(BAGIAN LIMA)~~~~~~
"Aduh, ini sekolah ribet banget. 11 Mipa 4 yang mana ya?" Kata seorang cowok yang sedang berada dilorong sekolah yang sudah sepi karna sejak tadi bel masuk sudah berbunyi.
"Nah, ini kelasnya. Rasanya pengen bilang deh sama yang ngebangun sekolah ini supaya buat sekolah nggak usah bikin besar-besar." Dumel cowok tersebut didepan kelas yang dia cari dari tadi.
Dia langsung masuk ke kelas tersebut. Semua pandangan mata tertuju padanya.
"Silahkan meperkenalkan dirimu." Kata Bu Nesya yang kebetulan sedang mengajar saat itu.
"Nama saya Reyno Javas Altezza. Panggil aja Reyno." Ya perkenalan singkat dari Reyno si anak baru.
"Itu aja?" Tanya Bu Nesya.
'Yaelah, iya dong bu.' Dumel Reyno dalam hati. Reyno hanya mengangguk.
"Kamu bisa duduk dikursi sebelah sana."
Kata Bu Nasya sambil menunjuk sebuah bangku yang berada di dekat jendela bertepatan bersebelahan dengan barisan tempat duduk Reva.Saat Reyno meloleh ke arah Reva, dia terdiam. Bisa dibilang terpesona.
'Mimpi apa gue semalem, bisa ketemu bidadari hari ini? Mungkin benih-benih cinta mulai tumbuh saat pertama kali liat dia. Setelah bertahun-tahun menjomblo nggak punya calon.' Gumam Reyno memperhatikan Reva sambil senyum-senyum. Dan Reva menyadari itu.
"Rei, tuh anak baru gila apa ya? Senyam-senyum sendiri gitu. Sambil liatin gue lagi." Bisik Reva ke Reina.
"Anak baru, lo ngapain liatin Reva gitu banget. Sambil senyum, lo suka sama dia?" Kata Reina ke Reyno.
Reyno tersadar dalam lamunannya.
"Emang kenapa? Yang gue liatin tuh dia, bukan lo." Balas Reyno sambil menunjuk Reva.
"Tapi Dia risih." Kata Reina.
"Terus, apa urusan lo?" Balas Reyno.
"Dih belagu banget." Kata Reina cukup keras.
"Sudah Rei. Biarin aja udah." Lerai Reva.
"Kalian ini ribut banget. Bisa diem nggak sih?" Celetuk Rachel.
"Eh, lo nggak usah ikut-ikutan ya." Kata Rei sambil menunjuk Rachel.
"Reina, Reva, dan kamu anak baru. Sekarang kalian keluar kelas sampai jam pelajaran ibu habis." Teriak Bu Nesya yang mungkin marah karena keributan yang dibuat mereka.
"Makanya, dibilang juga apa. Jangan ribut dalam kelas." Teriak Rachel.
"Rachel, kamu juga ikut mereka." Teriak Bu Nesya lagi.
"Tapi bu, sa-"
"Sekarang!" Teriak Bu Nesya dengan nada yang lebih tinggi sambil memukul papan tulis.
🏀🏀🏀🏀
"Pokoknya gue nggak mau tau, ini semua gara-gara kalian. Padahal gue nggak ada ikut-ikutan." Protes Rachel dengan suara cemprengnya.
"Lo bisa diem nggak? Atau gue sumpel ya, mulut lo pake sepatu." Kata Reyno dengan tatapan sinis.
"Rei, main basket aja yok." Ajak Reva.
"dih, emang cewek bisa main basket?" Remeh Reyno.
"Lo nggak tau ya Rei siapa?" Kata Reva.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret In Heart ✔️
Teen Fiction(COMPLETE) "Kadang perkataan sama perbuatan berbanding jauh. Dan perkataan sangat berbanding jauh dengan perasaan."-Reina. "Gue nggak akan pernah lelah buat ngedapetin hati lo, Nathan." -Rachel. "Kenapa ketika gue udah ngebuka hati dan udah menjadi...