34. Berkorban

10.2K 808 114
                                    

Di ufuk barat sang surya telah menenggelamkan dirinya. Bulan dan bintang kini menggantikan tugas sang raja semesta untuk menghiasi langit yang pekat. Suasana tenang yang seharusnya terasa dengan semilir angin yang menyapu tempat itu benar-benar menghilang. Ketegangan sekaligus ketakutan menyelimuti mereka. Seorang gadis dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya menggigit bibir bawah dengan jantung yang meloncat-loncat di dalam sana.

Aira meremas ujung seragam yang dia kenakan. Posisi wakil ketua OSIS memang sudah menjadi miliknya. Lion dan Renita sudah didiskualifikasi karena tidak ada salah satu di antara mereka yang hadir. Sudah memang peraturan jika tidak ada yang mewakili saat pemilihan maka mereka akan dinyatakan mengundurkan diri. Alhasil Nuggy dan Airalah yang mendapatkan posisi ketua dan wakil ketua OSIS tahun ini.

Namun, tak ada sedikitpun rasa senang yang menggelayuti hati Aira, gadis itu tenggelam dalam sosok Lion yang tiba-tiba menghilang. Dia memang melihat Lion yang keluar waktu itu setelah menerima telepon, dia pikir Lion membutuhkan privasi untuk menjawab teleponnya karena suasana di aula terlalu riuh.

Akan tetapi, hingga acara pemilihan dimulai cowok itu tak kunjung kembali. Teman-temannya pun jadi uring-uringan mencari Lion. Bahkan Lintang yang selama ini terlihat tak acuh ikut turun tangan mencari adiknya.

Kini Aira beserta teman-temannya dan sahabat Lion serta Lintang tengah berdiri di depan gerbang sekolah, mereka masih menggunakan seragam sekolah. Wajah mereka memerah, entah karena emosi atau lelah sedari tadi mencari Lion.

Mereka mencari ke semua tempat yang Lion sering kunjungi. Mereka juga terus berusaha menghubungi cowok itu, namun panggilannya tak pernah dijawab. Pesan-pesan yang dikirim pun tak sempat di read.

Sekarang mereka semua bingung harus mencari Lion ke mana lagi. Cowok itu tak pernah menghilang seperti ini, kalaupun dia pergi atau kabur dari rumah pasti tujuan satu-satunya adalah ke apartemen Fero atau kelab-kelab. Namun kali ini cowok itu benar-benar menghilang.

"Jadi, apa yang harus kita lakuin sekarang?" Lelah dengan kebisuan di antara mereka, akhirnya Kayla bersuara, gadis itu menatap teman-temannya secara bergantian, menuntut jawaban atas pertanyaannya tadi.

Airo menghela napas lelah, cowok itu bersandar di gerbang hitam yang menjulang tinggi, gerbang kebanggaan SMA Pelita Bangsa. Kepalanya yang tertunduk mulai menoleh menatap Lintang yang juga melakukan hal yang sama.

"Sepertinya lo emang harus ngasih tahu kedua orang tua lo soal ini," ujarnya pelan. Kini semua pandangan tertuju kepada mereka berdua.

Namun, Lintang hanya tertunduk menatap lesu sepatu converse yang dia gunakan. Pikiran cowok itu tengah melanglang buana, mencoba menerka di mana Lion sekarang. Tapi, semua terkaannya selalu berakhir dengan emosi. Setelah insiden beberapa tahun silam, cowok itu benar-benar menjauh dari Lion, dia tidak pernah peduli dengan apapun yang Lion lakukan. Hingga sekarang dia tidak tahu di mana seharusnya Lion berada. Kondisi anak itu masih tidak stabil, dua hari yang lalu Lion terkapar di depan mata kepalanya sendiri. Dan Lintang takut, jika hal itu terjadi lagi.

"Iya Lintang, lo harus ngasih tahu orang tua lo soal ini. Kita udah cari Lion ke mana-mana, dan nggak biasanya anak itu menghilang kayak gini."

Lintang mengangkat pandangan saat mendengar perkataan Fero. Tanpa menjawab cowok itu mengambil ponselnya yang tersimpan di saku celana dan mencari kontak papanya di sana kemudian menelepon pria itu.

Beberapa saat hanya terdengar nada sambung sampai beberapa detik kemudian nada itu digantikan oleh suara lelah dari seberang sana.

"Iya Lintang, ada apa? Kenapa kamu dan Lion belum pulang?"

Lintang terdiam, hanya beberapa detik lalu setelahnya cowok itu menghela napas panjang. "Pa, Lion hilang."

Suara sentakan Hendra langsung terdengar. "Apa maksud kamu? Hilang bagaimana? Jangan bercanda Lintang, Papa sedang pusing sekarang, mama kamu dengan Lala juga belum pulang ke rumah."

RaLion Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang