chapter: 27

2.1K 178 6
                                    


Selamat membaca😊
(Typo bertebaran)
.
.
.

Mark


Tiga tahun yang lalu, kita pernah saling mengenal, kita pernah saling mengukir kisah yang bahkan tak bisa kusebut dengan kisah cinta, dan tiga tahun yang lalu kita pernah membuat janji.

Sekarang aku berdiri di tempat yang kau janjikan, dan hatiku berpacu seperti orang gila, dan merasa senang sekaligus cemas secara serempak.

Kutatap langit dan kupandangi awan putih yang menghitam, menyelimuti bumi ini. Kuharap tak akan turun hujan hingga kau datang menghampiriku.

¤ ¤ ¤

"Mark..." sebuah suara memanggil nama ku dan aku menoleh kebelakang ternyata itu Juwi, aku bernapas lega karna ia datang, Ia berjalan kearahku ia berdiri didepanku dan tersenyum. Senyuman yang membuat aku jatuh cinta dulu, dan sekarang masih sama, senyuman itu masih membuat aku jatuh cinta padanya.

"Aku merindukanmu"ucapku lalu memeluknya, rasannya sangat nayaman dan hangat.

Aku pun menatap matanya ada kegugupan disana, ia pun berkata.

"Mark, aku ingin membicarakan sesuatu  padamu mengenai pernikahanku selama ini dengan Namjoon" aku sedikit gugup, namun aku penasaran dengan pernikahan mereka berdua, tiga bulan yang lalu Juwi mengatakan padaku bahwa pernikahannya tak seperti yang dibayangkan dan aku penasaran atas itu.

kami pun duduk di sebuah bangku di taman itu. Dan sekarang ia mulai menceritakan semuanya. Tentang awal mereka menikah, kebencian Juwi pada saat awal awal menikah dengan pria itu dan......

"Tapi Mark, sekarang aku telah kembali jatuh cinta padanya" telingaku berdengung mendengarnya, dan tiba tiba hatiku terasa perih sangat perih, dia kembali melanjutkan kata katanya dan aku berusaha mendengarnya"Cinta itu tumbuh karena perhatiannya yang bertahap, cinta karena sering dan terbiasa bersama, cinta karena ikatan yang terbentuk perlahan-lahan dan setiap harinya menjadi semakin kuat. " ucapnya dengan sunguh sungguh tidak ada kegetaran yang terlihat dibibirnya saat mengucapkan itu. " Cinta yang melalui proses rumit, keterbiasaan, kebersamaan, cinta yang tumbuh pelan-pelan menjadi lebih kuat dan kokoh Dibandingkan dengan cintamu yang terbentuk dalam pandangan sesaat, debaran yang terburu-buru, janji yang diucapkan tanpa perlu banyak berpikir, Mark cinta seperti itu tidak akan pernah bisa sejati"

Hatiku, hatiku sakit mendengarnya apakah ini kebenaran dari cinta yang aku pendam selama ini.

Aku menatap matanya dalam, benar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku menatap matanya dalam, benar. tidak ada keraguan di mata itu saat ia mengatakan ini.

"Jadi sekarang kau telah kembali mencintainya" ia menganguk dan matanya seolah olah meminta maaf pada ku "lalu bagaimana dengan diriku yang juga mencintaimu hingga saat ini, kau tau aku rela menanti mu hingga saat ini dan juga harapan itu yang kau berikan tiga bulan yang lalu, apa arti itu semua Juwi. Apa kau memberiku harapan palsu" ucapku.

"Tidak!, aku tidak memberimu harapan palsu saat itu Mark, tapi saat ini semuanya telah berbeda, cinta, debaran dan waktu semuanya tidak lagi sama Mark"

Aku mengigit bibirku yang bergetar menahan sesuatu yang berkecambuk di hati ini, lalu ia berdiri dan aku juga berdiri ia memelukku, " Mark, maafkan atas ketidak mampuan ku mengisi hatimu ku harap kau bertemu seseorang yang lebih baik dariku, lebih mencintaimu dariku" ia pun hendak melangkah, degan cepat ku cengkram tangannya.

"Jangan lupakan aku, jangan hapus aku. Ingatlah aku sebagai orang yang pernah sangat menyukaimu suatu hari nanti," aku tersenyum dan berusaha menyemunyikan wajah sedihku demi dirinya, sehingga ia bisa meninggalkanku tanpa beban.

Setelah pungung itu menjauh kupejamkan mata ini dan kurasakan derasnya hujan mulai turun seiring dengan air mataku yang yang tumpah, aku menangis di derasnya hujan sehingga tidak ada orang yang tahu jika aku sedang menangis, yang mereka tahu pipiku basah terkena hujan bukan air mata. dingin dan perihnya hati ini, kekecewaan, luka yang tergores karena penantianku selama ini sia-sia. Aku merasa bodoh aku menyia-nyiakan emosiku menyangkal bahwa kamu akan tetap bisa bersamaku namun sekarang semuanya menjadi jelas kau meninggalkan aku lagi. Dulu aku membiarkan hati ini Hanya di penuhi olehmu, menolak semua hati yang ingin singgah di hati ini, demi kamu, demi penantian yang sia-sia ini.

"arrrrrgggghhhh....." teriakku sekencang-kencangnya meluapkan segala gundah dan gelisah hati ini. Akan aku biarkan tubuh ini terus terguyur hujan. Aku tak peduli orang memandangku apa, melihat pria dewasa bermain hujan hujanan yang jelas aku kecewa dan sangat kecewa sekarang.

Jujur, sulit untuk menahan semuanya, jika aku bisa, aku ingin membawamu kembali dan mengengam tangan mu lagi dan mengatakan jangan pergi, jangan tinggalkan aku sendiri. "Juwiiiiiiiii aku kecewa sama kamu" Teriakku sekencang-kencangnya seraya menyebutkan nama itu. nama yang bahkan tak dapat aku benci walau dia telah menghianatiku.

"Jangan sebut ini perpisahan yang indah, ini begitu egois. Dan mulai saat ini aku akan memilih menyendiri, aku tak akan membuang waktuku hanya untuk memikirkanmu, berharap tentang mulagi. Lagipula Ini juga akan berlalu, pasti berlalu aku akan kuat, sekali lagi"

Tbc

Maaf kalu ceritanya absurd dan membosankan

Jangan lupa Vote dan comment

😊😊

Crazy Couple ( Kim Namjoon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang