(BAGIAN SATU)~~~~~~
"Dub...dub...dub..." Suara pantulan bola basket yang terdengar dilorong-lorong SMA Permata yang sangat sepi saat siang itu.
"Siapa yang main basket pas jam pelajaran gini." Dumel seorang cewek bernama Reva yang berada di lorong depan kelas 12.
Akhirnya perempuan tersebut mendatangi asal suara. Dari jauh, samar-samar terlihat seorang perempuan yang tidak asing. REINA ADETYA SANJAYA. Sering dipanggi Rei karena dia lebih suka dipanggil Rei daripada dipanggil Reina. Ini bisa dikatakan spesies perempuan jiwa laki, tapi perasaan tetep hello kitty kok.
"Sudah gue duga. Ngapain sih tuh orang main basket pas jam pelajaran?" Gumam Reva.
"Eh, Reva. Lo ngapain disitu? Kayak patung selamet dateng aja." Teriak Rei tersebut sambil melempar bola basket yang dimainkannya tadi kearah Reva.
"Lo gila apa?" Teriak Reva.
"Kenapa? Takut guru-guru liat?" Tanya Rei.
"Iyalah, ini kan masih jam pelajaran." Kata Reva.
"Lagian, kelas lagi kosong kan? Bu ida aja nggak ada masuk kelas."
"Iya deh iya." Kata Reva ngalah sambil memantulkan bola basket yang tadi dilemparkan Rei.
"Gimana kalo kita tanding. 1 point aja? Ya kalo lo udah berhasil nyetak point sekali, yaudah berarti lo menang." Kata Rei menantang sambil merebut bola yang ditangan Reva.
'Ya dialah yang bakal menang, kan dia kapten basket putri...." Guman Reva.
"Nggak usah pesimis gitu. Kenapa? Takut?" Kata Rei seakan tau apa yang ada didalam pikiran Reva.
"Ih siapa yang takut. Oke kalo gitu, yang kalah, teraktir yang menang." Kata Reva tidak mau kalah.
'Siap-siap aja tekor deh gue.' Gumam Reva khawatir.
Dan pertandingan yang hanya mereka berdua, dimulai. Reva berusaha mengambil bola yang ada ditangan Rei. Hingga akhirnya setelah sekian lama akhirnya Reva mencetak point.
"Ye...yeee. Gue menang, gue menang, Reina kalah." Teriak Reva kegirangan.
"Yaelah, baru juga sekali menang. Itu juga gue yang ngajarin kan?" Kata Rei.
"Bodo amat. Yang penting gue dapet teraktiran. Asek, asek." Teriak Reva.
"Iya, iya. Untung gue baik jdi orang." Kata Rei mengalah.
'Waduh, gawat. Kalo Reva makan kan, bisa sampe 4 porsi.' Gumam Rei sambil berdecak kesal sedangkan Reva sudah jalan duluan sambil lompat-lompat kegirangan.
🏀🏀🏀
"Rei, mejanya penuh. Yah, gue nggak jadi diteraktir nih kayaknya." Kata Reva kecewa.
"Enggak penuh, kan ada gue." Kata Rei.
Reina mendatangi anak kelas 10 sekitar 5 orang dan menggebrak meja yang mereka duduki. Reva melongo tidak kaget. Yaa, tidak kaget karena dia sudah tau sifat sahabatnya itu.
5 orang adik kelas tersebut tersentak kaget.
"Eh kalian tau nggak sih, kantin tuh buat tempat makan, dan membeli makan. Kalian liat nggak sih, banyak orang yang mau duduk buat makan, malah jadi nggak dapat tempat duduk gara-gara kalian ngelakuin hal yang nggak bermanfaat sama sekali duduk disini."
Jelas Reina yang bisa dibilang sambil teriak-teriak. Sampe satu kantin merhatiin Rei dari tadi."I-iya kak. Maaf." Kata salah satu anak tadi dan mengajak temannya yang lain.
Setelah mereka pergi, Rei langsung membalikkan badan menghadap anak-anak lain yang dari tadi merhatiin Rei marah-marah. Sontak anak-anak lain pura-pura sedang mengerjakan aktifitas mereka.
"Mantep!" Teriak didip sambil mengacungkan jempolnya.
"Nih, lo pasti haus habis tereik-teriak." Kata Nathan sambil melemparkan sebotol air mineral.
"Makasih." Kata Rei.
"Hmm iya." Balas Nathan.
"Eeeh Reina. Kapan nih gue bisa pesen makanan. Cacing diperut gue udah paduan suara nih dari tadi." Rengek Reva sambil memegangi perutnya.
"Yaudah pesen sana."
"Lo ditraktir Rei, Rev?" Tanya Aziz.
"Hooh." Jawab Reva.
"Widiihh! Demi apa Reina nggak pelit." Teriak Aziz histeris.
"Eh, gue nggak pelit tau." Protes Rei.
"Yaudah, Reina cantik traktir abang Aziz juga yak." Goda Aziz.
"Idih, lo tuh ya kebiasaan banget. Lo bisa goda cowek lain, asalkan jangan gue. Gue nggak suka." Teriak Reina sambil menginjak kaki Aziz.
"Adaww!! Ampun mami." Teriak Aziz kesakitan.
"Reina jangan digoda Ziz, nanti Nathan marah." Kata Didip.
****
Sekalian mau ngasih tau list nama cast :
Reina Adetya Sanjaya
Reva Trisna Alatas.
Rachel Anastasya.
Reivan Arjuna Syahreza.
Nathan Putra Sanjaya
Devon Fajri Bialam
Aziz Sean Ghani
Faisal Fachreza
Reyno Jafaz Altezza.Oke sekian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret In Heart ✔️
Teen Fiction(COMPLETE) "Kadang perkataan sama perbuatan berbanding jauh. Dan perkataan sangat berbanding jauh dengan perasaan."-Reina. "Gue nggak akan pernah lelah buat ngedapetin hati lo, Nathan." -Rachel. "Kenapa ketika gue udah ngebuka hati dan udah menjadi...