~SECRET IN HEART 40~

720 31 1
                                    

(Bagian empat puluh)

Reina membuka jendela hotelnya.
Mereka akan balik ke London tiga minggu lagi. Dan pastinya dia balik sama Reivan lagi. Akhir ini, Reivan jarang telpon dia. Padahal biasanya Reivan bisa menelpon 5 kali sehari walaupun hanya menanyakan makan.

Sangat sepi.

"Gue balik duluan aja deh ya. Siapa tau dia udh balik duluan, ninggalin gue disini jadi gembel."-Reina.

Reina menatap langit.

"Dia kenapa sih? Kok ngilang."

Hpnya tiba-tiba bunyi dan nama Reivan tertera dilayar. Reina langsung berlari dan menganggat telpon tanpa pikir panjang.

"Halo." Jawab Reina semangat.

"Semangat banget dapat telpon dari gue."

Reina langsung salah tingkah.

"Kegeeran banget sih lo."

"Udah lah, gue ngerti."

"Apaan sih lo anjir. Nggak jelas."

"Siap-siap. 5 menit lagi gue udah ada di depan hotel. Dandan yang cantik jangan kayak badak."

"Ye anjir. Badak lo bilang?"

Tuuutttt~

"Dimatiin lagi. Apaan sih ni orang. Biasanya juga terserah gue mau pake apa."

"Emang gue jelek ya? Ihh masa sih? Kok dia bilang in gue badak?"

Reina langsung mencari dress dan dandan secukupnya.

Reivansyahreza
Gue udah dibawa.

"Okey, i'm so nervous." -Reina.

Reina turun kebawah, dan melihat mobil Reivan.

Reivan memang tidak pernah turun dari mobil untuk membukakan pintu mobil buat Reina. Reivan seperti menjemput anak TK aja.

"Kenapa?"

Reivan melirik Reina.

"Apaan lo lirik-lirik? Gue jelek?" Tanya Reina sambil melihat dirinya dari atas sampai bawah.

"Nggak." Jawab Reivan singkat.

Lalu melajukan mobilnya meninggalkan hotel.

"Kita mau kemana van?"

"Diem aja bisa nggak sih."

"Nggak bisa lah. Lo nggak niatan nyulik gue kan?" Tanya Reina curiga.

"Nggak, Reina." Jawab Reivan lalu tersenyum tipis.

Akhirnya mobil berhenti di sebuah bukit. Sangat indah, melihat kota Singapura dari atas sini.

"Kita ngapain disini?" Tanya Reina.

Reivan tersenyum lalu menatap Reina.

"You are very beautiful." Kata Reivan.

'Nih anak belajar ngerdus dari mana sih?'

"Apaan sih lo? Lagian kan lo yang suruh gue dandan. Kalo nggak juga gue ogah."

"Gue minta, lo tutup mata dan hitung dari satu sampai lima. Buka saat lo denger sesuatu." Suruh Reivan.

Reina hanya mengikuti perintah Reivan. Dan menghitung sampai 5.


"One"


"Two"


"Three"


"Five"

'Buka saat denger sesuatu.'

"Wait."

It's a beautiful night,
We're looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.

Reina membuka matanya.

Is it the look in your eyes,
Or is it this dancing juice?
Who cares baby,
I think I wanna marry you.

Well I know this little chapel on the boulevard we can go oh oh oh,
No one will know oh oh oh,
Oh, come on, girl.
Who cares if we're trashed got a pocket full of cash we can blow oh oh oh,
Shots of patron,
And it's on, girl.

Don't say no, no, no, no-no;
Just say yeah, yeah, yeah, yeah-yeah;
And we'll go, go, go, go-go.
If you're ready, like I'm ready.

Lagu dimatikan sebentar. Dan masuk 6 orang yang Reina sangat kenal sambil memegang masing-masing papan. Dan Reivan datang sambil tersenyum.

"I love you. And I want you to forever there’s always beside me until the end of my life." Katanya sambil tersenyum didepanku. Reina menatapnya  tak percaya. Reina tak bisa berkata-kata.

Lalu lagu berlanjut.

Cause it's a beautiful night,
We're looking for something dumb to do.
Hey baby,
I think I wanna marry you.

"Oh baby, i think i wanna marry you.
Reina, will you marry me?" Reivan bernyanyi lirik terkhir. Dan Reina terkejut mendengar kata2 Reivan.

Reivan melamar Reina

Reivan mengeluarkan sebuah cincin.

Reina melihat teman-temannya membalik papan yang mereka pegang.

Reva memegang ❤️
Reyno memegang Will
Nathan memegang You
Aziz memegang Marry
Didip memegang Me
Dan Rachel memegang ?

Reina menangis tidak tau harus apa. Terlalu terkejut. Karena Reivan tidak ada bilang apa-apa.

"Kamu mau kan?" Tanya Reivan dengan memasang wajah tegang. Takut jika ditolak.

Reina tersenyum lebar lalu mengangguk. Masih menangis.

Reivan langsung memeluknya tersenyum bahagia. Sangat bahagia.

"I love you, Reina Sanjaya." Bisik Reivan ditelinga Reina.

"I love you too." Jawab Reina.

"Heh, masih ada gue in here." Teriak Aziz.

"Udah deh, konsumsi panitia pelaksana ada dibelakang. Pizza sebulan ya, van." Teriak Reva.

Okeyyy aku kembali lagi...

Maaf ya, baru update buat yg masih setia sama Secret In Heart...

Makasihhh bangett.

💞💞💞

Secret In Heart ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang