Selamat membaca
(Typo bertebaran😊)
.
.
.Seperti janjinya, Namjoon pergi ke Busan menemui Hyeon ju ia pergi kerumah sakit yang dikatakan Taehyung padanya kemarin.
¤ ¤ ¤
Namjoon berada di depan ruang unit perawatan intensif ia agak ragu untuk masuk ke ruang itu, mengingat betapa sakitnya hati Namjoon dulu saat dikhianati oleh wanita itu.
Berkali kali Namjoon menghela napasnya karna gugup. Ia menutup matanya dan berusaha menenangkan diri, lalu ia masuk kedalam ruangan itu, disana ada Jin yang duduk di kursi sedang membaca buku "Jin hyung, kau ada disini juga" tanya Namjoon. Seketika Jin menjatuhkan bukunya ia menatap kaget kearah Namjoon
"Nam..joon bagaimana kau...."
"Aku kesini karna Taehyung yang memintaku..."
Jin menghela napas, sebenarnya ia tidak ingin Namjoon menemui Hyeon ju lagi. Tapi.... ya sudah lah Namjoon juga sudah ada disini Jin bisa apa?.
"Bagaimana kondisinya" tanya Namjoon.
Jin menatap Hyeon ju "dokter bilang dia akan sadar beberapa hari lagi" Namjoon hanya mengangguk ia mendekat ke arah Hyeon ju dan menggenggam tangannya.
"Hyeon ju, bertahanlah kau pasti kuat....." ucap Namjoon ia menatap tubuh lemah Hyeon ju yang berbaring di ranjang rumah sakit dengan berbagai alat medis yang melekat di tubuhnya.
"Dulu ia sempat memberi pesan padaku namun aku abaikan karna menurutku, ini hanyalah bualannya. Tapi saat Taehyung menemuiku tiga bulan yang lalu dan mengatakan keadaan Hyeon ju padaku...."
Namjoon mengeryit kan dahinya saat mendengar itu "Tunggu dulu, Taehyung pernah menemuimu tiga bulan yang lalu?. Tapi mengapa ia tidak menemuiku juga"
Jin menundukkan kepalanya "itu karna aku, aku yang menyuruhnya tidak menemuimu aku takut adik ku akan terluka lagi, dan membuat ia bersedih" lalu ia menatap Namjoon dan kembali berkata "dan saat mendengar kalau Hyeon ju koma aku langsung pergi ke Busan. Bahkan selama tiga bulan ini aku selalu pulang pergi Busan Seoul. Ah-ri juga sudah mulai curiga"
"Apa Ah-ri tidak tau kau kebusan menemui Hyeon ju, "tanya Namjoon.
"Tidak, aku tidak berani mengatakan soal Hyeon ju lagi padanya ia sangat cemburu bila sudah berbicara mengenai Hyeon ju" ucap Jin dan terkekeh mengingat betapa cemburunya istrinya itu.
Namjoon juga terkekeh mendengar kalau Jin juga takut pada istri. Lalu Namjoon kembali menatap Hyeon Ju sekelebat masa masa kecil mereka membayangi pikiranya.
"Hyung, apa kau ingat dulu waktu kita kecil Hyeon ju sering menangis" ucap Namjoon.
Jin tersenyum " Iya aku ingat, dia sering menangis karna kau merusak semua mainannya"
Flashback
"Oppa... teriak seorang gadis kecil, Namjoon dan Jin pun berlari menghampiri gadis itu
"Iya ada apa?" Tanya Jin, "lihatlah" tunjuk gadis kecil itu pada sebuah bunga, Jin dan Namjoon kecil pun melihat apa yang di tunjuk oleh Hyeon ju.
"Waaahhh ini adalah kepompong..." teriak Namjoon girang.
"Kepompong?" Tanya Hyeon Ju dengan mata bulatanya yang membesar.
"Iya, kepompong itu berasal dari ulat" ucap Jin seketika wajah Hyeon ju memucat saat ia mendengar Jin mengatakan ulat, karna Hyeon ju sangat takut dengan ulat.
