarah. Aku juga tau alasan mengapa ia merubah penampilanya, itu karna laki laki yang membuat ia patah hati. Laki-laki yang dulu ia cintai, yang menceritakan tentang manisnya cinta dan memberikannya ciuman cinta pertama, ternyata menghianatinya, mematahkan hatinya, membuat juwi hidup tanpa jiwanya. Dan karna itulah aku belum berani mengungkapkan isi hati ku. Aku ragu, aku takut laki laki itu masih bertahtah di hatinya. Ahhh aku sangat pengecutnya. Padahal aku yang lebih dulu mencintainya dari pria itu. Aku pernah bertemu dengan pria itu dua tahun yang lalu dan aku merahasiakannya dari Juwi.

~¤~

Hari ini hari terakhir aku di Paris, besok aku harus kembali ke Amerika untuk memegang penuh perusahaan dady, aku bimbang apa yang harus aku lakukan, aku sangat mencintainya aku tidak ingin kehilangan dirinya lagi, aku tidak ingin laki laki lain mematahkan hatinya lagi.

Karna tidak ada waktu lagi, maka hari ini aku akan memantapkan hati. Aku akan menyatakan cintaku yang sudah aku pendam selama 7 tahun lamanya. aku tau bahwa Juwi tidak bisa lagi membuka hati untuk orang lain lagi, namun aku tidak mau usahaku selama ini sia sia, aku tau Juwi sempat terluka oleh cinta, tapi akulah yang menghapus air matanya, akulah yang memberikan pundakku untuk dirinya bersandar dan karna akulah Juwi dapat sembuh dari lukanya. Jadi tidak apakan aku meminta imbalan atas itu?.

¤ ¤ ¤

Aku melihat ia sedang tertawa bersama teman perempuanya. Hari ini, hari kelulusan kami. Aku siap. Aku hembuskan napas pelan dan berjalan mendekatinya.

"Juwi" ucapku.

Ia menoleh kearah ku dan tersenyum deg aku gugup, aku pun mengambil sebuah kotak di saku jasku dan membuka kotak itu yang berisi cincin.

" Juwi, aku merasa jika tak kukatakan sekarang, aku takut kesempatanku akan lewat" ucap ku dan menatap matanya "Semua Ini dimulai sejak 7 tahun yang lalu, saat pertama kali aku melihat senyum menawanmu di gerbang sekolah swasta di jepang, dan saat itulah jantungku bedetak lebih cepat," aku mengehembuskan napas gugup, lalu kembali berucap " Juwi apa kau percaya cinta pada pandangan pertama?, ketahuilah cinta itu benar benar ada. Aku mencintaimu sejak pertama kali ku melihatmu, melihat senyummu. Dan kau tau butuh waktu lama untuk aku bisa bersama mu, aku bersabar mencari mu, aku bersabar menunggu proses penyembuhan hatimu dan kali ini aku tidak bisa berasabar lagi. Aku mencintaimu jauh sebelum laki laki itu ada dalam hidupmu. Aku bisa menjadi lelakimu, lekaki yang sangat mencintaimu tanpa melukaimu, aku bisa mewujudkan semua mimpi-mimpimu dan maukah kau menikah dengan ku" aku sangat gugup orang orang di kampus mengerubuniku.

Hye Min tersenyum ia tau Mark banyak membantunya selama ini terutama membantu menyembuhkan lukanya, tapi hati tak bisa di paksakan bukan, sebutlah Hye Min egois tapi begitulah adanya.

" Mark, Saat aku mulai jatuh cinta, dan saat aku merasakan patah hati, saat aku mulai mengenal penghianatan cinta laki-laki, aku mulai menyesal pernah bermimpi terlalu manis tentang cinta yang akan bahagia selamanya, yang apakah benar-benar nyata atau tidak. Dan untuk kali ini aku mulai ragu tentang cinta pada pandangan pertama yang entah masih harus aku percaya atau tidak".

Lalu ia menutup kotak tersebut dan mengulurkan tanganya aku bingung dengan tingkahnya namun aku mencoba tenang dan menyambut uluran tangannya.

" mari bertemu di masa depan Mark, Jika kita benar benar beruntung. Kita bisa bertemu lagi, jika mungkin kita telah ditakdirkan untuk bersama" ia kembali tersenyum lalu melanjutkan kata katanya " jika kita tidak beruntung maka kita akan bertemu orang yang lain lagi, mohon bersabar sedikit lagi".

Aku kaget dengan ucapanya apa ia menolakku aku tetap tersenyum dan menatap mata indahnya ia membalas senyumku " baiklah bila kita bertemu nanti dan kau belum terikat dengan pria lain maka kau harus menjadi masa depanku dan masa tuaku" ia menganguk dan tersenyum. Lalu aku pergi meninggalkannya. Aku tidak bisa lama lama menatapnya lagi, dadaku seperti ditusuk beribu anak panah, aku tidak tau reaksinya seperti apa ketika aku meninggalkannya begitu saja. Dalam lubuk hati ku terdalam aku tidak akan menyerah, jika Juwi memintaku untuk bersabar sedikit lagi maka aku akan bersar. Mungkin aku bodoh, tapi itu semua karna aku sangat mencintainya dan akan seperti itu selamanya.

"Baiklah Juwi akan kutunggu sampai kita bertemu lagi nanti, dan kuharap aku adalah orang beruntung untuk mu" 


Dan sejak saat itulah aku tidak pernah bertemu lagi dengannya, aku pergi ke Amerika tanpa memberitahunya dan informasi terakir yang aku dapatkan  bahwa ia telah bekerja di Paris di sebuah prusahaan.

aku akan menanti hari itu tiba, dimana takdir mempertemukan kami kembali dan di saat itulah aku tidak akan melepaskanya lagi apa pun alasanya.

Semua akan indah pada waktunya...

Flashback and...

Tbc

Vote dan komen yahhhh, maaf agak gaje ceritanya......

Crazy Couple ( Kim Namjoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang