Bagi gue, lo itu kayak micin. Bikin gue bego gara-gara kecanduan sama lo.
Raja.
***
Luna masih diam ketika Raja meringis pelan, ada beberapa alasan mengapa Luna masih bungkam dan tidak menjawab.
Yang pertama, Luna tentu saja terkejut ketika Raja memintanya menjadi pacar cowok itu. Bagaimana bisa? Ia pikir Raja mendekatinya akhir-akhir ini hanya sekadar untuk mengajaknya berteman. Atau ia saja yang kurang peka?
Mungkin saja, karena pihak yang tidak peka bukan hanya kaum adam saja, kaum hawa pun bisa seperti itu. Bagaimanapun juga, spesies manusia memang seperti itu. Kalau ingin pacaran dengan yang peka, pacari tanaman putri malu saja sana.
"Na, apa... jawaban lo?" Raja bertanya dengan suara pelan, bahkan cenderung berbisik. Masalahnya, reaksi Luna yang diam saja malah membuat ia semakin kalut dan bingung.
Setidaknya, beri ia kepastian. Digantung seperti ini lebih menyakitkan daripada ditolak mentah-mentah.
Karena jika mula-mula jawabannya bersifat abu-abu, lalu ujung-ujungnya malah ditolak. Sakit, bor.
"Na?" panggil Raja sekali lagi, ia sudah pasrah jika Luna menolaknya.
"Apa?" Luna mencoba terlihat tenang. Terlihat dari beberapa kali ia menelan ludah dan membenarkan posisi duduknya, kening yang tadi mengkerut kini mulus kembali.
"Lo... nolak gue ya?" ucap Raja gemas.
Mendengar itu, Luna menggeleng pelan. Membuat sebuah senyuman terbit di wajah Raja dan ia antusias seketika. "Jadi lo nerima gue?!"
Namun, Luna menggeleng kembali. Raja jadi bingung, senyumnya tenggelam. "Terus gimana?" tanyanya putus asa.
"Gue nggak tau harus jawab kayak gimana."
Raja mengembuskan napas perlahan, apakah Luna tidak pernah ditembak cowok sebelum ini sehingga dia bingung harus bereaksi seperti apa.
"Lo tinggal jawab ya atau nggak, Na. Walaupun gue sangat amat berharap lo bakal jawab ya."
Luna menunduk lama sekali, kini ia berada dalam posisi yang membingungkan.
Di satu sisi, ia tidak atau belum? menyukai Raja. Tetapi, di sisi lain jika ia menolak, Luna tidak mau Raja menjauh karena menurutnya dia adalah teman yang menyenangkan.
"Gue nggak bisa ngasih jawaban sekarang, Ja."
Raja mengangguk walaupun perasaannya campur aduk, sebenarnya ia juga lapar sehingga ingin makan nasi uduk.
Raja mendesah, mencoba memaklumi Luna. Mungkin cewek itu masih memerlukan banyak pertimbangan, jadi satu-satunya cara yang bisa ia lakukan adalah meyakinkan Luna dengan berbagai sikap baiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Straight
Ficção Adolescente[ SELESAI ] Ini tentang mereka bertiga. Mario, Gisel dan Luna. Ini tentang mereka bertiga. Yang diam-diam menyimpan rahasia, yang diam-diam menahan sakit yang ada, yang merasa lelah raga. Ini tentang mereka bertiga. Bagaimana persahabatan mewarnai h...