Jin yang melihat Hyeon Ju takut itu pun mengengam tangan gadis kecil itu "tidak apa apa Hyeon Ju, kau tau kepompong ini nantinya akan menjadi kupu-kupu yang cantik,"
Mata Hyoen Ju seketika berbinar saat mendengar kupu-kupu. Hewan yang sangat ia sukai "benarkah?,"
"Iya! Itu saja tidak tau dasar gadis kecil bodoh" ucap Namjoon.
Jin memukul kepala Namjoon "yaaa!!... jangan berbicara begitu pada perempuan"
"Aaww..." Namjoon memegang kepalanya "sakit, hyung"
Hahahahha.... Hyeon Ju tertawa saat Namjoon di pukul oleh Jin.
Flashback end
Lalu Namjoon tertawa bahagia saat mengingat itu, dulu ia sangat nakal dan sering sekali merusak mainan Jin dan Hyeon Ju sehingga membuat ia dimarahi oleh mereka.
" Hyung.....," ucap Namjoon dan menoleh kearah Jin yang sedang fokus membaca buku di sebelahnya,
"Apa?" Ucap Jin dan meletakan buku yang ia baca tadi ke atas meja.
"Kenapa dulu kau tidak mau berjanji kepada mendiang eomma Hyeon Ju " ucap Namjoon yang duduk dikursi.
"Karna aku juga sudah berjanji pada seseorang" jawab Jin dengan enteng,
Seketika Namjoon menatap intes ke arah Jin,"kau juga sudah berjanji?. Tapi kepada siapa?"
Jin tertawa "Kepada adikku Hye Min"
"Apa?!" Ucap Namjoon kaget.
Jin pun mulai menceritakanya "Itu hanyalah janji konyol. Dulu ketika mendiang eomma Hyeon Ju meminta ku berjanji untuk menjaga Hyeon Ju. Saat itu aku tidak bisa aku takut adikku Hye Min akan marah. Karna aku sudah berjanji padanya untuk tidak menyayangi gadis kecil lain selain dia," ucap Jin dan sekarang ia merasa konyol.
Namjoon mengangguk mengerti, ia tahu kalau Jin sangat menyayangi Hye Min yang berada di Jepang dulu. Dan Hye Min juga selalu meminta Jin tidak berdekatan dengan gadis kecil lain di Korea, karna Hye Min merasa takut jika Jin akan melupakannya. Yah begitulah sifat Hye Min walaupun ia masih berusia lima tahun saat itu tapi ia sangat posesif kepada kakaknya.
-
-Jin pun juga bertanya kepada Namjoon "tapi mengapa dulu kau mau berjanji pada eomma Hyeon Ju bahwa kau akan menjaga dan membahagiakan Hyeon Ju?"
Namjoon menatap Hyeon Ju yang berbaring itu dan tersenyum "itu karna aku iri padamu hyung kau selalu menceritakan mengenai adikmu padaku. Karna itu aku juga ingin mempunyai adik, maka dari itu aku mau berjanji pada eomma Hyeon ju dan menganggap Hyeon Ju seperti adikku sendiri. Tapi...."
Namjoon tersenyum pahit lalu kembali berkata" tapi sayangnya saat kita semua sudah dewasa Hyeon Ju malah memanfaatkan janjiku itu"
Jin menunduk sebenarnya ini salahnya seharusnya ia yang berjanji kala itu sehingga Namjoon dan Hye Min tidak terluka karenanya, dan andai saja dulu saat mereka masih SMA Jin lebih peka. Mungkin Namjoon dan Hye Min juga tidak akan berpisah. "Maaf" ucap Jin "ini salah ku"
"Tidak hyung, kau benar kala itu. Aku tau hati tak bisa dipaksakan" ucap Namjoon pada Jin.
Tbc
-Ayo apa yang sebenarnya terjadi pada Namjoon, Jin dan Hyeon Ju di masa lalu.....
.
.
.Dan maaf kalau ceritanya absurd
Jangan lupa Vote dan comment 👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Couple ( Kim Namjoon)
Fanfiction- Takdir memang mempermainkan Kim Namjoon dan Kim Hye Min, setelah empat tahun putus dan menghilang satu sama lain mereka berdua malah dipertemukan lagi lewat perjodohan.... - Yang memaksa mereka mau tidak mau harus menerima perjodohan ini..... ¤ ¤...